12. Telling the truth

5.9K 485 39
                                    

==========
Don’t Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

==========Don’t Plagiarism!!!!Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!==========

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo, Peeps!

Jika kemarin Taka harus meneror Aleya dengan pesan untuk mengingatkan gadis itu tentang janji makan siang, kali ini Aleya lah yang lebih dulu menghubungi Taka. Suasana hati Aleya hari ini terlihat bagus, sejak tadi gadis itu sibuk bercerita banyak hal pada Taka. Berbeda dari kemarin yang Aleya terlihat kesal, hari ini Taka berseru riang dalam hati saat Aleya mengiyakan ajakan Taka untuk makan siang di apartemen pria itu.

Taka mengemudikan mobil menuju apartemennya setelah tadi sempat singgah di supermarket untuk berbelanja bahan makanan. Taka berniat memasak sesuatu untuk Aleya, berharap gadis itu takjub dengan rasa masakannya.

"Taka, Anne beneran gak masalah kan aku ke apartemen kamu lagi?"

Taka berusaha menahan senyum dan bersikap santai "Tenang Aleya, Anne itu pengertian. Dia tahu kok aku ngajak kamu makan siang di apartemen"

"Terus dia gak keberatan? Kamu yakin gak sih dia cinta sama kamu?"

Taka tergelak tak bisa menahan tawanya "Udah yah, gak usah bahas Anne"

Aleya tak habis pikir, setiap kali ia mencoba membahas tentang Anne, Taka seakan-akan enggan membahas tentang calon istrinya itu. Anne yang terlihat tak peduli dengan keberadaan Aleya di sekitar Taka seakan memunculkan pertanyaan, apakah Anne mencintai Taka.

Tidakkah Taka penasaran dengan hal itu, Aleya saja yang orang lain bisa menyadari betapa Anne tak menunjukkan kepedulian apapun pada calon suaminya. Lamunan Aleya buyar saat Taka memberi tahunya jika mereka sudah sampai.

"Bengong siang-siang gak bagus loh, mikirin apaan sih?"

Aleya menggeleng sebelum tersenyum, dalam hati ia merasa kasihan pada pria yang semakin hari semakin terlihat baik di mata Aleya "Udah yuk, laper nih"

Mereka melangkah keluar dari mobil dan masuk ke dalam lift yang akan membawa mereka ke unit milik Taka. Sesampainya di unit apartemen Taka, Aleya di suruh menunggu saja di ruang keluarga sedang Taka memasak untuk mereka.

"Taka, aku salad aja yah" Aleya sedikit berteriak, Taka tak mempedulikan ucapan Aleya. Memang apa enaknya salad, Taka berniat membuatkan pasta untuk Aleya.

Aleya memandangi sekeliling apartemen Taka, baru kali ini ia memperhatikan unit pria itu. Waktu pertama kali kesini, Aleya tak terlalu memperhatikan karena sibuk mengurusi Taka yang kesakitan. Jika di perhatikan lagi tidak ada foto Anne di apartemen Taka, bahkan apartemen Taka lebih terlihat seperti apartemen pria lajang di banding orang yang sudah akan menikah.

Entah kenapa, Aleya sejak semalam memikirkan tentang Taka dan Anne. Hal itu masih terus Aleya pikirkan hingga sekarang, seakan-akan Aleya mengharapkan hubungan Taka dan Anne sedang tidak baik-baik saja. Aleya kembali duduk, meraih ponsel dan mencoba mengalihkan perhatiannya. Ia tak ingin menjadi gadis jahat yang mengharapkan masalah dalam hubungan orang lain, apalagi pria itu adalah mantan suami yang dulu begitu di bencinya.

Aleya tak sadar sampai berapa lama ia duduk di ruang keluarga, hingga suara Taka terdengar mendekat ke arahnya.

"Kirain kamu ketiduran, yuk makanannya udah siap"

Aleya mengikuti langkah Taka menuju meja makan dan mengernyit bingung saat hanya menemukan dua porsi pasta disana "Loh saladnya mana?"

"Hari ini kita makan pasta, kemarin kan kamu udah makan salad masa hari ini salad juga"

Aleya menggeleng, jelas pasta itu tak akan bisa ia makan "Aku gak usah makan deh, aku nungguin kamu aja"

"Duduk Aleya, makan!" tegas Taka sambil membawa Aleya duduk di sampingnya.

Bisa Aleya rasakan keringat dingin mulai membasahi telapak tangannya "Taka aku mohon, aku cuman bisa makan salad"

Taka berubah khawatir saat mendapati mata Aleya berkaca-kaca, bahkan gadis itu meremas tangannya berulang kali "Aleya, kamu kenapa? Kamu gak suka pasta, yaudah gak usah di makan yah"

"Aku gak bisa Ka, aku gak bisa"

Taka meraih wajah Aleya yang menunduk, sekarang Taka bisa melihat dengan jelas jika Aleya sedang menangis. Taka tak mengerti kenapa Aleya harus sampai menangis seperti ini.

"Kamu mau cerita?"

Aleya terdiam memandangi wajah khawatir pria di hadapannya, cukup lama dalam kebisuan Aleya akhirnya mengangguk dan mengalirlah semua cerita "Aku sakit Taka. Tepatnya sejak dua tahun lalu, saat kamu memutuskan untuk menceraikan aku. Ucapan kamu malam itu entah kenapa membuat ku merasa bahwa tubuhku terlalu buruk, sejak hari itu aku tak bisa makan. Setiap kali mencoba secara tak sadar semua makanan aku muntahkan, aku berpikir jika semakin aku makan, maka tubuhku akan semakin terlihat buruk.

"Sampai akhirnya aku bertemu psikolog dan psikolog bilang aku punya eating disorder, sejak tahu itu aku berusaha sembuh, berobat sampai akhirnya aku mensugesti diri jika aku hanya bisa makan makanan sehat seperti buah dan sayur. Aku bukan gak suka sama masakan kamu Ka, tapi aku gak bisa"

Taka berdiri dari duduknya, pria itu mengepalkan tangan pertanda kemarahan memuncak di dalam dirinya. Taka menyugar rambut frustasi, ini semua adalah karena kesalahannya. Sikap brengsek Taka lah yang membuat Aleya menjadi seperti sekarang ini.

"Taka.."

Taka duduk berlutut di hadapan Aleya, ia terluka melihat gadis yang dicintainya harus melewati banyak kesakitan karena ulahnya "Maafkan aku Lea, kamu bisa bunuh aku. Aku memang bajingan sialan gak tahu diri, aku minta maaf Aleya"

"Taka jangan kayak gini, bangun Ka. Aku udah maafin kamu, please aku gak bisa lihat kamu kayak gini"

Lihatlah betapa mengagumkannya Aleya, gadis itu bahkan begitu tulus saat mengatakan jika ia sudah memaafkan Taka.

"Aku janji bakal cerita tentang semuanya, tapi satu hal yang harus kamu tahu Aleya. Perceraian hari itu adalah karena kesalahan aku, karena sikap pengecut ku. Aku berani bersumpah, tubuh kamu bukanlah masalahnya Lea"

Aleya tersenyum lembut sebelum membawa Taka dalam pelukannya.

To Be Continued.

Gak tau mau ngomong apa lagi deh sama Taka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gak tau mau ngomong apa lagi deh sama Taka

Hi!

Sebagai bentuk syukur karena udah 100 followers, aku update buat kalian. Thank you so much yeorubun!

Jadi gimana? Maunya Taka balik sama Aleya atau mending gak usah aja? Hahahaha

Don't forget to vote and comment.

F O L L O W   M E !

Salam sayang, WH.

unEXpected!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang