8. Bajingan Sialan!

6.8K 498 5
                                    

==========
Don’t Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

==========Don’t Plagiarism!!!!Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!==========

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo, Peeps!

Entah Aleya di rasuki setan apa saat di perjalanan tadi, bisa-bisanya ia masih berada di apartemen Taka dan membuatkan bubur untuk pria itu. Aleya mungkin memang sudah kehilangan kewarasannya, wajah memohon yang di tunjukkan Taka membuatnya luluh dan hingga pukul 11 malam ia masih berada di apartemen calon suami orang itu. Sejak tadi memang Aleya memikirkan hal itu, mengapa Taka alih-alih menelpon Anneke pria itu malah menelponnya. Bubur yang di buatnya sudah matang, dan Aleya akan mengambil kesempatan ini untuk menanyakan tentang hal yang mengganggunya itu sejak tadi.

Aleya membawa semangkuk bubur dan segelas air mineral ke dalam kamar Taka, pria itu sudah pindah saat Aleya memintanya menyamankan diri di kamar. Taka terlihat memejamkan mata, meski dari keningnya pria itu terlihat sedikit berkerut meringis, mungkin sakitnya masih belum sepenuhnya hilang.

"Taka, kamu makan dulu" pria itu membuka matanya, entah Aleya yang salah mengartikan jika pandangan pria itu terlihat bahagia mendapatinya keberadaan Aleya.

Taka membawa dirinya untuk duduk bersandarkan kepala kasur, Aleya memang tahu jika Taka punya Maag dan sepertinya pria itu melewatkan makannya hari ini.

"Terima kasih" Aleya tersadar dari lamunannya, di lihatnya Taka yang mulai menikmati buburnya, sesekali pria itu meringis.

Aleya memandangi Taka yang terlihat lahap memakan buburnya, pemikiran untuk mempertanyakan keberadaan Amira semakin muncul ke permukaan.

"Ada apa Lea?"

Aleya mempertimbangkan apakah harus ia bertanya, tapi bukankah memang ia perlu tahu agar tak jadi masalah nantinya "Itu, kenapa kamu gak nelpon Anne, calon istri kamu. Malah nelpon aku?"

Aleya berharap, pertanyaannya tak menunjukkan jika ia begitu penasaran sebenarnya.

"Dia sibuk" jawab Taka acuh tak acuh.

Aleya melongo tak paham, ia berharap jawaban yang lebih meyakinkan selain dua kata itu "Sesibuk apapun dia, masa gak punya waktu untuk sekedar datang ke apartemen kamu. Siapa pula yang sibuk di jam malam begini"

"Dia artis Lea dan juga Anne lagi di luar kota sekarang" Taka berusaha menjawab rasa penasaran Aleya dan Aleya bisa melihat wajah pria itu tersenyum.

"Kenapa kamu senyum-senyum? Aneh" Aleya berdehem mencoba mengatur kegugupannya.

Taka menggeleng masih dengan senyuman lebar di wajahnya "Nggak, ekspresi penasaran kamu lucu"

"Siapa yang penasaran? Wajar kali aku nanya, aku gak mau yah sampai masuk lambe dower karena bantuin calon suami seorang sekelas Anneke Putri"

unEXpected!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang