==========
Don’t Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========
Hola, Peeps!Sendirian di apartemen Taka bukanlah pilihan yang tepat, Aleya semakin merasa kasihan pada dirinya sendiri jika ia tetap di apartemen pria itu sendirian. maka tanpa pikir panjang Aleya melajukan mini cooper miliknya menjauh meninggalkan apartemen Taka, tak peduli Taka akan mencarinya nanti tapi yang paling penting sekarang ia tak sendirian dan menyedihkan. kesedihan membawanya sampai di apartemen Ara, sahabatnya yang paling membenci Antaka.
Ara pasti kebingungan, terlihat dari wajah perempuan itu. Aleya yang tiba-tiba datang dengan wajah memilukan, jelas menjadi suatu hal yang aneh bagi Ara. Ara masih ingat wajah sedih itu terakhir Ara lihat waktu Aleya disakiti lelaki bajingan bernama Antaka, dan sekarang ekspresi yang sama di wajah Aleya tapi kali ini Ara tidak tahu karena alasan apa.
Aleya tahu, Ara belum tahu soal dirinya dan Antaka. Ia belum bicara panjang dengan sahabatnya itu, Aleya tahu ia salah karena terkesan menyembunyikan dari Ara karena takut perempuan itu marah dan meminta Aleya untuk tidak melanjutkan keputusannya. Tapi, saat terluka seperti ini tempat paling tepat untuk cerita adalah Ara, entah bagaimana reaksi sahabatnya itu tapi Aleya akan cerita semuanya, apapun nanti saran Ara ia akan memilih mengikutinya.
Ara hampir terhuyung saat Aleya memeluknya erat dan bisa ia rasakan Aleya menangis tanpa suara "Al, lu kenapa? jangan buat gue khawatir"
Sedikit lebih tenang saat Ara membawanya duduk di sofa, Aleya pelan-pelan menceritakan semuanya. Dari awal semuanya di mulai sampai saat ia menyadari jika Taka bukanlah miliknya, Ara terkejut Aleya bisa melihat dengan jelas tapi sahabatnya itu belum mengucapkan apapun. Ara terlihat berpikir membuat Aleya was-was atas respon wanita kesayangannya itu.
"Gue bingung harus merespon, apa gue harus marah dulu karena bisa-bisanya hal sepenting ini lu gak cerita sama gue Aleya, tapi keadaan lu sekarang gak tepat buat dimarahin" mendengar itu Aleya tak bisa menahan senyumannya, omongan Ara jelas mengisyaratkan jika perempuan itu tidak marah.
*****
Setelah percakapan panjang lebar dengan Ara, Aleya merasa lebih lega. Walaupun ia tahu setelah ini Ara pasti akan melarangnya bersama Taka.
"Setelah semua ini, lu masih mau berjuang buat Taka?"
Pertanyaan Ara membuat Aleya fokus sepenuhnya "Gue gak tau Ra, gue cinta sama dia tapi gue juga gak mau jadi perebut tunangan orang"
"Tapikan tunangannya juga selingkuh, apa bedanya coba" Ara terdengar seperti membela Taka, membuat Aleya heran sejak kapan sahabatnya itu berada di pihak Taka, sedari dulu Ara adalah pembenci nomor satu Antaka.
"Ini lagi gak ngebela Taka kan Ra?"
Ara memutar bola mata malas "Gue netral aja, setelah tahu alasan cowok itu jadi bajingan dulu, rasanya gue gak boleh benci-benci banget"
KAMU SEDANG MEMBACA
unEXpected!
ChickLitAleyandra Rajadza tidak pernah berharap berada disituasi ini, sebagai seorang owner dari event organizer ia sudah terbiasa bertemu dengan banyak klien tapi ia tidak pernah menyangka jika pekerjaan ini pula yang mempertemukannya kembali dengan seseor...