22. Farewell

1.7K 160 37
                                    

==========
Don’t Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

==========Don’t Plagiarism!!!!Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!==========

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hola, Peeps!

Aleya tak lagi mampu menahan tangisnya saat tubuhnya memasuki apartemen miliknya, menahan airmata sepanjang perjalanan pulang dari apartemen Indri ke apartemennya membuat tangisan Aleya tak lagi terelakkan. Sesakit itu ternyata saat tahu kalau Taka lebih memilih Anne, Aleya tak perlu penjelasan dari Taka, keberadaan pria itu disisi Anne adalah pertanda kalau Taka begitu mencintai tunangannya itu. Persetan atas semua ucapan cinta Taka padanya, laki-laki itu hanya merayu Aleya dan tahu jika Aleya akan dengan mudah jatuh kembali pada Taka.

Ia berpura-pura tegar saat Indri bertanya soal perasaannya tadi, Aleya tidak mau sepupunya itu khawatir dan di lain sisi Alea juga butuh waktu sendiri. Memutuskan kembali ke apartemennya sendiri, dan di sinilah Aleya menangis sendirian dengan kepercayaan diri yang sudah hampir habis seluruhnya.

Tak ada pilihan lain selain menyerah, Aleya tidak punya amunisi apapun lagi, bahkan ia sudah kalah sebelum berperang. Tak ada lagi kesempatan untuk menanyakan pada Taka siapa yang dipilih pria itu, karena kini Aleya tahu jawabannya. Anneke Putri adalah wanita yang dari segi apapun pasti akan dipilih seorang Antaka. Bagi seorang Taka, Aleya hanyalah mantan istri yang pernah dinikahi Taka karena belum bertemu Anne. Sejak awal, Aleya lah yang terlalu mencintai pria itu.

Tangis Aleya terganggu oleh dering ponsel miliknya, nama Taka muncul disana. Aleya tersenyum miris, kemarin mungkin nama itu yang sangat ingin Aleya lihat muncul di layar ponselnya, tapi hari ini hanya ada getir setiap kali memikirkan soal si empunya nama. Aleya memutuskan untuk tak mengangkat panggilan itu, segera mematikan ponselnya, Aleya tak mau siapapun mengetahui kondisinya saat ini.

*****

Entah berapa lama Aleya menangis lalu jatuh tertidur di sofa ruang tamu miliknya, jam sudah menunjukkan pukul 20.30 malam. Bahkan Aleya belum sempat makan apapun selain buah, melangkah lunglai Aleya menuju dapur dan membuka kulkas. Meraih bungkusan roti dan langsung memakannya, tidak ada rasa, sama seperti perasaan Aleya saat ini. Ia menikmati roti tawar miliknya sambil meminum segelas jus kemasan yang Aleya ambil dari kulkas yang sama. Meski sedang patah hati ternyata lapar tetap saja harus ditunaikan.

Setelah menghabiskan makanannya, Aleya hendak beranjak kembali ke ruang tamu saat tiba-tiba kesadaran menyentaknya. Aleya mematung sebentar, dan tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Sesuatu yang luar biasa terjadi, ia tak lagi memuntahkan makanan. Aleya terkekeh pelan, ternyata patah hati tidak seburuk itu, sekarang Aleya berbalik ke lemari dapur mencari sebungkus mi instan dan memasaknya. Setelah menunggu beberapa menit, mi instan yang dimasaknya siap untuk Aleya nikmati. Aleya dengan pelan menyendok mie kuah di hadapannya dan berhenti untuk melihat reaksi tubuhnya, dan ajaibnya ia benar-benar tidak lagi merasa mual dan ingin memuntahkan makanannya. Aleya bersorak girang, sebelum menghabiskan semangkok mi instan itu tanpa sisa. Rasanya seperti bertemu air di gurun Sahara, setelah sekian lama Aleya akhirnya bisa merasakan nikmatnya suatu makanan.

Aleya kembali ke sofa ruang tamunya, terdiam disana. Ia mengelana jauh, mempertimbangkan harus melakukan apa setelah ini. Aleya tak mau bertemu Taka, ia takut akan luluh lagi dengan janji manis pria itu. Aleya harus pergi, jauh dari dimana ada Taka disana. Ia harus meninggalkan kota ini, tanpa siapapun tahu.

Bunyi bel apartemen membuyarkan lamunan Aleya, tidak lama disusul dengan gedoran keras. Aleya langsung bisa menebak, di depan pintu apartemennya, Taka berdiri disana dan berharap Aleya membuka pintu untuknya. Aleya tak melakukan apapun, ia duduk diam sampai suara gedoran itu menghilang, kali ini Aleya tidak akan kalah.

Tanpa pikir panjang Aleya meraih ponsel dan menyalakannya kembali, rentetan notifikasi memenuhi layarnya, tak Aleya hiraukan. Ia segera memesan tiket pesawat, keputusannya sudah bulat ia akan pergi menjauh dari semua yang menyakitinya. Ia meminta Chiko untuk meng-handle EO sementara waktu, sampai dimana Aleya merasa sudah cukup kuat menghadapi Taka tanpa goyah.

Setelah mengatur semuanya Aleya bergegas menuju kamarnya, menyiapkan koper dan beberapa helai pakaian, penerbangannya nanti malam. Setelahnya Aleya membersihkan apartemennya, ia akan meninggalkan kediamannya itu dalam kurung waktu yang tidak bisa Aleya tentukan, jadi alangkah lebih baik meninggalkan apartemennya dalam keadaan bersih. Selain itu, juga sebagai cara agar Aleya tak merubah keputusannya.

Tepat pukul 01.00 malam, Aleya meninggalkan apartemennya. Ia menggunakan taksi online untuk sampai di Bandara, tak ada siapapun yang tahu tujuan kepergiannya, Aleya tidak mau ada siapapun yang berusaha menyusulnya, tidak untuk sekarang. Sesampainya di bandara, Aleya membuang sim card miliknya, ia akan memulai kehidupan baru di tempat yang tujuannya saat ini. Menjalani hidup dimana, tidak ada siapapun yang mengenalnya.
Pelan-pelan pesawat lepas landas, Aleya memandang jauh mengelana, ia pergi. Pada akhirnya Aleya tidak berjodoh dengan Taka, pria itu memang datang hanya sebagai pelajaran di hidup Aleya. Kali ini Aleya menangis kembali, setelah semua lukanya karena pria itu ternyata belum cukup sampai ia harus dilukai untuk kedua kalinya.

"Selamat tinggal Taka" ucap Aleya pelan, sebelum kembali jatuh tertidur.

To Be Continued.

Mas, yang kamu lakuin itu, jahat!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas, yang kamu lakuin itu, jahat!

Holaaaa, im back. Sesuai janji aku untuk update lebih rajin yeorobun xixixi.
Ohiyaa, jangan lupa vote sama komen trus follow aku yaa.

P.s love you all ❤️

unEXpected!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang