==========
Don’t Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========Peeps!
Taka tahu Aleya tak baik-baik saja, sejak tadi perempuan itu beberapa kali Taka dapati meremas pelan tangannya sendiri, bahkan Taka bisa melihat bulir keringat di dahi Aleya, sejak mereka memasuki Mahendra hotel wanita itu tak baik-baik saja.
Aleya menyadari jika peristiwa dua tahun lalu masih begitu mempengaruhinya, Mahendra hotel adalah salah satu tempat yang paling ia hindari, tapi atas dasar professionalitas Aleya menguatkan diri menemani klien yang tidak lain adalah pelaku dari peristiwa dua tahun lalu.
“Untuk dua bulan ke depan kami full booking mba, apalagi weekend” suara manager hotel dibalas Aleya dengan anggukan, ia tak ingin bersuara dan Taka mendengar suaranya bergetar.
“Tapi saya bisa cek dulu, mba sama mas-nya mungkin bisa lihat-lihat dulu” selepas manager hotel itu pergi Aleya mengedarkan pandangan ke sekeliling ballroom, ia disuruh melihat-lihat ballroom hotel tempat pernikahannya dulu berlangsung. Sebenarnya Aleya tak mengerti maksud Taka mengganti tempat acara, tidakkah pria itu tahu jika pernikahan mereka bukan pernikahan yang akan menyisakan kenangan manis dan memilih tempat yang sama dengan pernikahan mereka dahulu, sudah tentu akan membawa kenangan buruk bagi Aleya.
Taka terdiam menyadari tatapan sendu Aleya, ia tak tahu jika reaksi wanita itu akan seperti ini. Taka berpikir Aleya akan marah dan melampiaskan emosinya pada Taka, baginya itu lebih baik dibanding mendapati mata berkaca-kaca Aleya yang ia sadari juga menyakitinya.
“Permisi, setelah saya cek ternyata memang full booking Mba” kedatangan manager itu menganggu lamunan Aleya.
“Kalau gitu, kita gak jadi ambil disini deh Mas” itu suara Taka yang menjawab.
Manager hotel itu mengangguk paham “Ohiya gak masalah pak, saya mohon maaf sebelumnya”
“Iya, kalau begitu kami pamit. Permisi” Aleya hanya melangkah mengikut di belakang Taka, sungguh jika begini terus bagaimana bisa ia professional.
Mereka sampai di lobi hotel, melihat mereka tak punya urusan lagi setelah ini Aleya memutuskan untuk kembali sendirian.
“Saya pulang sendiri, saya pikir kita bisa cari tempat acaranya di lain waktu” ucap Aleya saat Taka memintanya untutk menunggu.
“Kamu datang sama saya, berarti pulang harus sama saya juga” Taka kekeh untuk mengantarnya pulang.
Aleya menghela nafas lelah “Saya bisa pulang sendiri, mungkin ada baiknya kamu bicarakan dulu masalah tempat dengan Anneke, calon istri kamu. Permisi”
Aleya melangkah ke depan lobi mencegat taksi dan tanpa menoleh ke belakang ia memejamkan mata lelah. Hari ini ia dibawa mengenang hari itu, hari yang sekuat tenaga Aleya ingin lupakan. Ia tak habis pikir sebenarnya, semakin di pikirkan semakin ia tak paham kenapa dia bisa mengiyakan keinginan Taka untuk menemani pria itu visit. Selama dua tahun ini, Aleya selalu berusaha untuk tak pernah menginjakkan kaki ke tempat dimana ada kenangannya di sana bersama Taka, dan hari ini karena pria yang sama Aleya membawa dirinya untuk kembali mengenang rasa sakit yang berusaha mati-matian ingin dilupakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
unEXpected!
ChickLitAleyandra Rajadza tidak pernah berharap berada disituasi ini, sebagai seorang owner dari event organizer ia sudah terbiasa bertemu dengan banyak klien tapi ia tidak pernah menyangka jika pekerjaan ini pula yang mempertemukannya kembali dengan seseor...