4. Damn Reality!

7.4K 539 14
                                    

==========
Don't Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

==========Don't Plagiarism!!!!Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!==========

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Peeps!

Mungkin Ara sudah mengumpat dalam hati sejak tadi, sejak Aleya datang ke unit apartemen sahabatnya itu dan membuat kekacauan. Bantal-bantal sofa yang sudah tak berada pada tempatnya, bahkan salah satunya berada di meja pantry serta dapur yang benar-benar berantakan karena Aleya yang sejak tadi memasak banyak hal meski pada akhirnya tak ia makan juga karena makanan yang dibuatnya adalah soto ayam serta rendang dan ayam goreng tepung, Aleya juga tak paham ia bisa memasak semua makanan itu tanpa mencicipinya sama sekali tapi Aleya bisa bertaruh jika rasa makanannya cukup bisa bersaing.

Aleya masih berbaring di sofa menonton serial Netflix sambil memakan potongan buah dan ia tahu jika Ara sudah mulai mengomel tidak jelas, suara Ara yang berada di dapur bahkan terdengar sampai di ruang tamu tempat Aleya berada. Aleya meringis, memang kedatangannya tadi tanpa memberitahu Ara dan ia yang sudah tahu password unit perempuan itu langsung saja masuk meski sang pemilik tak berada di tempat, Aleya memang sering melakukan itu.

Perlahan suara Ara terdengar mendekat, Aleya tergesa menyimpan piring buah di meja dan memejamkan mata berpura-pura tidur.

"Ara adalah manusia yang gak gampang kena tipu, dan gue tahu kalau sekarang lu lagi mau tipu gue HAH?!" suara melengking Ara membuat Aleya terlonjak dari sofa, Aleya terduduk sambil meringis menatap Ara yang seperti siap memakannya hidup-hidup.

"Gue bantu beresin yah" Aleya mencicit takut-takut.

"Gak perlu, udah selesai" ucapan Ara membuat Aleya melihat sekeliling dan sedikit menengok ke arah dapur dan benar saja semua kekacauan yang ia buat sudah teratasi, berbalik menghadap Ara dan dihadiahi timpukan bantal oleh wanita itu "Adaww"

"Lu kesurupan apa sampai apartemen gue dibuat kayak kena badai gini?"

Aleya tersenyum menyadari Ara sudah tak semarah tadi "Gue gak kenapa-kenapa"

"Dih, lu kira gue cowok yang kalau dikodein gitu gak paham kalau ternyata di balik kalimat 'gue gak kenapa-kenapa' artinya 'gue lagi ada apa-apa'" Aleya menghela nafas, sudah pasti Ara tak akan mempan. Sahabatnyan itu sudah pasti tahu dia sedang tidak baik-baik saja.

"Gue ketemu dia Ra" ucap Aleya akhirnya.

Ia bisa mendengar suara tak percaya Ara, sahabatnya sudah pasti langsung paham siapa 'dia' yang Aleya maksud.

"Kok bisa? Ketemu dimana? Wah bangsat!" Ara bahkan tanpa sadar mengumpat.

Aleya membawa tubuhnya bersandar pada sofa, ingatannya kembali pada pertemuannya dengan Antaka Putra Dasa si mantan suami alias pria bangsat dan sialan itu. Aleya menyadari pria itu tak jauh berubah selain wajah yang semakin tampan dan dewasa serta jangan lupakan senyuman pria itu masih sama masih menyisakan debar yang sama di dada Aleya.

unEXpected!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang