14. Choose him over anything

5.4K 401 29
                                    

==========
Don’t Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

==========Don’t Plagiarism!!!!Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!==========

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo, Peeps!

Aleya ingin tersorot masuk ke semesta lain rasanya, ia bahkan masih tak menyangka bisa bersikap semurahan tadi. Aleya merutuki pengendalian dirinya, apa sebenarnya yang dipikirkan kepalanya tadi dan buah dari ketidakwarasannya membuatnya mendekam di kamar dengan suara Taka dari luar kamar yang terus memanggilnya.

Sekarang Aleya merasa dirinya begitu jahat, bagaimana mungkin ia dengan tidak tahu malunya mengiyakan keinginan Taka. Beruntung kewarasannya seketika kembali, hingga membawanya mengurung diri di dalam kamar dengan Taka yang berulang memanggilnya dari luar.

"Lea, kamu nggak apa-apa?" Aleya tak habis pikir mengapa Taka terdengar baik-baik saja, tidak ada keterkejutan di balik nada suara pria itu.

"Aleya, aku minta maaf kalau ucapan aku tadi membuat kamu tersinggung. Please, kita bicara!"

Bukan ucapan Taka alasan Aleya mengunci diri di kamar, tapi ucapan Aleya sendiri lah yang seakan mengisyaratkan jika Aleya juga berharap hal yang sama. Itulah yang membuat Aleya enggan menampakkan diri, ia terlalu malu dan takut Taka menganggapnya terlalu mudah.

"Aleya, aku hitung sampai tiga kamu gak keluar. Pintunya aku dobrak"

Sial! Aleya jelas tahu jika Taka tidak main-main. Mencoba menenangkan diri dengan menarik nafas pelan, Aleya mengumpulkan kekuatan dan alibi untuk meyakinkan Taka jika ucapannya tadi adalah sebuah ketidaksengajaan.

Tepat sebelum Taka ingin mendobrak, Aleya membuka pintu dengan mata tertutup sebelum akhirnya pelan-pelan ia membuka mata dan tersenyum sopan pada Antaka.

"Taka, aku... Aku... Ucapan aku tadi jangan di anggap serius oke? Itu cuman spontanitas, aku terlalu terbawa suasana. Aku minta maaf"

Taka terdiam, pria itu mengernyit bingung seakan tak paham maksud ucapan Aleya "Emang kamu ngomong apaan? Kamu tadi cuman bengong loh, terus tiba-tiba lari ke kamar dan mengurung diri, makanya aku bingung"

"Hah?" Aleya juga kebingungan sendiri.

"Iya, kamu mungkin shock sama ucapan aku tadi makanya sampai kamu bengong tapi dengan kamu yang langsung kabur, bikin aku merasa bersalah. Aku minta maaf kalau kamu merasa gak nyaman Lea"

Aleya tidak salah dengar, ucapan Taka memang bermakna bahwa Aleya tidak mengatakan apapun. Aleya menghembuskan nafas lega, bersyukur ternyata ucapan memalukan itu ternyata hanya tertinggal di kepalanya, tidak benar benar terucapkan.

"Aleya, kamu dengerin aku ngomong kan?"

"Hah? Denger kok, iya tadi cuman kaget aja. Aku yakin kamu cuman bercanda doang tadi" sahut Aleya sambil melangkah ke arah dapur untuk menyegarkan tenggorokannya.

unEXpected!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang