Chapter 26

103 13 0
                                    

"Health is more important than love"

~Jonathan Brilian

HAPPY READING 🤗🤗


•EVANESCENT•


Seminggu semenjak Eva memutuskan hubungan secara sepihak, kedua sejoli itu tak ada bertemu sedikitpun. Bahkan bertegur sapa juga tidak. Banyak yang heran dengan kedua couple random itu. Pasalnya, mereka selalu lengket bagai amplop dan prangko lalu sekarang? Jauh bagai langit dan bumi.

Saga maupun Eva tak ada yang bertukar pesan ataupun nelpon. Bahkan Eva mem-block nomor Saga supaya tidak flashback lagi. Sementara Saga terlihat semakin cuek dan dingin. Tapi setiap malam ia selalu uring-uringan dan mencak-mencak tidak jelas.

Gengsi depan doi, eh mantan👀

Hal itu membuat teman-teman mereka juga bingung bukan main. Tapi kata Alice mereka lagi bermasalah dan mungkin butuh waktu sendiri. Hal itu membuat kesempatan Jesslyn semakin besar untuk terus bersama Saga. Saga pun tidak keberatan jika ditempelin terus sama sahabat masa kecilnya itu.

Toh, Eva juga sekarang bisa dekat sama Joshua. Kenapa ia tidak bisa? Meskipun bersama Jesslyn, rasanya berbeda saat tengah bersama Eva. Saga merasa seperti ada yang hilang dari dirinya.

Tidak ada siapapun yang tau bahwa keduanya telah selesai. Hanya Eva, Saga, dan tuhan yang tau.

Percayalah, berat bagi Eva memutuskan seseorang yang ia perjuangkan dengan susah payah, tapi kandas dan melupakan janji mereka berdua yang akan terus bersama hingga ajal menjemput. Miris.

"Va, makan malam yok" Nathan melongokkan kepalanya melewati celah pintu kamar Eva.

Gadis itu masih melamun dimeja belajarnya. Ia merasa sama sekali tidak selera untuk makan. Seharian ini ia seperti menjalankan puasa, tidak makan dan minum sama sekali.

Nathan kembali tegak dan masuk kedalam kamar adik tirinya. Pria itu mendekati sang adik dan mengusap kedua bahunya dari belakang.

"Masalah diselesaikan pake kepala dingin, jangan karena asmara kesehatan lo turun drastis. Health is more important than love"

Lalu pria itu menepuk pelan bahu adiknya dan berbalik untuk keluar. Tanpa disadari satu bulir kristal bening turun begitu saja dari pelupuk matanya. Nathan seperti cenayang, tau masalah sang adik membuat Eva khawatir. Bagaimana jika Nathan tau?

"You are strong Eva, forget and rise"

•EVANESCENT•

"

Omaygatt cowo gue ganteng batt!" Pekikan itu membuat Orzie menabok kepala teman disebelahnya.

"Anj—apasih Ji?!" Sinis Tasya sembari menghentikan video MV biasnya.

"Brisik! Lo gak liat gue lagi nugas!" Balas Orzie tak kalah tajam.

Tasya mendengus lalu mencibir. "suka-suka gue lah! Lagian nugas kok disekolah,"

"Bacot lo anjim!"

Tasya menulikan pendengarannya dan kembali menonton MV yang sempat tertunda itu. Kedua sahabat itu tak pernah akur jika bertemu. Tapi jika salah satunya tidak terlihat, pasti selalu bertanya. Dan ditanya alasan mengapa mencari jawabannya pasti. "gak seru gaada kawan berantem"

Hadeeeh, pengen tenggelam ke sungai Amazon aja Eva melihatnya. Sedangkan Alice asik dengan novel ditangannya dengan earphone yang tergantung ditelinganya. Dan Eva sibuk dengan handphonenya.

•EVANESCENT✓•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang