"You're not the only one who's fighting....but I'm also fighting for you"
~Joshua Vallen
•EVANESCENT•
Suasana pagi dihari Senin yang tidak bersahabat tak membuat gadis dengan rambut sebahu itu melunturkan senyumnya. Meskipun cuaca tak mendukung untuk sekolah, dirinya tetap pergi ketempat sumber ilmu tersebut. Kini dirinya berada didalam mobil sang papa. Sang papa memaksa ingin mengantar putri semata wayangnya itu. Tak ingin menolak karena udah lama juga gak diantar sang papa, jadilah ia menurutinya.
"Kamu beneran gapapa? Kamu itu baru sembuh, seharusnya sekolah besok aja" ucap sang papa khawatir. Pasalnya gadis itu baru pulih kemarin, dan memaksa ingin sekolah. Dirinya khawatir sang putri drop dan masuk rumah sakit lagi. Tapi sang putri memaksa membuat dirinya tak tega.
"Gapapa pa, i'm okay don't worry about me" jawabnya sembari tersenyum lembut dan tulus.
"Sure? Daddy is afraid what are you doing again"
"Pokoknya nanti kita harus main, kita rayain kawan kita yang baru sembuh!" Ujar Tasya menggebu-gebu membuat Orzie mendengus. Ya kali, Eva baru sembuh diajak jalan-jalan, yang ada pulang dari jalan-jalan Eva bakal masuk rumah sakit lagi.
"Gak ada main, Eva itu baru sembuh masa kita mau main? Eva bisa masuk rumah sakit lagi!" Tolak Orzie mentah membuat Tasya mengerucutkan bibirnya.
Melihat hal itu, Eva tersenyum kecil dan merangkul kedua sahabatnya. Jangan lupakan Alice yang berada disamping Orzie, tapi Eva tak merangkulnya. Karena apa? Karena gak nyampe'(
"Yaudah sih kita main aja oke? Gue gapapa kok, kan udah sembuh"
Tasya tersenyum lebar. "tuh kan! Eva aja mau, oke pulsek kita main ya! Ngumpul dimana?"
Orzie mendengus lagi dan melepaskan tangan Eva dari bahunya. "gue gak ikut"
Jawaban gadis itu membuat ketiga temannya berhenti. Eva mengernyit. Kenapa Orzie tak ingin ikut? Apakah ada sesuatu? Berpikir positif aja, mungkin dia ada urusan keluarga?
"Kenapa? Kalo lo gak ikut siapa yang ajak gue berantem?" Tanya Tasya dengan nada dramatis. Dasar Tasya, hidup penuh drama.
Alice menatap Orzie yang juga menatapnya. Mereka seperti saling mengode lewat mata yang membuat Eva pusing. Ayolah, otak Eva dangkal untuk hal kode-mengode begitu.
"Hai, boleh gabung?"
Keempat gadis itu mendongak. Mereka hanya diam melihat sosok lelaki dengan gadis disampingnya. Eva salah satunya kembali memakan makanannya agar tak terlihat bahwa dirinya cemburu. Siapa yang tidak cemburu jika kekasihnya bersama gadis lain? Meskipun hanya sahabat, tapi mereka seperti punya hubungan lain.
Tasya menelisik kearah sekitar. Memang kantin sedang ramai. Pantas saja pria itu ingin gabung
Tanpa menunggu jawaban dari empat gadis itu, pria tadi langsung duduk disamping Eva. Hal itu mampu membuat Eva tersenyum dalam hati
"Lo gamau duduk?" Tanya Orzie kepada gadis yang masih berdiri tadi.
Gadis itu duduk disamping Alice dan menatap kedua sejoli dihadapannya. Siapa lagi jika bukan Eva dan Saga? Ia pikir Saga akan duduk bersamanya, tapi lelaki itu lebih memilih duduk bersama Eva yang notabenenya adalah seorang pacar.
KAMU SEDANG MEMBACA
•EVANESCENT✓•
Fiksi Remaja(Jangan lupa Follow sebelum baca, biar gk ketinggalan🤗) This my first story!! Pacaran dengan sosok setampan Saga memanglah tak mudah. Setiap mereka kencan selalu ada kendala. Entah itu dari sahabat masa kecil Saga, latihan basket lelaki itu, bahkan...