"Now Eva is completely alone without anyone including mommy"
~Eva Agatha Ravelyn
•EVANESCENT•
"Lice, kamu kenapa? Ngelamun mulu, pacarnya malah dianggurin"
Gadis dengan gaya tomboi itu mendelik. "gausah lebay bisa?"
Pria dengan jaket putih itu cemberut. Sedaritadi kekasihnya terlihat melamun seperti memikirkan sesuatu.
"Aku itu pacar kamu Lice, jadi——"
"Ck, udah! Gausah dibilang juga tau! Diem dulu bisa?" Potong gadis itu agak ngegas membuat lelaki dihadapannya semakin ciut. Kekasihnya terlihat sangat tajam dan tak ingin diganggu.
"Gimana klo kita pulang aja? Kamu pikirin dirumah biar tenang, mau?" Tawar lelaki itu setelah berpikir keras agar kekasihnya terlihat lebih tenang.
Gadis itu beralih menatap lelaki dihadapannya kemudian menggeleng. "gue udah janji, gak mungkin gue ingkar"
"Tapi, gue gamau maksa lo Lice. Gue mau lo happy sama gue, bukan berpikir" balas lelaki itu dengan nada serius.
Gadis itu menghela lalu tersenyum tipis. "oke kalo itu mau lo"
Lalu gadis itu berdiri dan meninggalkan lelaki tadi yang terdiam. Eh, kan! Marah. Ah bodoh! Dengan gesit lelaki itu mengejar kekasihnya yang tengah berdiri dipinggir jalan setelah keluar dari Cafe.
"Lice! Tunggu dulu, jangan marah! Lice!"
•EVANESCENT•
"Nih makan, jangan tidur mulu" Nathan meletakkan nampan berisi makanan diatas nakas kamar adik tirinya.
Sementara Eva masih tak selera makan jadi tak bergerak dari posisi tidurnya sembari memeluk sosok Vero. Tadi malam Vero mengikutinya ke kamar dan bermain handphone miliknya yang memang terdapat permainan seusia Vero. Dan lelaki kecil itu ketiduran dikasur, karena tak tega membangunkan dan malas menggendong akhirnya ia biarkan saja dan ikutan tidur.
"Udah siang, anak cewek gak baik bangun siang!" Omel Nathan seraya membuka gorden kamar Eva.
Eva berdecak dan menutupi wajah dengan selimutnya. "Minggu kak!" Balasnya dengan nada sengit dan suara serak.
"Minggu pun, tuh dibawah cowo lo nungguin"
Mendengar hal itu, Eva terbangun dan terduduk. Muka bantalnya terlihat menggemaskan Dimata Nathan. Nerkam Adek sendiri dosa gak sih?
"Gue gapunya cowo" ucap Eva datar.
Nathan menggidikkan bahunya dan mendekati Vero. Lelaki yang kemungkinan seusia Bryan itu menguyel pipi adiknya sembari menggumamkan kata 'bangun'.
Dapat dilihat Vero menggeliat kecil dan membuka matanya perlahan. Ia mendapati sosok abangnya yang tersenyum tipis lalu mencium pipi mungilnya.
"Bangun yok mandi, kamu dipanggil mama tuh"
Vero mengucek matanya saat digendong Nathan. Ia masih loading. Sementara Eva masih melamun ditempatnya karena berpikir siapa yang dibawah. Saga atau Joshua?
"Kalo gamau makan, gue kasih ke kucing ntar" ancam Nathan sebelum menutup pintu kamar Eva.
Eva mendengus. "maksa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
•EVANESCENT✓•
Teen Fiction(Jangan lupa Follow sebelum baca, biar gk ketinggalan🤗) This my first story!! Pacaran dengan sosok setampan Saga memanglah tak mudah. Setiap mereka kencan selalu ada kendala. Entah itu dari sahabat masa kecil Saga, latihan basket lelaki itu, bahkan...