Nathan kini tengah menonton Tv dengan camilan dipangkuannya. Sementara Vero pergi kelantai atas untuk kekamar Eva dan mengajak gadis itu bermain. Namun saat sampai dikamar Vero tak menemukan katirnya. Ia memasuki kamar dan memeriksa setiap inci kamar Eva, barangkali gadis itu bersembunyi darinya.
Namun nihil, batang hidung gadis itu tetap tidak kelihatan. Apa kakaknya itu belum pulang? Tapi ini sudah mau jam 9 malam, masa iya belum pulang?
Vero pergi kebawah dan berlari kearah Nathan yang fokus dengan acara boxing di Tv.
"Kak! Kak Epa gaada dikamal!" Ujar pria mungil itu panik.
Nathan menoleh dan berdiri, "kak Eva gaada dikamar?"
Vero mengangguk, wajahnya terlihat panik. Nathan mendelik seketika karena tak pernah melihat Vero sepanik itu.
"Mungkin kak Eva masih dijalan, atau kerumah temennya dulu"
Vero menggeleng kuat. "kak Eva belum pulang dali cekolah!"
Nathan menghela lalu meraih handphone dan berusaha menelpon Eva. Namun nahasnya handphone gadis itu tidak aktif. Pria itu berdecak dan melirik kearah Vero yang matanya berkaca-kaca. Duh, mana Farah sama Farhan belum pulang lagi. Sialan emang.
"Kak Epaa! Hiks Kak Epa jangan pelgii!" Isak Vero membuat Nathan meringis. Sesayang itu Vero pada kakak tirinya?
"Shhhtt, udah diem kita cari bareng-bareng ya"
•EVANESCENT•
"Eva hilang?"
"Iyoo, dari kemaren gak pulang dia"
Lelaki dengan wajah bantal itu menggaruk pipinya. Apa benar Eva hilang hanya karena tak pulang semalam?
"Mungkin dia nginep"
"Alice bilang dia gaada ketemu Eva bahkan pas disekolah, Orzie sama Tasya juga gitu"
Lelaki itu mengusap wajahnya kasar. Kenapa harus menelpon dirinya? Kan dia tak hubungan lagi sama Eva. Tapi, gimana kalo Eva kenapa-napa?
"Udah, lo cepetan bangun abis itu pergi kerumah Alice kita diskusi. Gue lagi nyetir"
Lelaki itu berdecak kesal seraya melirik jam dinding dikamarnya. Jam 11 siang. Ternyata udah siang, tumben Rosa tidak membangunkannya?
"Yaudah, gua mandi lu" ucapnya dan memutuskan sambungan.
Lelaki dengan kaos putih polos itu beringsut dari kasur dan meraih handuk. Lalu ia men-charger handphone dan beranjak kekamar mandi.
Tak berselang lama, ia kembali dengan handuk yang membungkus kepalanya. Mengeringkan rambut seraya berjalan kearah nakas dan memeriksa handphonenya. Ternyata ia mendapatkan notice dari nomor tak dikenal.
Foto. Ia membuka foto itu dan mengepalkan kedua tangannya. Ia sudah menduga bahwa Eva tidak diculik!
"Kenapa lo benci sama gue?"
"Karena lo pengganggu!"
"Kenapa lo siksa Joshua juga?"
"Karena dia pengganggu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
•EVANESCENT✓•
Teen Fiction(Jangan lupa Follow sebelum baca, biar gk ketinggalan🤗) This my first story!! Pacaran dengan sosok setampan Saga memanglah tak mudah. Setiap mereka kencan selalu ada kendala. Entah itu dari sahabat masa kecil Saga, latihan basket lelaki itu, bahkan...