SEQUEL: RAFFASYA & ASSYIFA

6.6K 281 9
                                    

Assalamu'alaikum 😊

HELLLO!!!
WELLCOMM BACK, GUYS!!!

Gimana nih kabarnya? Semoga sehat² yaa...
Okeyyy, langsung aja, aku mau infoin kalo cerita aku yang judulnya GARA-GARA WASIAT bakal ada sequelnya🎉🎉

Judul sequelnya RAFASSYA &ASSYIFA.

Judul sequelnya RAFASSYA &ASSYIFA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinopsis:

Dia itu santriwati. Cewek yang super bar-bar, heboh, rusuh, bawel, cerewet, susah diatur, bawaannya ngajak ribut. Kalo ngomong suka nyakitin ati alias judes. Nggak ada sopan santunnya sama satu orang yang seharusnya dia hormati, yang bukan lain, Gus nya sendiri!

Hal ini lah yang membuat Rafassya kewalahan menghadapi tingkah salah satu santri kedua orang tuanya. Mau dihukum yang berat-berat tapi sayang. Ah, serba salahlah pokoknya.

Cuplikan BONUS!

Assyifa kini sangat kacau. Setelah menerima kabar dari sang ayah dua jam yang lalu. Tepatnya setelah jama'ah sholat ashar digelar. Sejak saat itu pula, dia menangis keterusan.

Dia mendongakkan kepalanya menatap langit-langit yang mulai gelap. Adzan Maghrib sudah berkumandang. Matanya memerah. Jangankan air mata, ingusnya saja enggan untuk berhenti keluar. Membuat hidungnya menjadi semerah tomat. Celak berwarna hitam yang tergaris indah di bawah kelopak matanya luntur kemana-mana. Rambutnya acak-acakan karena sejak tadi terus dia tarik kesana-kemari. Dia tidak memakai kerudung sekarang. Semua hal itu, membuat dirinya sangat terlihat menakutkan. Apalagi saat dimalam hari.

Raffasya berjalan santai di koridor madrasah milik kedua orangtuanya. Madrasah yang sering digunakan para santri untuk menimba ilmu. Alias sekolah.

Tujuannya hanya untuk mengunci perpustakaan yang ada di lantai 2 madrasah. Setelah menyelesaikan tugasnya Raffasya segera bergegas meninggalkan tempat itu. Bukan karena takut, tapi karena dia tidak mau kehilangan sholat jama'ah.

Saat dia melewati salah satu kelas dia mendengar seperti ada isak tangis. Dengan secuil perasaan takut dia mendekat. Suara itu semakin mengeras. Dia berhenti mendekat, aneh, suara itu semakin mengeras. Dia pun hanya menatap bingung ke arah pintu kelas yang terbuka. Di dalamnya gelap, tak ada apa-apa. Lalu siapa yang menangis di dalam? Mana ada santriwati yang berani ke madrasah saat hari sudah gelap? Apalagi tanpa menyalakan lampu.

Tunggu, suara isakan itu semakin mengeras. Bagaimana bisa? Dia saja sudah berhenti mendekati kelas itu. Jujur saja, tiba-tiba dia merasa takut mengingat hari sudah gelap. Apalagi cerita-cerita horror yang sering dia dengar, membuat dia sedikit samakin ketakutan. Apa jangan-jangan suara itu yang mendekat ke arahnya? Memikirkannya saja dia tidak sanggup.

Matanya membulat saat melihat seorang wanita dengan rambut seperti sarang burung, berbusana serba putih bersih yang tengah menundukkan kepalanya menatap lantai kini mulai keluar dari kelas tersebut. Tangannya tengah memegang sesuatu berwarna putih

"Siapa kamu!?!" ucap Raffasya lantang.

Si wanita itu langsung mendongakkan kepalanya menatap ke arah Raffasya. Matanya sangat lebar seolah mau keluar dari tempatnya, warnanya merah. Di sekitar matanya berwarna hitam. Wajahnya pucat.

"Arghhhh, NONI BELANDA!!" teriak Raffasya. Dia berbalik hendak kabur karna ketakutan. Hingga ....

GUBRAK!!!

"Gus! Ini aku Syifa!"

"Kamu!?!"

***

Gimana nih?😂 Makin kepo nggak? Moga-moga makin kepo, ya!😂😂
Biar nih cerita lebih rame dari yang sebelumnya 😂

Sebelumnya jugaa, aku juga mau ngomong terimakasih buat yang udah ngikutin cerita aku dari awal sampek akhir. Maaf yang komenannya belum aku bales, soalnya nggak sempet, sorry banget 🙏

INFO PENTING!

Jadi, sequelnya bakal mulai up Minggu depan, ya! Soalnya author mau ujian😭😭 jadi nggak bisa up dulu😭
Doain yaaa moga-moga lancar sampek tujuan 😊

Sorry harus nunggu seminggu lagi🙏
Sekali lagi makasih banyak ya semuanya!!!
Follow akun aku biar nggak ketinggalan, okay?😄 Thanks buat yang udah follow:)

AND SEE YOU!!!

Gara-Gara Wasiat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang