Jennie POV
"Lisa, kau sudah mabuk." Kataku sambil memelototi Jisoo unnie-ku.
"Tunggu... kenapa kau menatapku? Kau sedang berbicara dengan Lisa." Dia berkata dengan senyum gilanya.
"Kaulah yang menemukan ide ini. Aku sudah memberitahumu bahwa wanita ini tidak boleh minum sebanyak yang kau bisa." Aku memutar bola mataku tapi dia hanya tertawa.
Aku menatap ahli bedah mabuk yang hebat di sampingku. Kepalanya sudah tertunduk dan ya, dia mengantuk karena ini jam 3 pagi dan mereka masih minum. Lisa sudah cukup jadi aku paksa bangun dan kami masuk ke dalam kamarku meninggalkan unnieku di taman. Dia masih waras jadi aku tahu dia bisa pergi ke kamarnya sendiri. Aku mendorongnya untuk berbaring di tempat tidurku.
"Holy Mother of G. You're really knock out." Kataku sambil mengusap dahiku. Lisa masih sangat berat meskipun lengannya baru saja menempel di bahuku ketika kami bangun.
Aku mulai melepas stiletto hitamnya dan meletakkannya di sisi tempat tidur. "Hmm. Aku... aku harus pulang.." ucap Lisa sambil memejamkan matanya.
"Tidak. Kau terlalu mabuk untuk pulang." Aku tahu bahwa besok dia memiliki jadwalnya di rumah sakit itu sebabnya aku menentang ide unnieku untuk memiliki waktu soju. Dan mereka berdua tertawa sepanjang malam.
Aku baru saja akan melepas mantel yang dia kenakan ketika dia menarikku jadi aku tidak sengaja mendarat di atasnya. Dia melingkarkan tangannya di tubuhku sambil menatapku dengan mata setengah terbuka.
"Jangan marah... kami.. baru saja bersenang-senang... itu perayaan... untuk... karena kau telah menjadi pacarku." Dia tersenyum seperti orang idiot tapi yang kulakukan hanyalah menghela nafas dalam-dalam.
"Bagaimana kalau nanti? Kau punya pekerjaan."
"Aku akan memikirkannya nanti. Jangan khawatir tentang apa pun, sayang." Dia mengedipkan mata padaku yang menurutku lucu.
Aku akhirnya tersenyum sambil memandangi wajah cantik wanita itu. Wajahnya benar-benar bukan wajah biasa yang bisa kau lihat sehari-hari di dunia ini. Aku suka bagaimana dia bergerak, berbicara dan tertawa. Aku tahu diriku, bahwa aku sudah jatuh cinta dengan Lisa.
"What are you thinking, small bean?" Dia bertanya.
"Tidak ada. Aku hanya senang." Aku menyandarkan kepalaku di dadanya. "Apa kau benar-benar serius sebelumnya? Ketika kau memintaku untuk menjadi pacarmu?"
"Apa aku terlihat sedang bercanda? Aku benar-benar serius, Jennie. Aku sangat jatuh cinta padamu. Aku sangat mencintaimu." Dia berkata dengan suara serak.
"Dan aku juga mencintaimu. Tolong jaga hatiku, Lisa. Itu sudah milikmu." Kataku lalu mencium bibirnya.
"Holy... fuck." Dia berbisik. "Sekarang untuk memikirkannya, kau berada di atasku dan kau baru saja menciumku ... wow ...."
"Lisa?" Aku mengerutkan kening.
"Apa kau menggodaku?" Dia menyeringai. Aku suka melihat seringai itu.
"What? Of course not! Hentikan apa yang kau pikirkan!" Aku memperingatkannya.
Dia menggelengkan kepalanya. "Oke. Aku hanya bercanda." Dia tertawa. Kenapa Lisa selalu seperti ini? Setelah dia mabuk, dan ketika dia berbicara denganku dia sudah sadar? "Aku tidak akan menyakitimu. Aku pasti akan mengunci hatimu di brankasku." Dia melemparkan dan menempatkanku di sisinya lalu memelukku.
Gadis bodoh ini.
Dia mencium leherku sementara matanya tertutup lagi. "Uh. Aku ingat waktu kita di Barcelona." Aku bisa merasakan napas panasnya di sisi leherku.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MISTRESS [JENLISA]
RomanceKau muncul entah dari mana dan membuatku merasa seperti aku yang paling bahagia. Kau membuatku jatuh, aku membiarkanmu. Tapi itu hal terbodoh yang pernah kulakukan karena sekarang aku berada di bawah mantramu, aku.... tidak bisa menjauh darimu. Aku...