Lisa POV
2 tahun kemudian...
Aku sedang memainkan minuman Hennessy Cognac di gelasku ketika aku mendengar pintu kantorku terbuka. Aku mengalihkan pandanganku untuk melihat orang itu, kupikir itu sekretarisku tapi dia salah satu orang penting dalam hidupku sejak saat itu, Chaeyoung. Senyum mulai terbentuk di wajahku lalu aku berdiri.
"Hai." Kataku sambil berjalan ke arahnya. Aku hendak menciumnya ketika dia menghentikanku dengan meletakkan jari telunjuknya di bibirku jadi aku hanya bisa mengerutkan kening.
"Makan malam dulu, jangan konyol." Dia tersenyum dan berjalan menuju mejaku.
Aku tertawa saat melihatnya menyiapkan makanan. "Kau mengabaikan semua ciumanku sejak kemarin. Ada apa, sayang?" Aku mengikutinya lalu memeluknya dari belakang. "Aku baru saja merindukan Chong-ah-ku."
"Panggil aku seperti itu lagi dan kamu tidak akan makan malam malam ini." Dia berkata lalu menampar lenganku yang melilitnya.
"Kalau begitu jadilah makan malamku malam ini." Kataku sambil tertawa karena aku membayangkan dalam pikiranku reaksinya yang pasti.
"Yah! Aku bukan makanan." Dia berkata lalu melepaskan pelukannya dan menghadapku. "Apa kamu tidak benar-benar pulang?"
Aku menggelengkan kepalaku lalu menatap wajahnya. "Kau tahu aku tidak bisa. Banyak hal yang harus kulakukan."
"Aku berharap kau terus menjadi ahli bedah saraf karena menangani perusahaan sudah menghabiskan seluruh waktumu untuk diri sendiri. Kau sepuluh kali lebih sibuk."
"Aku tahu. Tapi aku mencintai perusahaan ini sekarang. Kamu tahu betapa aku sangat menyukai kertas. Aku akan memakannya saat aku kelaparan nanti." Kataku lalu berjalan menuju mejaku untuk duduk di kursi putarku.
"Apakah karena rencana yang kamu katakan setahun yang lalu? Lisa, kamu tahu bahwa balas dendam tidak akan---"
"Ssst." Aku menatapnya. "Aku tahu apa yang aku lakukan. Aku hanya membutuhkan lebih banyak investor kemudian boom, aku dapat memiliki kebebasan yang aku inginkan. Kebebasan yang kita inginkan." Aku menekankan kalimat terakhir yang aku katakan.
Dia menghela nafas lalu merapikan rambutku. "Aku mengerti kamu, Lisa. Aku benar-benar mengerti. Aku harap semua rencanamu akan berhasil."
"Itu karena kamu membantuku. Tidakkah kamu menginginkan ini? Kita bisa melakukan apapun yang kita mau, kita bisa hidup dengan damai."
"Apakah ini kehidupan damai yang kamu inginkan?"
"Selama mereka menderita, itu damai bagiku." Aku tersenyum tapi Chaeyoung tidak menerima kata-kataku.
"Jangan sakiti dirimu lagi, Lisa. Aku tidak sanggup melihatmu sengsara lagi."
Aku menariknya untuk duduk di pangkuanku lalu aku memeluknya. "Sangat hangat setiap kali aku bersamamu. Semua perasaan suram keluar dari tubuhku, Chong-ah."
"Aku bilang berhenti memanggilku seperti itu!" Dia memelototiku yang membuatku tertawa karena dia sangat imut.
"Aku akan memanggilmu seperti itu selamanya dan tidak ada yang bisa mengubah pikiranku." Aku mengedipkan mata lalu mencium keningnya. "Aku akan makan sekarang, terima kasih untuk makanannya, Chong-ah."
"Jangan konyol, aku tahu kamu tidak suka makanan yang aku masak. Kamu tidak punya pilihan." Dia cemberut.
"Maybe I do." Aku tertawa sambil meraih nampan makanan yang dia siapkan.
Dia menampar lenganku dan berdiri dari pangkuanku. "Makan dengan baik, Lisa-ya." Dia berkata lalu mencium pipiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MISTRESS [JENLISA]
RomanceKau muncul entah dari mana dan membuatku merasa seperti aku yang paling bahagia. Kau membuatku jatuh, aku membiarkanmu. Tapi itu hal terbodoh yang pernah kulakukan karena sekarang aku berada di bawah mantramu, aku.... tidak bisa menjauh darimu. Aku...