Kediaman Kusnadi 02 sudah heboh oleh pertengkaran antara Gaara, Haikal dan Nana. Kemarin, setelah belajar bersama mereka tidak pulang ke rumah. Melainkan memutuska untuk menginap. Mereka terlalu malas untuk itu.
Nita mengusap dada sabar melihat Nana dan Haikal yang malah berebut sayap ayam. Sayap ayam adalah kegemaran mereka berdua, dan hari ini hanya ada satu sayap ayam di dalam piring. Berbeda dengan Nita yang mengusap dada dan menghela napas sabar, Kaylan malah menikmati pertengkaran itu. Dari sejak SMA, dia sudah mempunyai slogan; "pertengkaran itu indah."
"Cal, Na, kan ada bagian yang lain. Nih, Ical ambil paha atau dada aja, ya?" Nita berkata selembut mungkin, mencoba untuk membuat Haikal dan Nana berhenti berebut.
"NGGAK MAU, MA! ICAL MAUNYA AYAM!"
"NGALAH DONG, KAL! GUE LEBIH KECIL LHO!"
"KECIL APANYA? KITA CUMA BEDA 2 BULAN!"
"MAU MAKAN AJA RIBET!"
Semua yang berada di meja makan terjingkat kaget saat Gaara memukulkan sendok ke meja makan. Di tambah suaranya yang cempreng.
"Ya, kan, gue pengen sayap, Gar." Nana masih keukeuh, sedangkan Haikal menghela napas lalu berdecak.
"Udahlah, buat lo aja. Gue ikhlas." Akhirnya Haikal mengalah, dia memberikan sayap ayam itu pada Nana, lalu dia mengambil dada.
"Makasih," ujar Nana tersenyum, Haikal mengangguk sebagai balasan.
"Gini, kek, dari tadi. Kan papa tenang makannya," kata Kaylan. Padahal dari tadi pun dia sudah makan dengan tenang.
"Perasaan papa tenang-tenang aja deh dari tadi," lirih Jeremy, sejak tadi dia hanya diam menyimak.
***
Sampai di sekolah, mereka langsung menuju lantai tiga dimana kelas mereka berada. Saat ini masih pukul tujuh lebih sepuluh, itu artinya masih ada waktu sekitar dua puluh menitan yang bisa mereka gunakan untuk kembali menghapal.
Dream Cansert tidak pernah main-main jika sudah menyangkut soal ujian seperti ini. Makanya, para guru di sekolah di buat heran. Biasanya anak laki-laki itu tergolong malas dan bodo amat terhadap nilai. Namun, Dream Cansert tidak seperti itu. Mereka kebalikannya.
Sebab itu juga lah yang menjadikan mereka menjadi anak kesayangan di sekolah, atau sering di sebut dengan 'anak emas'.
Mereka menghapal di kursi koridor ruangan 2, karena di sini belum terlalu ramai. Mungkin, anak-anak ruangan dua itu terlalu malas untuk kembali menghapal.
Mereka menghapal selama lima belas menit kurang lebih, sebelum akhirnya berhenti karena bel sudah berdering.
"GAARA, JERY, SEMANGAT!"
"HWAITING!!"
Haikal dan Nana berteriak untuk menyemangati Gaara dan Jeremy yang saat ini sudah berjalan di depan ruangan empat.
"Mereka punya masalah hidup apa, sih, Jer? Demen banget bikin kita malu." Gaara menggelengkan kepalanya pelan.
"Beban hidup mereka banyak, termasuk lo." Setelah mengatakan itu, Jeremy berjalan dengan segera, meninggalkan Gaara yang masih mencerna perkataannya barusan.
Baru setelah tercerna, matanya membola. "WEH, JERY, KURANG AJAR!"
***
Setelah sembilan puluh menit, akhirnya ujian selesai. Keempat sahabat itu berjalan dengan lemas menuruni tangga untuk mencapai lantai dasar.
Ternyata benar apa yang Jeremy katakan kemarin, soalnya hampir mirip dengan soal SD dan SMP, sayangnya, semua soal yang mereka hapalkan di internet kemarin tidak ada satupun yang keluar. Mungkin ada beberapa soal yang mirip, tapi tetap saja beda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream cansert
FanfictionDream Cansert, bukan sebuah perkumpulan geng abal-abal yang suka tawuran dan mabuk-mabukan. Bukan pula sebuah perkumpulan geng yang suka melawan orang tua. Namun, sebuah geng yang isinya anak kesayangan papa dan mama juga sekolah. Tidak pernah meras...