Bagaimana jadinya, jika seorang wanita berumur 22 tahun yang berstatus sebagai mahasiswa semester akhir malah melaporkan dosen pembimbingnya ke kantor polisi hanya karena belum memberikan tandatangan pada lembar acc skripsinya?
Danisa adalah seoran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zayyan merasa bosan di cafe menunggu Danisa kembali, wanita itu pergi dengan Rayana tadi, Zayyan hanya duduk sendirian sambil memainkan ponselnya terlebih Gibran juga sudah pergi entah kemana, Zayyan kemudian berdiri meninggalkan cafe dan masuk ke dalam mobilnya berniat pergi ke gedung sebrang cafe yang tak lain adalah kampus.
Zayyan bisa saja pulang lebih dulu tapi dia tak bisa meninggalkan Danisa karena takut wanita itu akan mencarinya atau menunggunya di pinggir jalan seperti anak hilang, walaupun Danisa tak akan hilang karena dia tumbuh besar di kota Daeng ini.
Danisa yang sedang menunggu di depan pintu ruangan Dosen Rayana hanya bisa menatap sekeliling dan tidak menemukan seorang pun yang dikenalnya di sana, mengingat ini bukan fakultasnya tentu saja tak ada yang tahu siapa Danisa mungkin orang-orang hanya akan berpikir Danisa mahasiswa baru atau bahkan senior yang tidak populer karena nyatanya Danisa memang tidak populer bahkan di fakultasnya sendiri.
Tin!
Suara notifikasi ponsel terdengar membuat Danisa meraih benda persegi itu dari dalam tas selempangnya, Danisa tersenyum saat melihat pesan yang baru saja diterimanya itu.
From Zaidan
*Halo kak Danisa, apa kabar?
Danisa dengan cepat mengetik beberapa kata untuk membalas pesan dari adik iparnya itu.
To Zaidan
*Alhamdulillah baik, Zaidan apa kabar?
Notifikasi kembali masuk pertanda Zaidan telah membalas pesan dari Danisa, mereka saling membalas pesan satu sama lain.
*Aku baik, maaf yah gak bisa datang di acara pernikahan kak Danisa.
*Gak apa-apa, Zaidan sekolah yang benar aja di sana jaga pergaulan sama jaga kesehatan.
*Terimakasih karna sudah di ingatkan, aku jadi terharu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zaidan mengirimkan gambar beruang yang mencekal air matanya sebagai gambaran perasaannya sekarang pada Danisa, wanita itu kemudian mengetikkan beberapa pesan penenang untuk Zaidan.
