35. 1 Visi-Misi

4K 220 4
                                    


“Baju kamu gak usah dibawa aja, nanti beli di sana.”

Saran Zayyan yang kini duduk bersandar di kepala ranjang sembari memperhatikan Danisa yang memasukkan hampir semua pakaiannya yang ada di lemari, sudah ada 3 koper terisi penuh dan ini sudah koper ke 4.

“Tapikan...” Danisa menggantungkan ucapannya tanpa menoleh pada Zayyan.

“Mommy bisa kamu ajak ikut berbelanja,” Zayyan kembali memberi saran.

“Tapikan?”

“Atau perlu saya yang temani?”

Danisa kemudian memutar tubuhnya berbalik menghadap Zayyan yang kini duduk bersila di atas ranjang, sedangkan Danisa duduk di atas karpet berbulu berwarna hitam dengan tumpukan baju di hadapannya.

“Bukan soal sama siapa? Tapi pakai apa belinya? Kalau harus beli semuanya ini gak sedikitloh jumlahnya.”

“Saya akan menjamin semua keperluan kamu, jadi jangan khawatir.”

“Ya udah, aku susun kembali pakaiannya di lemari.”

Danisa kembali mengatur pakaiannya ke dalam lemari bahkan ke 3 koper yang telah beres itu kembali di buka olehnya, Zayyan hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan melihat aktifitas Danisa.

“Ke Jakarta besok terus malam ini nginap di sini lagi?” tanya Danisa tanpa menoleh.

“Saya perlu ke rumah untuk ambil beberapa berkas yang tertinggal di sana, tidak apa-apakan menginap di sana malam ini?”

“Saya mah ikut aja.”

“Mau jalan-jalan nanti malam?” ajak Zayyan dengan Danisa yang menoleh dengan mata berbinar memandang Zayyan.

“Serius!?” tanya Danisa, Zayyan mengangguk yakin.

“Asik, saya ajak Rayana juga boleh?” izinnya dengan Zayyan yang kembali mengangguk.

“Saya telpon dulu kalau begitu,”Danisa meraih ponselnya yang tergeletak tak jauh darinya berniat memberi kabar pada Rayana agar sahabatnya itu tidak ngaret nanti.

“Saya akan ajak Gibran juga,”  Zayyan langsung mengirim pesan pada Gibran setelah dirinya berbicara.

Sepertinya akan ada double date malam ini, Zayyan dengan Danisa dan Gibran dengan Rayana.

***

Pukul 20:00 malam, Zayyan, Danisa, Rayana dan Gibran tengah duduk saling berpasangan, Zayyan dengan Danisa lalu Gibran dengan Rayana, bertempat di sebuah Kafe yang berlokasi di Jl. Somba Opu No. 277C, Pantai Losari. Mereka memilih untuk janjian bertemu di sana sembari mengobrol dan menikmati waktu bersama mengingat besok Danisa dan Zayyan akan pergi dan menetap di Jakarta.

“Ekhm!” Gibran berdehem ketika tak ada satupun diantara mereka yang memulai pembicaraan, mereka hanya sibuk dengan ponsel masing-masing.

“Kalau haus minum pak,” tegur Danisa merasa terganggu.

“Kita ke sini buat absen wifi apa gimana? Dari tadi bukannya ngobrol malah main hp semua.”

“Saya ke sini memang mau download drakor,” jawab Rayana jujur.

“Sama, saya juga!” timpah Danisa, kedua wanita itu punya kesukaan yang sama.

“Percuma dong punya suami kaya kalau paket internet aja gak ada,” sindir Gibran dengan Zayyan kini menatapnya datar.

“Siapa yang kaya?” tanya Danisa polos.

“Memangnya menurut kamu Yuda gak kaya?” Gibran kembali bertanya pada Danisa yang melirik sebentar ke arah Zayyan lalu menatap kembali Gibran dengan kedua bahu terangkat.

Wedding AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang