Zayyan menatap sekilas Danisa yang sedang sibuk memperhatikan pemandangan di luar jendela mobil. Sepanjang jalan menuju hotel, Danisa hanya mengucapkan satu kata.
“Wow...” satu kata itu yang terus terucap di bibir Danisa, Zayyan yang duduk tepat di sebelah Danisa hanya melipat kedua tangannya dengan sesekali melirik ke arah Danisa.
“Banyak bule!” kata Danisa antusias, membuat sang supir taksi ikut tersenyum.
“Istri bapak kayanya baru ke sini yah?” tanya sang supir taksi pada Zayyan.
“Iya pak. ”
“Mau bulan madu atau liburan aja?” tanya supir taksi itu lagi.
“Mau cari tambahan pak!” jawab Danisa cepat, padahal Zayyan baru saja akan bicara.
“Tambahan?” bapak supir taksi bertanya merasa penasaran dengan apa yang dikatakan Danisa barusan.
“Tambah anak maksudnya pak.”
Plak!
“Au!” Zayyan menjerit sakit ketika Danisa yang mendengar jawaban Zayyan refleks memukul paha pria itu dengan kuat.
“Danisa?!” geram Zayyan menatap tajam Danisa yang malah menatapnya lebih garang.
“Kurang kenceng yah saya mukulnya?” tanya Danisa dengan senyuman meledek.
“Awas yah, nanti malam saya balas kamu!” Zayyan mengancam dengan seringai yang tercetak jelas di bibirnya, Danisa tak menanggapi dan hanya kembali fokus pada setiap jalan yang mereka lewati menuju hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Accident
Ficción GeneralBagaimana jadinya, jika seorang wanita berumur 22 tahun yang berstatus sebagai mahasiswa semester akhir malah melaporkan dosen pembimbingnya ke kantor polisi hanya karena belum memberikan tandatangan pada lembar acc skripsinya? Danisa adalah seoran...