Bagaimana jadinya, jika seorang wanita berumur 22 tahun yang berstatus sebagai mahasiswa semester akhir malah melaporkan dosen pembimbingnya ke kantor polisi hanya karena belum memberikan tandatangan pada lembar acc skripsinya?
Danisa adalah seoran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Buk!
Zaidan melempar ponselnya ke sembarang arah membuat Danisa yang tadinya fokus menonton kini menatap Zaidan bingung.
“Kenapa?” tanya Danisa yang duduk tepat di sebelah kanan Zaidan.
Danisa meraih ponsel yang tergeletak itu dan menatap layar ponsel yang menampilkan wajah Zayyan, sepertinya panggilan tidak sengaja terjawab saat Zaidan melemparnya ke karpet berbulu yang sedang mereka duduki.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Apa yang dilakukan Zaidan di sana?” tanya Zayyan pada Danisa yang masih terdiam memandanginya sejak tadi.
“Oh? Itu, Zaidan mulai hari ini akan tinggal di sini,” jawab Danisa.
“Pak Yuda lagi di mana?” tanya Danisa penasaran setelah memperhatikan ada beberapa orang yang ada di belakang Zayyan.
“Saya lagi di restoran.”
“Kaku baget sih,” omel Zaidan yang bisa didengar oleh Zayyan.
“Bisa tolong berikan ponselnya pada Zaidan? Ada yang perlu saya tanyakan,” ucap Zayyan dan Danisa menyerahkan ponsel itu pada sang pemilik.
Zaidan menghelan nafas panjang kemudian mengambil ponselnya dan meninggalkan ruang keluarga yang hanya ada Danisa di sana, Zaidan beralih ke kamarnya sembari mengobrol dengan Zayyan.
***
Danisa sekarang sedang berada di kampus, mengumpulkan berkas persyaratan pendaftaran wisuda.
Dirinya masih belum percaya bahwa dia akan meninggalkan kampus yang sudah 5 tahun dikelanainya, suka duka yang dilaluinya di tempat ini masih membekas di ingatan.
Danisa masih sangat ingat di mana dirinya dulu baru memasuki dunia kampus yang indah, bertemu teman baru, belajar hal baru, melakukan setiap aktifitas sebagai mahasiswi. Walaupun rasa bosan itu ada tapi tidak menyurutkan niatnya untuk berhenti melangkah, ini adalah hal yang dipilihnya, jurusan yang dia sukai dan tanggung jawabnya.
Danisa menatap sekeliling gedung fakultas di mana banyak para juniornya yang sedang mengobrol, bercanda tawa dengan teman mereka.
Danisa bahkan hanya bisa menatap para mahasiswa baru dengan wajah yang cerah memandang sekeliling gedung fakultas dengan takjub, Danisa pernah merasakannya dan Danisa yakin dirinya akan rindu masa-masa itu.
