"yang ini atau yang ini?" pertanyaan itu muncul saat Keynzie membandingkan dua buah dasi dengan motif dan warna yang berbeda di kedua tangannya, ia sedikit tidak terbiasa untuk memilihkan dasi seperti sekarang ini.
Keynzie memang bukan tipe orang yang suka mengenakan pakaian formal. Bahkan saat ia bekerja di kantor sang ayah menggantikan Briella, pemuda bersurai coklat itu hanya menggunakan kemeja dengan kaos sebagai dalaman dan celana jeans, tak peduli jika ia merupakan putra sekaligus salah satu penerus perusahaan keluarganya.
"yang mana saja. Selama itu pilihan istriku, aku pasti memakainya." Fellix tersenyum saat mendapat tatapan tajam dari si mungil yang tak terima dengan panggilan yang ia buat, Felix sendiri belum pernah melihat kesayangannya itu begitu kebingungan hanya untuk hal sepele seperti ini. Menggemaskan dan menghibur, kata yang cocok untuk menggambarkan tingkah Keynzie yang langka ini, ingin sekali Felix mengabadikan raut binggung yang di perlihatkan suami mungilnya.
"aku serius kak." Felix hanya mengusak lembut surai coklat itu sambil memberikan senyumnya saat melihat Keynzie menggerucutkan bibirnya kesal, jika ia boleh, ia pasti sudah mendaratkan sebuah kecupan manis di bibir menggoda itu.
"aku juga serius, my little snowflake. Aku tidak masalah dengan dasi manapun yang kamu pilih, sayang." Ia sudah tidak bisa tidak menjamah wajah lucu Keynzie, Felix mengecup pelan kelopak mata pemuda itu yang tertutup saat ia mendekatkan wajahnya nyaris tanpa jarak. Manis sekali jika Keynzie terlihat ikut mendukung sikap romantis yang ia berikan.
"tapi kan... aku mau kakak terlihat tampan untuk meeting investor nanti." Cicitnya dengan raut lesu yang tentu saja masih terdengar oleh Felix, yang berdiri tepat di sebelahnya. "nanti kalau ada yang merayuku karena terlalu tampan, bagaimana? Apa kamu tidak cemburu, little snowflake?" candaan yang bermaksud menggoda itu membuat Keynzie menatap wajah tampan suaminya dengan kesal dan tajam, tatapan yang tak pernah Keynzie berikan sebelumnya.
"terserah kakak, aku mau nyiapin sarapan." Niatnya yang berlalu pergi setelah memberikan kedua dasi itu secara kasar ke Felix, harus tertahan. Pria itu menarik pelan pergelangan tangannya, menahannya beranjak dari sana. "jangan marah, Key. aku Cuma bercanda, tidak akan ada yang bisa merebutku darimu, sayang." Ia ingin menarik yang lebih muda ke dekapannya, tapi harus sedikit tertunda saat sebuah telepon masuk berdering di ponselnya.
"ada apa pak tua." Ia mengangkat panggilan yang cukup membuat moodnya berubah, setelah mengambil benda tipis itu dari saku celananya.
"besok malam, datang ke restoran biasa. Mama mu sudah merindukanmu." Terbilang kaku untuk sebuah undangan makan malam yang sang ayah ucapkan, pria paruh baya itu memang tidak mudah untuk berkomunikasi dengan sang putra jika menyangkut masalah priabadi.
"nanti siang aku bisa mampir untuk menemui mama." Nada canggung itu bisa Keynzie rasakan saat kedua ayah dan anak itu berbincang di telepon, benar benar tak seperti orang tua dan anak.
"aish, berikan padaku. Kenapa kamu selalu tidak bisa berbicara santai dengan putramu," terdengar suara sang ibu yang terlihat kesal dengan cara suaminya mengundang putra tunggal mereka. Keynzie yang ikut mendengar percakapan itu dibuat kembali tersenyum, terutama ketika lengan kekar Felix meraih pinggangnya, memeluknya dari belakang.
"sayang, apa kamu mendegar mama?" Felix hanya berdehem karena wanita paruh baya itu merubah panggilan suara mereka menjadi panggilan video.
"papa, mama dan kedua mertuamu akan mengadakan makan malam besok. Jadi kami ingin kalian juga datang, bagaimana? Kamu bisa kan sayang?" Mrs. Princeton masih tidak menyadari jika sang anak sedang memeluk menantunya sambil bersandar pada bahu sempit itu.
"selama tidak ada pekerjaan mendadak, aku bisa, ma." Sang ibu nyaris menyatukan kedua alisnya saat mencoba melihat lebih jelas panggilan video yang ia buat, ia seperti melihat sedikit pipi chubby dan telinga yang memerah dengan surai coklat yang membuatnya samar, tepat berada di samping wajah sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
my brother-in-law is my husband
Romancewarning⚠⚠ Cerita Boys Love!!! homophobic please stay away🙏 Bagaimana perasaanmu ketika calon kakak iparmu mengusulkan kamu sebagai pengganti calon istrinya yang menghilang? Itulah yang dirasakan Keynzie (22) yang terpaksa menikah dengan Felix (29)...