Sudah 2 hari Briella menghilang, berbagai metode pencarian telah mereka gunakkan, dari menyewa seorang detektif swasta hingga lapor kepada polisi juga mereka lakukan. Namun belum ada yang membuahkan hasil.
Dan mengingat nama keluarga mereka yang cukup di perhitungkan di luar sana, membuat mereka tak bisa membawa masalah ini ke media atau melakukan pencarian secara besar besaran. Mereka takut jika sebenarnya Briella pergi secara sukarela bukan karena terpaksa, mengingat tidak adanya tanda tanda paksaan atau kekerasan di lokasi kejadian.
Hingga tak terasa besok adalah hari pernikahan Briella dan Felix. Kedua keluarga itu bingung, mereka tak mungkin membatalkan pernikahan itu dan mengatakan mempelai wanitanya menghilang atau lebih parah, kabur. Mereka tak mau nama baik kedua keluarga dipermalukan hanya karena pernikahan yang dibatalkan atau diundur karena alasan yang masih belum jelas.
Mau tidak mau hal ini memaksa mereka semua untuk memikirkan bagaimana pernikahan ini tetap bisa berlangsung bahkan jika mempelai perempuannya masih belum ditemukan hingga kini.
"apa yang harus kita lakukan, Winey? Kita tak mungkin membatalkan pernikahan ini." ucap Mrs. Princeton bingung. "aku tidak mau rencana kita sejak dulu gagal begitu saja." tambah Mr. Princeton. "tunda saja sampai kak Brie ketemu." usul Keynzie yang sejak tadi hanya duduk diam mendengarkan.
"apa yang akan kau katakan jika mengundurnya sehari sebelum pernikahan?!." tanya Mr. Princeton. Pemuda itu diam, ia sendiri tak tahu alasan apa yang perlu diberikan untuk menjelaskan kepada para undangan dan media yang akan datang.
"bagaimana kalau cari pengganti yang mirip dengan Briella." usul Mrs. Shepherd, ketiga orang tua itu diam memikirkan usulan itu. "gantikan saja dengan Keynzie." celetuk Felix yang sedari tadi hanya diam memperhatikan.
Mereka semua menoleh kearah pria 29 tahun itu, tak mengerti dengan usulannya barusan. "maksud kamu apa, Felix?." tanya sang ibu. "kalian Cuma mau janji kalian saat SMA terlaksana kan?!." ucapnya, keempat orang tua itu mendengarkan. "tinggal gantikan saja Briella dengan Keynzie." lanjutnya. "tapi kita tidak punya anak perempuan, sayang." ucap sang ibu mengingatkan.
"siapa bilang perempuan, dia kan bisa jadi perempuannya." ucapnya santai dengan gestur pandangan menunjuk Keynzie. Sontak mereka semua terkejut mendengarnya, bahkan pemuda itu hampir tersedak saat meminum tehnya. "apa paman gila?! Aku tidak mau menikah dengan paman!." bentaknya tak terima.
"kenapa? Bukannya sama saja, yang penting janji mereka terpenuhi dan pernikahan ini tetap berlangsung, kan?!." Felix menatap iris coklat itu dengan santai seakan ucapannya tak ada yang salah. "tapi aku pria dan paman pria mana mungkin menikah! Paman bodoh atau apa?!." bentak Keynzie kesal, ia tidak seputus asa itu hingga perlu menikahi pria macam Felix.
Sementara keempat orang dewasa itu diam, mereka mempertimbangkan usulan Felix barusan. Seakan sedang berkomunikasi, keempatnya saling bertatapan mengisyaratkan sesuatu. Sampai Mr. Princeton angkat suara tentang saran putranya barusan.
"baiklah, kenapa tidak. Toh, sudah banyak pernikahan sesama jenis di jaman sekarang." Keynzie membulatkan matanya tak percaya mendengar ucapan pria paruh baya itu. "hmm, aku juga setuju, kalau begitu kita tinggal mengumumkannya saja." sambung Mr. Shepherd setuju.
Mereka memang belum mengumumkan nama kedua mempelai yang akan menikah secara resmi, rumor yang ada dan undangan yang mereka buat hanya bertuliskan nama kedua keluarga mereka saja. Mengingat banyak musuh yang mengincar keluarga mereka dan berusaha membatalkan pernikahan ini, juga menjadi salah satu alasan kenapa hilangnya Briella tak diumumkan secara publik.
"tapi pi,~." "sayang, tolong mengertilah." Mrs. Shepherd angkat bicara, ia tahu putranya pasti akan menolak usulan itu. "tapi mi, aku nggak mau. Aku cowok loh! Cowok!." ia berusaha menolak permintaan tak wajar itu. "ayolah, Keynzie sayang. Tante mohon kamu mau ya, menggantikan kakakmu. nggak masalah walaupun kamu pria." Mrs. Princeton ikut angkat bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
my brother-in-law is my husband
Romancewarning⚠⚠ Cerita Boys Love!!! homophobic please stay away🙏 Bagaimana perasaanmu ketika calon kakak iparmu mengusulkan kamu sebagai pengganti calon istrinya yang menghilang? Itulah yang dirasakan Keynzie (22) yang terpaksa menikah dengan Felix (29)...