Setelah kedua orang tua mereka mengetahui seberapa jauh perkembangan hubungan pernikahan mereka, kini Felix semakin memperlakukan Keynzie dengan serius, begitu pun sebaliknya. Keynzie juga sudah mulai kembali membuka hatinya untuk Felix, ia merasa jika keseriusan suaminya itu benar adanya dan pantas untuk diberikan kesempatan.
Hari ini Keynzie datang ke kantor Felix untuk makan siang bersama. Ia sengaja tak memberi tahu suaminya itu, karena ingin memberinya kejutan. Lagipula ia tak hanya membuatkan makanan untuk mereka saja, ia juga membuatkannya untuk Lyla dan Lumiere yang selama ini selalu baik terhadapnya.
Beberapa karyawan menyapa saat berpapasan dengannya, Keynzie sendiri hanya tersenyum ramah sebagai balasan. Sebenarnya para karyawan yang melihat Keynzie merasa bahwa pemuda itu memang cocok untuk atasan mereka, tanpa melihat gendernya.
Mereka merasa dengan parasnya yang sempurna dan sikapnya yang ramah membuat Keynzie dapat mengimbangi bos mereka yang notabenya seperti batu marmer, yang keras dan egois plus sikapnya yang dingin terhadap semua orang. Apalagi setelah melihat boss mereka memeluk Keynzie di depan mereka tanpa ragu dan terkesan sangat bangga, itu membuat mereka semakin yakin jika pemuda itu adalah pasangan yang tepat untuk Felix.
Baru beberapa Langkah Keynzie berjalan kedalam Gedung tiba tiba tangannya ditarik dari belakang, membuat tubuhnya otomatis berputar kebelakang menghadap orang itu. Beruntung tas makanan yang ia bawa tak jatuh. Ia mengerutkan dahinya melihat wanita yang sekarang berdiri di depannya.
"dasar gay! beraninya merebut kekasihku!" bentak wanita itu meremas pergelangan tangan Keynzie, namun ia hanya diam menatap wanita yang tentu ia tahu siapa. Tapi seakan tak mau pasangan bos mereka terluka, beberapa karyawan dan keamanan berjalan mendekat hendak menghalangi wanita itu sebelum memulai pertikaian.
Namun dengan tenangnya Keynzie memberi tanda berhenti menggunakan tangannya yang bebas, ia ingin mendengarkan apa yang ingin wanita sekaligus mantan kekasih suaminya ini bicarakan dengannya. Dan para keamana juga karyawan itu hanya menurut, diam berjaga jaga jika sesuatu terjadi kepada pemuda manis itu. Keynzie menatap Algea tak tertarik, sementara wanita yang lebih pendek darinya itu menatapnya garang.
"apa yang kau inginkan?" ia menatap tanpa ekspresi, Teknik yang sering ia gunakkan untuk membuat lawannya atau orang yang ingin melawannya mereda. Namun wanita ini cukup lihai dalam permainan seperti itu, ia bahkan tak bergeming dengan tatapan itu.
"jauhi Felix! Dia itu milikku!" bentaknya tak tahu malu, Keynzie hanya tersenyum sinis ketika mendengarnya. Pemuda itu menghela nafas sebelum menekankan ucapan nya "mantan?!" Nada datar itu tetap tak membuat wanita Bernama Algea itu mengurungkan niatnya.
"dia masih KEKASIHKU!" bentaknya dengan penekanan di akhir, seakan tak peduli dengan kenyataan yang sebenarnya. Tapi sayangnya Keynzie sudah mengetahui kenyataan itu, Felix sendiri yang menceritakan detail putusnya mereka kepadanya. "kalian sudah putus," ucapnya tanpa ekspresi dan nada datar, benar benar tak peduli dengan tingkah wanita yang sedang berhalusinasi ini.
"SIALAN! DIA MASIH DAN AKAN TERUS MENCINTAIKU! CAMKAN ITU! DASAR GAY!" bentaknya penuh penekanan, ia masih tidak terima dengan keputusan Felix waktu itu. Algea bahkan hanya menanggap keduanya sedang break, atau rehat tidak putus. "lalu?' tanya Keynzie dengan nada mengejek, ingin sekali pemuda itu segera mengakhiri halusinasi wanita ini.
"apa maksudmu lalu?!! TENTU SAJA TINGKALKAN DIA!!!" bentaknya lebih kencang, Algea semakin meradang menghadapi Keynzie. Ia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. Tapi sebuah tindakan yang Keynzie lakukan semakin menyulut emosinya dan membuat wanita itu geram.
Ia megangkat tangan kirinya dengan wajah membanggakan "lihat ini," ucapnya memamerkan cincin emas dengan tiga buah berlian berukuran sedang di tengahnya, lengkap dengan ukiran sederhana berbentuh hati di sekitar yang mempercantiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my brother-in-law is my husband
Romancewarning⚠⚠ Cerita Boys Love!!! homophobic please stay away🙏 Bagaimana perasaanmu ketika calon kakak iparmu mengusulkan kamu sebagai pengganti calon istrinya yang menghilang? Itulah yang dirasakan Keynzie (22) yang terpaksa menikah dengan Felix (29)...