Chapter 16

3.3K 243 1
                                    


Setelah memikirkan semuanya dengan matang, hari ini Felix memutuskan untuk memulainya. Ia mantab akan membuat Keynzie menjadi miliknya seutuhnya, mendapatkan semua perhatian dan cinta dari pemuda manis itu hanya untuknya.

Untuk pertama kalinya, Felix terbangun dan langsung terpana saat memandang wajah tidur Keynzie yang terlihat sangat damai. Pria itu bahkan tak berpaling barang sedetik pun saat memperhatikan setiap inci wajah manis istrinya. Tak salah memang, Felix sudah yakin jika mulai saat ini, detik ini juga, ia akan mengklaim Keynzie sebagai miliknya, istrinya yang akan selalu berada di sisinya selamanya.

Senyum tampan tergambar saat tangannya tanpa sadar menyentuh pipi putih kemerahan milik Keynzie, dengan perlahan ia membelainya lembut menggunakan ibu jarinya. Ingin rasanya ia mencubit, bahkan mencium pipi yang terlihat sedikit chubby itu. Namun niat itu harus selalu ia urungkan demi istrinya, demi keseriusan hubungan mereka kedepannya.

Tapi kebahagiaannya itu tak berlangsung lama, saat ponsel dengan cashing hitam yang ada di nakas berbunyi. Dering yang tak berhenti membuat Felix terpaksa memberikan perhatiannya kepada ponselnya, ia tak mau membangunkan istrinya yang tengah tertidur lelap di sampingnya.

"loe tahu ini jam berapa?" nada kesal ia sampaikan, tak ingin berbasa basi dengan penelepon di seberang. "jutek banget loe, Fel." Protes Lumiere yang mendapat pertanyaan seperti itu. "ada perlu apa?" tentu saja Felix kesal saat acara mengagumi wajah manis istrinya terganggu. "Gue itu nelpon loe Cuma mau ngingetin kalau kita harus bertemu klient di jepang siang ini." Walau niatnya baik, menurut Felix waktu mengingatkan sahabatnya ini terlalu pagi, pukul 4 pagi.

"bukannya besok?" pertanyaan yang membuat Lumiere menepuk jidatnya di seberang. "jangan bilang, loe lupa sama jadwal hari ini, Fel?" kali ini pria bermata hitam arang itu yang langsung terduduk dan menepuk dahinya, ia benar benar lupa jika harus pergi ke jepang dan berada di sana selama dua atau tiga hari kedepan.

"hello... are you there?" Lumiere memainkan nada bicaranya, mencoba menarik perhatian lawan bicaranya yang tak kunjung menjawab. "nggak, nggak, gue nggak lupa. Sebentar lagi gue berangkat, kita ketemu di bandara." Ucapnya sebelum menutup panggilan secara sepihak.

"shit!" umpatan itu keluar begitu saja, tentunya Felix kesal dengan dirinya yang terlalu mudah melupakan jadwal kepergiannya hanya karena terlalu focus dengan hatinya. Ia kembali berbaring, meratapi semua rencana untuk mendapatkan hati Keynzie yang harus tertunda hingga kepulangannya nanti.

Batinnya sedikit berperang, berperang melawan rindu yang akan melanda perasaannya selama tiga hari kedepan. Ia tahu kalau Keynzie tidak mungkin peduli dengannya jika ia tidak memperlihatkan keberadaannya, tapi apa salah jika ia ingin menghubungi istrinya saat nanti ia rindu, apa ia boleh begitu? Dan apa Keynzie akan menjawab telponnya saat ia ingin berbicara tentang kesehariannya yang merindukan pemuda ini.

Felix menoleh, menatap wajah tidur istrinya yang begitu tenang. Ia ikut memiringkan tubuhnya agar keduanya saling berhadapan, tangannya selalu saja tidak bisa menghindari untuk tidak menyentuh Keynzie, entah itu tangan, pipi, atau sekedar merapikan surai coklat yang menutupi Sebagian wajah manisnya seperti sekarang ini.

Begitu tertarik dengan wajah manis istrinya yang terlihat sangat tenang membuat Felix mendekatkan wajahnya, menyatukan dahi keduanya. Tangannya terulur, ingin meraih pinggang ramping Keynzie dan memeluknya erat. Namun ia urungkan, tak ingin membangunkan istrinya. Hanya saja itu terlambat, Keynzie mengerjabkan matanya, memperlihatkan iris coklat bening miliknya.

"pagi." Sapanya, seakan tak terganggu dengan posisi mereka yang seperti ini. "pagi." Lagi lagi Felix tersenyum hanya karena hal sederhana yang Keynzie lakukan. Dan senyumnya semakin lebar saat tanpa ia duga Keynzie menurunkan kepalanya dan mendekat, membuat wajah bantal pemuda itu bersembunyi di dada bidangnya.

my brother-in-law is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang