"Selamat pagi Tuan Wong." War langsung bangkit dari duduknya ketika melihat atasannya keluar dari lift. Dengan membungkukkan sedikit badannya dia menyapa Tuan Wong.
"Selamat pagi War. Apakah ada jadwal penting hari ini?" Tuan Wong berhenti sejenak di depan meja sekretarisnya itu untuk menanyakan jadwalnya hari ini.
"Untuk hari ini tidak ada Tuan. Kita hanya tinggal menunggu keputusan dari Lion's Group untuk kerjasama yang kita presentasikan kemarin."
"Baiklah. Untuk data yang aku minta kemarin apakah sudah selesai? Tolong nanti kau bawa ke ruanganku."
"Baik Tuan Wong. Tinggal sedikit lagi akan selesai."
"Hmm." Setelah itu Tuan Wong masuk ke ruangannya.
Tuan Wong adalah CEO dari perusahaan ternama di Bangkok. Wong's Group. Siapa yang tidak tahu. Salah satu perusahaan properti terbesar di Thailand. Banyak apartemen maupun hotel yang berdiri atas nama Wong's Group.
Sedangkan War, dia adalah sekretaris dari Tuan Wong. Bisa dikatakan jika dia adalah orang yang paling dipercaya oleh Tuan Wong. Meski dia belum lama bekerja di perusahaan ini, tapi dia sudah menunjukkan dedikasi yang tinggi pada pekerjaannya. Dia selalu teliti dan melakukan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab. Itulah yang membuat Tuan Wong sangat menaruh kepercayaannya pada War.
Hari ini dia hanya harus menyelesaikan data yang diminta Tuan Wong agar segera dapat ia serahkan pada atasannya itu.
Beberapa menit berlalu. War telah menyelesaikan tugasnya dan akan membawanya ke ruangan Tuan Wong.
Tok tok tok
"Masuklah."
War memasuki ruangan dan menyerahkan sebuah map ke meja kerja Tuan Wong.
"Ini data yang Anda minta Tuan. Semua sudah lengkap beserta rekapannya secara terperinci."
"Baik. Aku akan memeriksanya nanti."
"Baik Tuan." Sebelum War berbalik untuk pergi, Tuan Wong memanggilnya lagi.
"Emm War. Bagaimana menurutmu jika putraku mulai belajar tentang perusahaan?"
"Maaf Tuan. Bukankah Anda pernah mengatakan kalau putra Anda masih senior high school?"
"Iya memang benar. Tapi aku rasa dia harus mulai belajar tentang perusahaan ini. Bagaimanapun dia penerus satu-satunya Wong's Group."
"Saya rasa tidak masalah jika dimulai dari memperkenalkan tentang perusahaan ini dulu Tuan."
"Nah kau juga setuju bukan?"
War hanya mengangguk menyetujui perkataan Tuan Wong.
"Baiklah kau bisa kembali ke mejamu. Aku nanti akan mencoba bicara dengan putraku."
"Baik Tuan Wong. Permisi."
War membungkukkan sedikit badannya dan berbalik keluar dari ruangan Tuan Wong.
Setelah duduk di kursi kerjanya, War baru terpikirkan tentang perkataan Tuan Wong.
Jika ingin anaknya belajar tentang perusahaan ini, kenapa Tuan Wong harus minta persetujuan dari War? Bukankah harusnya Tuan Wong bertanya pada anak atau istrinya saja?
Entahlah. Dia tidak mau ambil pusing. Segera dia kembali ke komputernya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang lain.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Be My Love?
FanfictionKisah seorang siswa senior high school dan semua usahanya untuk menarik perhatian seorang sekretaris yang ambisius