30. Hadiah

401 39 6
                                    

WARNING
🔞🔞🔞






Yin berdiri di depan pintu sambil menyunggingkan senyumnya melihat War yang berbaring di ranjang masih dengan menggunakan bathrobe.

"Kenapa cepat sekali mandinya?" Tanya War karena melihat Yin sudah keluar padahal baru sebentar masuk kamar mandi.

"Aku mandi dengan cepat karna takut Phi tertidur jika terlalu lama menungguku." Yin berjalan mendekat ke arah ranjang.

"Aku tidak menunggumu. Aku memang mau tidur." War membenarkan posisi berbaringnya.

"Apa Phi berencana tidur dengan memakai bathrobe?" Yin duduk di pinggir ranjang dan memerangkap tubuh War yang masih berbaring.

"Apa tidak boleh? Tidak ada yang melarang kan?"

"Aku yang melarang. Jika Phi ingin tidur maka harus memakai piyama. Aku bisa membantu Phi memakaikan piyama." Kata Yin sambil tangannya menarik tali bathrobe milik War. "Tapi jika Phi tidak ingin tidur, aku akan menemani Phi begadang semalaman." Bisik Yin di telinga War yang membuat seluruh tubuh War merinding. "Phi pilih yang mana?" Tangan Yin mulai mengusap dada putih War.

"Apa aku berhak memilih?"

"Tidak. Phi hanya berhak menerima cinta dariku."

Kedua belah bibir itu mulai bertemu. Yin memberikan kecupan-kecupan ringan di bibir War sebelum berubah menjadi ciuman yang lebih dalam dan intens. Menciptakan suasana yang semakin lama semakin panas. Suara kecipak memenuhi seluruh penjuru kamar. Tubuh Yin sepenuhnya sudah berada di atas tubuh War. Dengan tautan bibir mereka yang tidak pernah putus bahkan untuk mengambil oksigen sekalipun.

"Hah hah hahhh kauhh benar-benarhh kuat Yinhh." War terengah-engah meraup oksigen setelah Yin melepaskan ciumannya.

"Itu baru bibirku Phi... Kau akan mendapatkan yang lain juga." Yin tersenyum miring melihat War yang berbaring pasrah di bawahnya.

"Aaahhhh"

Yin menyerang leher War. Mencium dan menghisap meninggalkan tanda kepemilikan disana. Kedua tangan mereka bertaut di sisi kanan dan kiri kepala War.

"Aku mencintaimu Phi. Sangat mencintaimu." Yin kembali mengungkapkan perasaannya yang semakin membuat War melayang.

Mereka kembali berciuman. Kali ini War yang memulai. Dia melumat dan menghisap bibir Yin dengan rakus. Tangannya yang semula masih tertahan, kini sudah mengalung di leher Yin dan menekan kepalanya ke bawah untuk semakin memperdalam ciuman mereka. Tidak ada satupun dari mereka yang ingin mengalah. Lidah mereka pun saling menyapa untuk menyesap kenikmatannya.

Di tengah ciuman mereka, Yin berusaha menyingkap bathrobe War yang talinya sudah berhasil ia lepas.

"Phi adalah makhluk paling seksi yang pernah kulihat. Seluruh bagian tubuhmu adalah keindahan. Beruntungnya aku menjadi salah satu yang bisa melihat dan menikmati keindahan ini." Yin menegakkan tubuhnya dan menelusuri dada hingga perut War dengan sentuhan jarinya.

Namun War menghentikan aksi Yin dengan menggenggam tangannya dan menariknya hingga Yin kembali menindih tubuhnya. "Kau bukan salah satu, tapi kau adalah satu-satunya orang yang bisa menikmatinya."

Yin tersenyum lebar mendengar perkataan War. Itu bisa diartikan jika Yin akan menjadi satu-satunya orang yang War cintai. Kebahagiaannya meluap malam ini. Yin akan menunjukkan semua cinta yang ia miliki pada War.

Yin menciumi seluruh wajah War. Melewatkan bibirnya, ia turun ke rahang lalu leher War. Ia menghisap kuat adam apple War, meninggalkan tanda merah yang sangat kentara disana. Yin berlanjut menciumi bahu kanan dan kiri War dengan kedua tangannya mengusap lembut pinggang War.

Can You Be My Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang