Prom dan Bonz saling menatap penuh tanya. Mereka juga tidak mengerti apa yang terjadi pada teman di depannya ini. Dari mulai dia sampai di kelas, lalu duduk sambil memangku tangan. Dia terus saja menebarkan senyum tampannya. Hal yang jarang dilakukan seorang Yin yang selalu terlihat cool di depan teman-temannya.
Sungguh, apakah dia baru saja mendapatkan warisan dari ayahnya? Mengingat kemarin dia bilang ada janji bertemu dengan ayahnya. Apakah hal itu yang membuat temannya itu bahagia sampai seperti orang gila?
“Yin, apa kau masih waras?” Bonz sudah tidak tahan melihat perilaku Yin yang terlihat aneh.
“Tentu saja.” Jawab Yin tanpa pikir panjang. Masih dengan senyum lebarnya.
“Apa kau salah minum obat?” Kali ini keluar pertanyaan aneh dari Prom.
“Obat apa Prom? Aku bahkan sehat bugar. Kalau aku sakit mungkin aku tidak akan masuk sekolah.” Jawab Yin dengan tenang.
Oke ini benar-benar aneh. Mendengar jawaban Yin, Prom dan Bonz bisa merasakan kalau temannya ini sedang tidak sehat. Bukan fisiknya, tapi otaknya yang sedang tidak sehat.
Prom meletakkan punggung tangannya di dahi Yin untuk mengecek suhu badannya. Jika Yin yang biasa, pasti dia akan memukul Prom. Atau setidaknya Yin pasti akan membentak Prom. Tapi kali ini....
Yin meraih tangan Prom dan menggenggam erat tangan itu. “Aku baik-baik saja Prom. Aku sedang tidak sakit. Hmm.”
Prom bergidik ngeri. Dia menolehkan kepalanya ke arah Bonz. Saling bertatapan menyiratkan pertanyaan, apa yang terjadi dengan teman kita ini?
Bonz hanya mengedikkan bahu tidak mengerti.
~YINWAR~
Keanehan Yin tidak berhenti disitu. Tadi pagi perilaku aneh Yin terhenti saat guru memasuki ruang kelas dan memulai pembelajaran. Prom dan Bonz merasa berterima kasih pada sang guru karena bisa mengembalikan kewarasan temannya itu.
Tapi saat ini, di jam istirahat Yin kembali berulah. Dia terlihat uring-uringan sambil menggerutu dan jalan mondar-mandir di depan Prom dan Bonz. Sungguh mereka pusing melihat Yin yang seperti ini.
“Yin sebenarnya apa yang terjadi padamu? Kau sangat aneh dari tadi pagi.” Sungguh Prom sudah tidak tahan.
“Aku bisa gila. Aku bisa gila Prom!! Aku bisa gila Bonz!!” Hanya itu yang dikatakan Yin.
“Kami yang akan gila duluan melihat tingkahmu yang seperti ini!!!” Bonz menaikkan nada suaranya karena dia sudah gila melihat tingkah Yin.
Yin terdiam mendengar bentakan Bonz. Lalu dengan lesu dia kembali duduk di kursinya.
“Aku ingin ke kantor.” Kata Yin tiba-tiba membuat teman-temannya terkejut.
“Hah!!!” Seru Prom dan Bonz bersamaan.
“Yin tolong jelaskan apa maksudmu? Kami sungguh tidak paham apa yang ada di pikiranmu ini.” Prom berusaha tenang.
“Aku ingin bertemu.” Kata Yin selanjutnya yang semakin membuat bingung temannya.
“Tadi kantor, sekarang bertemu. Kau ingin bertemu seseorang di kantor?” Tebak Bonz asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Be My Love?
FanfictionKisah seorang siswa senior high school dan semua usahanya untuk menarik perhatian seorang sekretaris yang ambisius