19. Tania

382 45 5
                                    

Minggu pagi, matahari sudah menampakkan diri. Tapi dua anak adam ini masih asik bergelung di bawah selimut tanpa memakai pakaian apapun di baliknya. Entah apa yang mereka lakukan tadi malam.

Tok tok tok

"War ayo bangun, segera sarapan. Kau mau berangkat ke bandara jam berapa?" Suara ibu War mencoba membangunkan 2 orang yang masih asik berada dalam dunia mimpi mereka.

Tok tok tok

"War!"

Kriet

Suara pintu kamar terbuka namun bukan pintu kamar War. Melainkan pintu kamar di sebelahnya, kamar Tania.

"Phi War belum bangun juga? Biar aku yang bangunkan dia Bu." Tania menggantikan ibunya membangunkan War.

Tok tok tok

"Phi War cepat bangun. Kalau tidak, aku akan masuk ke kamarmu." Tania asal mengancam sebenarnya. Karena dia sendiri tidak tahu pintu kamar War terkunci atau tidak.

"Emmhh" War melenguh. Tidur nyenyaknya terganggu karena ketukan brutal Tania. "Yin~~ Ayo bangun. Ini sudah jam 9." War melirik kearah jam dinding sambil berusaha membangunkan Yin.

Yin terbangun dan mendudukkan dirinya bersandar pada kepala ranjang. "Beri aku morning kiss dulu."

"Yin~~ bahkan semalam kau hampir memperkosaku. Apa masih kurang?" Protes War ketika mengingat semalam Yin sudah mau memasukkan juniornya ke lubang miliknya.

Semalam Yin begitu ganas ingin memakan War. Dengan alasan kecemburuannya dia menghabisi War di ranjang. Untung War bisa menghentikannya sebelum Yin melakukannya. Dia memang belum siap untuk ke tahap itu.

"Aku hanya ingin morning kiss ku Phi. Tidak lebih." Yin menarik War agar duduk lebih dekat dengannya. Membuat selimut yang dipakai War turun sampai ke pinggangnya. Memperlihatkan tubuh indah War yang penuh dengan tanda dari Yin. Yin tersenyum puas melihat hasil karyanya.

Sementara di depan pintu, Tania mencoba memutar kenop pintu dengan perlahan dan mendorong pintunya. Dan ternyata.....pintu itu tidak terkunci. Dengan perlahan dia memasuki kamar War. Hal pertama yang ia lihat adalah baju yang berserakan di lantai. Lalu ia mengalihkan pandangannya pada 2 orang di atas ranjang yang sedang asik saling berciuman. Yang Tania yakini mereka tidak memakai pakaian apapun di bawah selimut mereka.

"Phi War!" Tania segera menutup mulutnya begitu menyadari suaranya begitu keras.

"Tania!" War yang terkejut secara refleks mendorong Yin.

Untung Yin tidak sampai jatuh ke lantai. Apa jadinya jika dia jatuh, dalam keadaan telanjang, di depan seorang gadis? Begitu memalukan.

"Apa Tania mengganggu kegiatan kalian berdua?" Tania menunjuk Yin dan War secara bergantian menyadarkan mereka dari keterkejutan.

"Kenapa kau bisa masuk kamarku?" War menjawab pertanyaan Tania dengan pertanyaan.

"Kamar Phi tidak terkunci tentu saja aku bisa masuk." Jawab Tania enteng.

War mengingat. Kemarin begitu memasuki kamar Yin langsung menyerangnya. Dia bahkan sampai lupa untuk mengunci pintu.

"Untung bukan ibu yang masuk dan melihat pemandangan pagi seperti ini." Tania menunjuk pakaian-pakaian mereka yang berserakan dan kondisi mereka yang saat ini masih telanjang hanya tertutup selimut.

"Cepat berpakaian. Ayah dan ibu sudah menunggu di meja makan." Tania berbalik dan keluar dari kamar.

"Phi, apa kau tidak merasa aneh dengan Phi Tania? Kenapa dia tidak terlalu terkejut melihat kondisi kita?" Yin bertanya heran.

Can You Be My Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang