Yin membuka lebar matanya yang masih mengantuk begitu melihat War yang sudah rapi berdiri di depan cermin.
"Phi, kau mau kemana?" Yin mendudukkan dirinya bersandar di kepala ranjang.War menoleh sekilas ke arah Yin lalu kembali menghadap cermin. "Aku ada janji." Jawab War pelan. Dia masih takut berbicara jika itu berkaitan dengan Nara.
"Kau mau pergi kencan?" Tebak Yin tepat melihat reaksi War yang langsung menoleh kearahnya.
"Mmm" Setelah lama terdiam, hanya itu jawaban yang diberikan War.
"Oh" Yin tertunduk. Dia kembali mengingat kenyataan bahwa dia bukan siapa-siapa bagi War. Meski War sudah menunjukkan bahwa War juga mencintainya, namun kekasihnya tetaplah gadis itu. Dia tidak punya hak untuk melarang War bertemu kekasihnya.
Melihat Yin yang tertunduk sedih, War berjalan menghampiri Yin dan duduk di hadapannya.
"Besok kita sudah kembali ke Bangkok. Aku hanya punya waktu hari ini untuk menemaninya." Tangan War terulur merapikan rambut bangun tidur Yin.
"Apa Phi akan seharian bersamanya?"
"Aku usahakan untuk segera pulang dan kembali padamu. Hmm?" War mengecup bibir Yin singkat. Yin yang sedang merajuk benar-benar terlihat seperti bocah.
"Mmm pergilah. Aku menunggumu disini." Yin kembali membaringkan tubuhnya. Dia malas melakukan apapun jika tidak ada War di sampingnya.
"Cepat bangun dan sarapan. Aku pergi dulu." War bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kamar.
Namun belum lama War pergi, Yin terlonjak bangun dari tidurannya dan segera berlari keluar kamar.
"Phi aku ikut denganmu!!"~YINWAR~
Dan disinilah mereka. Di ruang tamu rumah Nara, duduk berdampingan dengan Nara di depannya.
"Phi War, bukannya ini acara kencan kita? Kenapa teman Phi harus ikut?" Nara tidak menyembunyikan rasa kecewanya begitu melihat War yang datang dengan seorang teman.
"Maafkan Phi, tapi teman Phi juga ingin jalan-jalan. Phi tidak bisa membiarkannya pergi sendirian karna dia tidak mengenal daerah sini."
Yin hanya diam mendengarkan War yang sedang mengarang indah tentang alasan dia ikut acara kencan mereka.
"Tapi aku hanya ingin berdua dengan Phi War. Besok Phi sudah harus kembali ke Bangkok kan?"
"Aku tidak akan mengganggu kencan kalian berdua. Aku hanya akan diam dan berjalan di belakang. Anggap saja aku tidak ada." Sahut Yin yang sudah merasa jengah mendengar nada merajuk Nara.
War menoleh kearah Yin. Dia bisa merasakan kemarahan Yin dari nada bicaranya. War rasa hari ini akan menjadi hari yang sulit baginya.
"Baiklah. Ayo Phi." Nara berdiri dan menggandeng tangan War mengajaknya segera pergi. Dia tidak ingin acara kencannya hari ini gagal. Dia tidak punya banyak waktu lagi bersama War.
"Phi ingin mengajakku kemana?" Tanya Nara begitu mereka berada di dalam taksi.
"Terserah Nara ingin pergi kemana." War mengusak lembut rambut Nara. Namun gerakannya terhenti begitu mengingat seseorang yang ada di kursi depan.
Sementara Yin hanya duduk diam melihat keluar melalui kaca jendela sambil mendengarkan pembicaraan sepasang kekasih yang duduk di belakangnya. Entah apa yang membuat Yin memutuskan untuk ikut acara kencan War. Dia tahu melakukan hal ini hanya akan membuatnya sakit. Tapi dia juga tidak ingin membiarkan War pergi berdua saja dengan kekasihnya.
Akhirnya taksi itu berhenti di depan sebuah pusat perbelanjaan. Mereka akan jalan-jalan di sekitar sini sambil menunggu jam buka bioskop yang terletak di depan pusat perbelanjaan. Tadi Nara mengajak War untuk menonton film namun ini masih terlalu pagi untuk bioskop buka.
Mereka jalan bertiga mengunjungi stan satu ke stan lainnya. Bukan bertiga sebenarnya. Karena Yin berjalan jauh di belakang mereka. Sedangkan War dan Nara di depannya dengan tangan Nara yang selalu merangkul lengan War. Benar-benar seperti sepasang sejoli yang sedang kasmaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Be My Love?
FanfictionKisah seorang siswa senior high school dan semua usahanya untuk menarik perhatian seorang sekretaris yang ambisius