Dan disinilah mereka. Duduk berhimpit-himpitan di kursi belakang mobil Yin.
Yin akhirnya dengan sangat terpaksa membiarkan kedua sahabatnya untuk ikut pergi makan malam dengannya dan juga War.
Seusai kegiatan sekolahnya, Prom dan Bonz terus menempel pada Yin. Mereka bersikeras untuk ikut kemanapun Yin pergi. Bahkan sebelum Yin masuk ke mobil, Prom dan Bonz sudah duduk manis di kursi belakang.
Tidak mau membuat War menunggu lama, akhirnya Yin masuk ke mobil dan membawa dua orang perusuh itu bersamanya. Oke sekali ini saja tidak apa-apa. Pikir Yin.
Dan sekarang mereka dalam perjalanan mencari tempat makan. Yin, Prom, Bonz duduk di kursi belakang. Sedangkan War duduk di depan. Mana mungkin Yin membiarkan War duduk berdesakan dengan dua temannya ini? Jangan mimpi.
Tadinya Yin berencana mengajak War untuk makan malam yang romantis. Namun berhubung ada pengganggu, akhirnya Yin memilih tempat makan biasa untuk makan. Buat apa dia memilih resto mahal jika para pengganggu ini hanya akan makan gratis.
“Yin, serius kau mau ajak makan Phi War disini?” Bisik Bonz setelah melihat dimana mobil mereka berhenti.
“Iya, memang kenapa?”
Mau tau mereka ada dimana sekarang?
“Phi, tidak apa-apa kan kita makan mie hari ini? Aku sedang ingin makan mie bakso.” Yin menoleh kearah War yang baru keluar dari mobil.
"Tidak masalah. Sudah lama aku tidak makan mie. Ayo."
Ya, mereka ada di kedai mie. Dan itu kedai mie pinggir jalan. Bukan sebuah resto mie. Prom dan Bonz hanya melongo di depan kedai sedangkan Yin dan War sudah masuk dan mencari meja yang kosong.
Sungguh, mereka tidak habis pikir jika seorang Yin Anan Wong, anak seorang konglomerat di Thailand, mengajak gebetannya makan mie di pinggir jalan.
“Kalian mau makan tidak?” Teriak Yin dari dalam.
Mereka berdua bergegas masuk ke dalam dan bergabung dengan Yin dan War.
Tidak berapa lama pesanan mereka datang dan mereka mulai makan.
“Phi, apa kau tidak masalah Yin mengajakmu makan di tempat seperti ini?” Prom mulai penasaran.
“Memang kenapa? Aku suka makan mie.”
Apa karena itu Yin mengajak Phi War makan mie disini? Jadi karena ini makanan kesukaan Phi War. Pintar juga si Yin. Prom dan Bonz saling pandang seolah mereka berbicara lewat tatapan mata mereka.
“Apa Phi mau tambah lagi? Akan aku pesankan.” Tawar Yin.
“Tidak perlu. Ini sudah terlalu banyak. Nanti aku jadi gendut kalau makan malam terlalu banyak.”
“Kau tidak akan jadi gendut Phi, tapi akan bertambah seksi.”
Uhuukkk
Prom dan Bonz tersedak bersamaan mendengar omongan Yin. Iya, Yin mengatakan itu dengan keras. Jadi pasti mereka semua bisa mendengarnya. Termasuk War.
“Kalian ini kenapa? Makan dengan benar!” Yin yang menyadari perkataannya berteriak pada kedua temannya untuk menutupi rasa malunya.
Sedangkan War, dia hanya menunduk sambil menahan senyumnya. Dia juga merasa malu ada seseorang yang mengatakan kalau dirinya seksi.
~YINWAR~
Saat ini mereka dalam perjalanan setelah mengantarkan Prom dan Bonz pulang. Tinggal Yin dan War duduk berdua di kursi belakang. Ini semua sudah direncanakan oleh Yin. Dia ingin menikmati waktu berdua dengan War.
Sebenarnya Yin ingin mengajak War jalan-jalan terlebih dulu. Tapi War menolaknya. Dia beralasan kalau dia harus menyiapkan dokumen untuk pertemuan besok.
Mobil berhenti di depan sebuah gedung apartemen. Sebelum membuka pintu mobil, War menoleh ke arah Yin yang berada di sampingnya.
"Terima kasih untuk hari ini. Aku masuk dulu ya. Selamat malam.”
Yin tidak merespons perkataan War. Entah apa yang dia pikirkan saat ini. Namun melihat War sudah keluar dari mobil, dia buru-buru menyusulnya.
“Phi!!”
War menghentikan langkahnya dan menoleh. Melihat Yin yang berjalan menuju tempat dimana dia berdiri.
“Aku... Aku mau minta maaf untuk makan malam tadi Phi. Semuanya kacau karna ada Prom dan Bonz.” Yin menunduk sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
“Kenapa harus minta maaf? Harusnya aku yang berterima kasih padamu karna sudah mentraktirku.”
“Tapi itu hanya mie.....” Yin sebenarnya malu karna hanya membelikan War semangkok mie.
“Tidak masalah. Makanan disana juga enak kok.”
“Emm sebagai permintaan maaf, aku akan mengantarkan Phi sampai di depan kamar Phi.” Ini adalah rencana Yin.
“Kau suka sekali merepotkan dirimu. Ini hanya tinggal sedikit lagi sudah sampai di kamar.”
“Ayolah Phi, aku ingin mengantarmu. Ya....” Bukan Yin jika dia mudah menyerah. Kali ini dia harus tau dimana letak kamar apartemen War.
“Oke baiklah. Terserah kau saja.” War berbalik dan berjalan menuju lift. Diikuti oleh Yin yang tersenyum dengan penuh kemenangan.
“Phi, apa kau sudah lama tinggal disini?”
“Hmm sejak aku bekerja di perusahaan Wong.”
“Sebelum itu?”
“Aku tinggal di Khon Kaen.”
“Phi dari Khon Kaen?”
“Hmmm.”
Tidak ada pembicaraan setelah itu. Sampai War berhenti di depan sebuah kamar.
“Aku sudah sampai. Kau bisa pulang Yin.”
Yin melirik ke arah kamar War. Dia harus mengingat-ingat letak kamar ini.
Tidak mendapat jawaban dari Yin, War bergerak mengambil key card nya hendak membuka pintu.
“Phi...”
War menoleh menatap Yin yang juga sedang menatapnya.
“Jika aku mengajakmu makan malam lagi, apa kau mau? Hanya kita berdua.” Tanya Yin hati-hati. Takut War mungkin akan menolaknya.
“Kita lihat nanti. Cepatlah pulang ini sudah malam.”
“Baiklah. Selamat malam Phi. Sampai jumpa lagi.”
“Selamat malam.”
Yin melihat War masuk ke kamarnya sampai pintu kamar itu kembali tertutup.
“Phi aku benar-benar ingin dekat denganmu.” Kata Yin setelah pintu itu benar-benar tertutup.
~YINWAR~
Di dalam kamarnya, War terdiam duduk di sofa ruang tamu. Dia memikirkan tentang Yin.
Bukannya dia tidak peka. Dia tahu jika Yin sedang berusaha mendekatinya. Dia tahu Yin tertarik padanya. Dan anehnya, dia tidak masalah dengan hal itu.
Sejak kejadian siang tadi, ketika Yin menggenggam tangannya dan mereka saling berpandangan, dia bisa merasakan perasaan Yin untuknya. Dia bisa melihat dari tatapan mata itu.
Dia tidak bodoh. Tentu saja dia bisa merasakan jika ada seseorang yang sedang menyukainya.
Lalu bagaimana dengan dirinya?
Otaknya mengatakan hal ini tidak boleh terjadi. Namun hatinya berkata lain. Hatinya menerima Yin berada di dekatnya. Dia pun juga merasa nyaman berada dekat dengan Yin. Apa yang harus dia lakukan?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Be My Love?
FanfictionKisah seorang siswa senior high school dan semua usahanya untuk menarik perhatian seorang sekretaris yang ambisius