War tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Dari tadi dia hanya duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Kadang-kadang melihat kearah dua orang di depannya yang sibuk bertanding game.
Sebenarnya dia merasa malu karena dari tadi ada seseorang yang terus memperhatikannya. Dia jadi salah tingkah tak tahu harus berbuat apa.
“Emm sebaiknya aku pulang dulu.” Akhirnya dia berdiri dan memutuskan untuk pulang.
“Kenapa pulang Phi? Kita belum menonton film.” Tanya Bonz.
“Aku akan mengantarmu.” Sahut Yin lalu berdiri untuk mengambil jaket dan kunci mobil.
“Oh kau akan meninggalkan kami disini?” Tanya Prom melihat Yin sudah bersiap pergi.
“Terserah kalian mau pulang atau apa. Aku pergi dulu. Ayo Phi.” Yin tidak menghiraukan kedua temannya. Dia langsung keluar diikuti War di belakangnya.~YINWAR~
Dalam perjalanan, Yin melajukan mobilnya dengan lambat. Dia ingin menikmati waktunya berdua dengan War.
“Sekarang kau mengemudi sendiri?” Tanya War memecah keheningan diantara mereka.
“Aku sudah bukan siswa high school lagi Phi. Jadi aku sudah bisa membawa mobil sendiri.”
“Kau belum lulus. Ingat?”
“Sebentar lagi juga lulus.”
War hanya memutar kedua bola matanya menanggapi jawaban Yin. Lalu kembali memperhatikan jalanan melalui kaca jendela. Sebelum tiba-tiba Yin meraih tangannya dan menggenggamnya.
Mendapat perlakuan seperti itu, War menoleh kearah Yin. Namun yang dia lihat Yin masih terfokus dengan jalanan di depannya. Bedanya ada senyum mengembang di wajahnya.
War membiarkan tangannya di genggam oleh Yin. War menyukai perlakuan Yin. Dia nyaman dengan genggaman tangan ini.Sedangkan Yin, merasa tidak ada penolakan dari War dia merasa sangat bahagia. Bunga-bunga serasa bermekaran di hatinya. Dia tahu War juga memiliki perasaan yang sama padanya. Dilihat dari bagaimana mereka berciuman tadi, Yin merasa ada kesempatan untuk memiki hati War. Dan dia akan mendapatkannya.
Yin mengantarkan War sampai ke depan pintu kamarnya. Namun ketika War membuka pintu, Yin mendorongnya masuk dan menutup pintu di belakangnya.
“Apa yang kau lakukan Yin?” Tentu saja War terkejut dengan tindakan tiba-tiba Yin.
“Tidak ada Phi. Aku hanya ingin duduk.” Kata Yin sambil berjalan kearah sofa dan mendudukkan dirinya disana.
“Kau bisa bicara baik-baik kan. Tidak perlu mendorongku seperti itu.” War berjalan kearah dapur. “Kau mau minum?”
“Emm boleh.” Yin melirik War lalu berdiri dan menghampiri War yang sedang membuatkan minum untuknya.
“Phi~” Bisik Yin di telinga War.
War sedikit menegang karena terkejut dan juga merinding karena Yin berbisik di telinganya.
“Bukankah kau mau duduk? Kenapa sekarang kesini?” Tanya War mengabaikan sensasi menggelitik dari nafas Yin yang begitu dekat dengannya.
“Sekarang aku mau Phi.” Bisik Yin selanjutnya.
War melebarkan matanya terkejut dan refleks memutar badannya kearah Yin. Namun ternyata itu adalah tindakan yang salah. Karena setelah itu Yin mengungkungnya dengan meja dapur di belakangnya.
“Apa yang kau lakukan Yin?” War menaruh tangannya di dada Yin untuk menahannya.
“Aku menyukaimu Phi.” Yin menatap tepat ke mata War. Menyampaikan perasannya yang tulus pada War.
“Aku menyukaimu sejak pertama kita bertemu. Aku sudah jatuh cinta padamu Phi.” Perlahan Yin menggenggam tangan War yang berada di dadanya dan menurunkannya.
“Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu. Phi tidak perlu menjawabnya. Karena aku sudah tahu jawaban Phi.” Yin mengecup bibir War sekilas.
War hanya mampu terdiam. Matanya masih terpaku pada sosok Yin. Otaknya bahkan tidak bisa bekerja. Tubuhnya seakan membeku, pasrah menerima setiap perlakuan Yin padanya.
“Phi tidak menolak ciumanku. Aku anggap Phi juga menyukainya.”
Setelah itu Yin mulai menyerang bibir War kembali. Melumat, menghisap, dan menggigitnya. Bibir War seperti candu bagi Yin. Rasanya sangat manis. Membuatnya tak bisa berhenti menciumnya.
“Yinnhh...”
Mendengar War memanggilnya, Yin melepaskan ciumannya. Membuka matanya dan menatap seseorang yang memanggilnya. Namun yang ia lihat adalah sosok seksi seorang War Wanarat. Mata sayu dengan bibir bengkak dan nafas terengah. Dia tidak bisa menahannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Be My Love?
FanfictionKisah seorang siswa senior high school dan semua usahanya untuk menarik perhatian seorang sekretaris yang ambisius