Bagian 2 : Pemberitahuan

572 123 64
                                    

Mata Anggun berkeliling mencari tempat duduk, istirahat. Anggun melihat jam di sudut ruang tunggu terminal pukul 13.00-- enam jam lebih perjalanan yang panjang.

Untunglah, Anggun tidak mabuk darat. Dia hanya pusing sedikit. Anggun mengangkat tas besarnya. Kemudian, ditempatkan di samping tempat duduk. Anggun berbaring malas di ruang tunggu.

Trtt

Ponsel Anggun bergetar di saku kanan celana jinsnya. Anggun mengangkat ponselnya.

Ria, teman satu kos Anggun. Meneleponnya.

Anggun, aku jemput, ya

Iya ... aku tunggu. Kepalaku agak pusing

Anggun menutup teleponnya. Sesekali Anggun menguap sembari mengucek mata kanannya. Gatal.

Beberapa saat kemudian. Terlihat seorang gadis tinggi semampai-- melempar pandangannya di semua penjuru ruang tunggu terminal.

"Hadeh. Mana nih Anggun!" Ria mengeluh.

Ria terus mencari Anggun.

"Lah. Itu Anggun."

Ria melihat Anggun dengan santainya tidur di kursi ruang tunggu. Bak kasur pribadi.

"Memalukan, Anggun." Ria memukul telapak tangan di dahinya.

Ria berlari kecil sambil merapatkan maskernya. Menuju Anggun.

"Anggun ... Anggun. Bangun. Hey!" Ria menepuk pundak Anggun.

Anggun terbangun. Matanya memicing. Kemudian, panik. Ria membangunnkannya.

"Ria? Kapan kamu di sini?"

Ria berdehem. Berkata,"Dari tadi, Anggun. Lagian kamu ngapain tidur di sini. Malu-maluin."

"Aku capek. Enam ... jam. Gak makan ... minum. Lapar ...," kata Anggun dengan suara yang nyaris tidak terdengar oleh Ria.

"Ya ya ya. Habis ini pulang. Terus makan," balas Ria sambil tersenyum simpul.

Ria mengambil tas Anggun. Membantunya. Ria melihat Anggun seakan kurang bersemangat.

'Dia terlalu memaksakan diri pulang kampung.' Ria membatin.

Selama perjalanan, Anggun tertidur pulas di samping Ria. Ria tetap fokus mengendarai mobilnya.

Namun, Ria melihat air liur Anggun meleleh dari bibir kecilnya ... lalu turun di sandaran kursi mobilnya.

"Yagh! Anggun! Mobilku baru dicuci beberapa hari lalu!"

Ria menghirup udara dalam-dalam kemudian menggas mobilnya. Lebih cepat.

Anggun tidak mendengarnya. Dia tetap tidur.

•••••

Perjalanan pulang yang cukup melelahkan. Anggun mengambil ponselnya pukul 15.00 tepat. Beberapa saat kemudian, Anggun sudah membersihkan dirinya. Ia lalu melempar diri di atas kasur setelah, lelah, sedangkan Ria sibuk menyiapkan makan malam.

Ufuk TimurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang