Gema

3.3K 200 5
                                    

Namaku? Gema

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namaku? Gema. Untuk saat ini panggil aku dengan satu kata singkat itu saja. Selanjutnya akan aku kenalkan kalian pada kehidupanku.

Saat ini aku sedang berada disemester pertengahan di kuliahku. Aku memilih arsitek seperti ayah dan kakakku. Mereka mengatakan aku berbakat sejak kecil dan ibuku mengiyakannya. Sering aku lihat dia berdoa setiap malam agar aku menjadi anak yang berhasil dan selalu bisa dibanggakan.

Tidak sebrengsek ayahku yang memilih menduakannya. Eh tolong maafkan mulutku yang terkadang kasar ini.

Aku, ibu, ayah dan kakak terpisah. Aku fikir dalam waktu tiga tahun ini sakitnya akan hilang, tapi aku munafik. Sakit itu masih sama dan menghantuiku sampai sekarang.

Kakak tinggal bersama ibu

Aku tinggal bersama ayah dan ibu baru kami.

Lucu, bukan? Ya. Terkadang hidup memang tidak adil jadi aku harus membiasakan diriku, begitu kata Patrick Star.

Semenjak perpisahan itu ayah dan ibu menjual rumah yang didalamnya berisi kenangan manis kami. Hartanya dibagi sesuai dengan pembagian gono gini yang aku tidak mengerti. Terkadang setelah pulang kuliah aku sengaja melewati rumah itu walaupun nantinya perjalananku akan lebih jauh.

Jangan pernah tanyakan bagaimana perasaanku terhadap kehidupan kami karena aku tidak akan menemukan jawaban yang pasti. Hanya tersisa perasaan ambigu dan kemudian lidahku yang lelah ini akan kembali berkata "aku baik-baik saja"

Ayah, kakak, ibu. Mereka tidak tau seberapa sering aku berbohong tentang kehidupanku. Alasan utamaku berbohong adalah aku tidak ingin membuat keluarga ini semakin hancur berantakan. Meski kakak selalu bilang bukan aku alasan ayah dan ibu bercerai, tetap saja mereka hancur dan berpisah sejak aku dilahirkan. Pertengkaran terus terjadi dan aku hanya bisa menangis sampai kata cerai memisahkan kami.

Terkadang dalam kehidupanku sendiri, aku harus menjadi cahaya yang terang namun terus bersinar juga terkadang membuatku lelah. Sempat memutuskan untuk redup sejenak kemudian keadaan memaksaku untuk terang kembali.

Begitu seterusnya, sampai aku tidak mengerti kapan harus terang dan kapan harus padam.

-Gema-

GEMA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang