I'm sorry,
Don't leave me!
I want you here with me...
Rasya berhasil menenangkan adiknya yang terguncang. Ia juga sudah menyingkirkan segala benda yang kemungkinan akan membuat Gema terluka. Lebih tepatnya Gema yang akan melukai dirinya sendiri. Rasya tidak tau kalau Gema sudah sejauh ini. Rasya juga sangat menginginkan dia tau lebih cepat tentang perubahan kondisi psikis adiknya.
Rasya akui, perceraian kedua orang tua mereka sangat melukai hati Gema. Rasya juga sama terkoyaknya. Tetapi pada saat itu Rasya sama sekali tidak jatuh. Masih ada kekuatan dalam hatinya karena ia masih memiliki Gema. Ada alasan Rasya untuk berjuang satu kali lagi demi adiknya.
Rasya menghirup oksigen yang sempat tertarik disekitarnya. Rasya kembali menenangkan hatinya yang masih kacau. Ia tak sengaja menolehkan pandangannya ke meje belajar Gema yang diatasnya begitu banyak buku paket pelajaran dengan isinya yang cukup tebal. Rasya yang masih melihat sekitar kemudian menghentikan pandangan kepada foto masa lalu yang terlihat sangat memilukan. Gema masih memasang foto ia saat masih bayi dengan kedua orang tuanya yang masih lengkap.
"Aku juga merindukan mereka bersama lagi, Gema" lirih Rasya dengan suara yang sangat pelan tetapi dalam. Kedua mata elangnya yang berkaca sangat menandakan kerinduan serta luka disaat yang bersamaan.
Tapi tidak ada waktu untuk Rasya menyesali semua yang terjadi atau berandai-andai semua ini tidak pernah terjadi. Rasya harus memulai lembaran yang baru. Rasya harus membahagiakan Gema hingga tidak ada ruang untuk adiknya itu bersedih. Rasya harus mengobati Gema dengan dirinya sendiri.
Rasya berdiri dari duduknya dan berjalan menuju tembok dimana dihadapannya sekarang adalah foto yang membuat Gema selalu mengingat lukanya.
"Tidak akan ada lagi hari adikku akan merindukan kalian. Tidak akan ada lagi waktu untuk adikku menangisi kalian. Begitu juga denganku. Aku harap kalian bisa melupakan aku dan Gema sebagai anak kalian!" ucap Rasya dengan penuh keyakinan.
Rasya mengambil ponsel dan memesan tiket pesawat sesegera mungkin untuknya dan Gema. Ia juga memeriksa tabungannya yang tersisa. Rasya memastikan lagi Gema yang masih terlelap dan sudah ia putuskan, ia dan Gema akan pergi sejauh mungkin dari kedua orang tua mereka.
Rasya mendapatkan tiket pesawat. Lalu dengan tangannya yang sangat gesit itu ia membantu membereskan barang-barang milik adiknya dan menyimpannya didalam koper. Rasya mengusap kedua bahu Gema dengan pelan dan sabar sampai adiknya terbangun dengan wajah lesu dan pandangan kosongnya.
"Kak.." panggil Gema dengan suara lirih.
"Ikut kakak, yuk" ajak Rasya tanpa basa basi.
"Kemana, Kak?"
Rasya tidak tersenyum. Ia hanya sekedar menarik kedua sudut bibirnya dan menjawab, "Biar kakak saja yang membahagiakan kamu, Gema"
Sebenarnya, Gema takut. Ia tidak pernah melihat Rasya dengan tatapan kesal namun berbicara dengan sangat halus serta penuh kasih sayang dengannya. Kalimat Rasya yang baru masuk dalam telinganya terdengar seperti kenyataan, bukan janji. Gema hanya memiliki Rasya yang bisa ia percaya. Gema tau saat ini kakaknya itu sedang menyesali beberapa hal.
"Apa kau ingin lari dari semua ini, Kak?" tanya Gema yang segera ingin mendengar jawabannya.
"Tinggal lebih lama bersama ibu membuat kakak semakin sesak, Gem" jawab Rasya dengan suara yang sesekali hilang karena menahan isak tangisnya.
"Kalau begitu, kita akan meninggalkan ayah dan ibu?" tanya lagi Gema yang kemudian Rasya mengangguk untuk menjawabnya.
Jadi, seperti ini rasanya melihat kakakku hancur?, ucap Gema dalam hatinya.
"Ayo, Kak. Kita pergi" ajak Gema pada Rasya yang memang sudah menunggu jawaban adiknya.
Keputusan Rasya dan Gema untuk meninggalkan kedua orang tua mereka akhirnya bukan hanya sebuah keputusan. Rasya melakukan beberpa hal sebelum ke Bandara. Ia memindahkan semua uang yang ia punya ke rekening yang tidak diketahui oleh ibunya. Ia juga memblokir kartu kreditnya sendiri dan membuangnya asal. Sisanya, Rasya akan melakukan itu semua ketika ia dan Gema sudah sampai ditujuan. Sejak hari itu, Gema dan Rasya tidak lagi muncul dihadapan kedua orang tuanya.
-Rasya dan Gema-
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA || END
Fanfictionada kalanya redup dan ada kalanya bersinar dan Gema tidak bisa membedakannya @okt2021