Chapter 4 : Permainan

642 36 4
                                    

*Disarankan untuk mendengarkan lagu "Domino - Jessie J"

Setelah beberapa menit berada di dalam kamar mandi, Nara pun akhirnya keluar dengan menggunakan handuk kimono berwarna putih di tubuhnya. Gadis itu menyalakan televisi, lalu memutar lagu dari televisi tersebut.

Nara memutar lagu Domino yang dipopulerkan oleh Jessie J. Ia mengeringkan rambutnya dengan hairdryer sambil bernyanyi mengikuti alunan lagu yang ia putar. Selesai mengeringkan rambutnya, Nara berlanjut memakai rangkaian skincare di wajahnya hingga selesai.

Beberapa detik setelah memakai rangkaian skincare, perut Nara berbunyi kelaparan. Ya, dia lupa kalau dia belum makan dan hanya meminum kopi yang dibawakan oleh David tadi. Dengan cepat ia membuka laci makanan dan mengambil sebuah mie instan, lalu memasaknya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, mie instan miliknya sudah siap. Nara mengambil sebuah sendok, lalu mulai menyantap makanan miliknya dengan lahap, sambil ditemani dengan iringan lagu dan pemandangan halaman asramanya yang cukup memanjakan mata karena banyak bunga-bunga cantik yang berjatuhan.

Tok tok tok

Mendengar ketukan pintu asramanya beberapa kali membuat Nara harus membukanya. Padahal dia sedang asik memakan mie instannya, tetapi harus terhenti karena kedatangan tamu di kamar asramanya.

Klek

"Apa?" tanya Nara sambil menatap Stella yang sedang berdiri di depan pintu kamar asramanya.

"Bagi sabun mandi dong," ucap Stella sambil tersenyum menunjukkan deretan giginya yang rapih.

Nara menghela napasnya, lalu ia mengambil satu botol sabun mandinya yang tersisa sedikit dan memberikannya kepada Stella yang sedang berdiri, menunggu Nara di depan pintu kamar asramanya.

"Nih, ambil aja." Nara memberikan sebotol sabun mandi itu kepada temannya.

Stella pun menerima sabun itu dengan kegirangan. "Yey, thankyou Nara."

"Iya." Gadis itu menutup pintu kamar asramanya, tetapi Stella malah menahannya dengan tangan kanannya.

"Apalagi?" ucap Nara dengan sedikit kesal.

"Nanti malam jangan lupa," timpal Stella.

"Iya, Stella."

Klek

Kini pintu kamar asrama Nara sudah tertutup dengan sempurna tanpa dihalangi oleh Stella. Gadis itu berjalan, lalu duduk di atas tempat tidurnya dan kembali menyantap mie instannya yang masih tersisa banyak.

°    °    °

Malam sudah larut. Lampu-lampu di kawasan kampus dan asrama sudah menyala semua untuk menerangi kegelapan. Banyak mahasiswa yang duduk di halaman asrama mau pun kampus untuk bersantai atau pun mengerjakan tugas mereka masing-masing.

Kini jarum jam menunjukkan pukul setengah sembilan malam dan Nara masih berada di depan Macbook. Gadis itu masih mengerjakan tugasnya yang sepertinya sebentar lagi akan selesai, tetapi saat dia sedang konsentrasi dengan penuh, ponselnya berdering dan menunjukkan nama Kevin di layar ponselnya.

"Apa, sih? Gue lagi ngerjain tugas," omel Nara kepada Kevin yang menghubunginya sekaligus mengganggunya mengerjakan tugas.

"Ini Stella nanyain kapan lo kesini," ucap Kevin melalu ponselnya.

"Kemana?" tanya Nara dengan bingung.

"Rumah Daniel, lah," timpal Kevin dengan sedikit kecewa. Ya, dia kecewa karena Nara lupa dengan janjinya untuk datang ke rumah Daniel.

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang