Chapter 20 : Daniel Birthday

235 23 0
                                    

Jarum jam menunjukkan pukul delapan pagi. Nara sudah siap untuk berangkat ke kampus dengan mengenakan rok selutut berwarna coklat muda dan hoodie rajut berwarna putih. Ia membiarkan rambutnya tergerai dengan rapih karena itu terlihat manis untuknya.

"Lo pasti lucu kalau pakai hoodie punya gua," tutur Mores yang menatap Nara sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kampus.

"Sayangnya itu gak bisa." Nara tersenyum menatap Mores setelah menjawab perkataannya.

Wajah Nara terlalu manis, Mores senang memandanginya, tetapi sebentar lagi gadis itu akan pergi ke kampus dan meninggalkannya sendirian di kamar asrama ini. Namun setidaknya Mores masih bisa bertemu dengan gadis itu di kampus.

"Oke, gue mau ke kampus, nanti lo jangan lupa kunci pintu," ujar Nara dengan pakaian yang sudah rapih.

"Iya."

Dengan santai Nara berjalan keluar dari kamar asramanya dan segera menuju ke gedung utama kampus. Ia meninggalkan Mores di kamarnya karena laki-laki itu masih memiliki waktu sebelum kelas pertama dimulai. Mores juga tidak ingin kembali ke asrama putra, sehingga ia akan langsung ke kampus setelah dari kamar asrama Nara.

Ketika sedang berjalan dengan santai, Nara mendapatkan sebuah pesan singkat dari sebuah grup chat. Ia membuka grup chat itu dan membaca informasi yang telah dikirimkan oleh Elana, selaku di organisasi khusus mahasiswa berprestasi.

OSO (Outstanding Student Organization)

Elana
Selamat pagi, semua anggota diminta untuk menghadiri kumpul pukul 14.00 WIB di ruang biasa

David
Ditunggu kehadirannya, jangan terlambat

Nara
Baik kak, terima kasih informasinya

***

Padahal hari ini Nara ingin beristirahat setelah kelas selesai, tapi sepertinya harus tertunda. Dia sudah mengetahui apa yang akan dibahas saat kumpul nanti. Rasanya ia ingin tidak datang, tetapi itu akan berpengaruh pada reputasinya.

"Nara," pekik seorang gadis saat ia telah tiba di lobby kampus.

Nara merasa mengenali suara itu, tetapi suara itu bukan milik Stella mau pun Elana. Dengan cepat ia menolehkan kepalanya untuk melihat seseorang yang memanggilnya. Seketika ia terdiam, kemudian menunjukkan senyuman yang ramah.

"Hai Casey," sapanya dengan hangat. "Ada apa?"

"Daniel undang lo ke rumahnya nanti malam. Hari ini Daniel ulang tahun," jelas Casey.

Kini semua mata tertuju pada Nara dan Casey. Mahasiswa lain memang tidak mendengarkan percakapan kedua perempuan itu, tetapi melihat Nara berbicara dengan Casey adalah salah satu hal yang tidak diperbolehkan karena Casey juga terlibat pada kasus tahun lalu, sehingga ia mendapatkan julukan dan status yang sama dengan Mores.

Nara terdiam sejenak untuk berpikir. "Lo undang Stella dan Kevin juga? Atau Samuel, David, Elana?"

"Hah? Oh enggak, gue cuma undang lo," balas Casey.

"Siapa Stella dan Kevin?" batin Casey dengan sedikit penasaran.

"Hmm, mungkin gue bisa datang kalau gak sibuk, soalnya hari ini ada kumpul organisasi juga," jawab Nara setelah beberapa detik berpikir dan mempertimbangkan ajakan Casey.

"Oke, jam sembilan malam, ya. Gue tunggu di rumah Daniel." Casey membalikkan tubuhnya setelah selesai berbicara dengan Nara, kemudian melangkahkan kakinya untuk pergi. Namun wajahnya yang terlihat ramah dengan senyumannya, seketika berubah menjadi wajah yang menunjukkan sisi iblisnya. "Dasar anak emas."

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang