"Oke, pertemuan kita sampai disini, untuk project kita berikutnya akan di bahas di hari Sabtu besok, untuk waktu dan tempatnya ada informasikan kembali," ucap Elana sebelum mengakhiri pertemuan. "Dengan ini saya akhiri pertemuan hari ini, terima kasih."
Nara merapikan totebag miliknya lalu bangkit dari tempat duduknya. Saat dia hendak keluar dari ruangan ini, tiba-tiba saja terdengar suara seseorang yang menyerukan namanya.
"Nara," panggil David.
"Iya, kak?" sahut Nara sambil menunjukkan senyumannya.
"Besok selesai kelas, ada waktu senggang?" tanya laki-laki itu.
"Ada, memangnya kenapa, kak?" Nara kembali bertanya.
"Gua mau ngajakin lu bahas project, tapi kalau lu gak bisa gak apa-apa," ajak David.
"Oh bisa kok, nanti sabarin gue aja mau dimana," timpal Nara sambil menunjukkan senyumannya.
"Oke, nanti gua chat, ya." Kini David ikut menunjukkan senyumannya.
Nara hanya meng'iya'kannya saja, lalu melangkah keluar dari ruangan ini. Jarum jam menunjukkan pukul setengah enam sore. Langit sudah mulai meredupkan cahayanya dan lampu-lampu jalan telah menyala untuk memberikan penerangan.
Selama di perjalanan, Nara selalu melihat ponselnya. Dia berharap mendapatkan pesan singkat dari Mores, pasalnya tadi pagi Mores mengatakan untuk bertemu di kantin, tetapi saat jam makan siang, Nara tidak mendapati keberadaan laki-laki itu sama sekali.
Setelah berjalan kaki kurang lebih sepuluh menit, Nara pun tiba di gedung asrama putri. Ia menaiki lift dan tiba di lantai kamar asramanya berada. Dia segera membuka pintu dan masuk ke dalamnya.
"Gue harus cari kunci kamar," Nara bermonolog sambil menaruh totebag miliknya.
Dirasa tubuhnya sudah sangat lelah, Nara pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya. Tidak berendam di batu up, hanya mandi di bawah siraman air dari shower. Selesai mandi, Nara keluar dengan menggunakan kaus berwarna hitam dengan celana pendek berwarna putih.
Waktu telah menunjukkan pukul enam. Nara memutuskan untuk menonton series Netflix terbaru hingga pukul sembilan malam, lalu ia membuka Macbook miliknya untuk mengerjakan beberapa tugas yang telah diberikan oleh sang dosen, hingga larut malam.
Malam ini Nara ingin beristirahat malam ini dengan menonton serial Netflix serta mengerjakan tugas. Ia juga telah memutuskan untuk tidak akan pernah kembali ke rumah Daniel, demi menjaga dirinya dan reputasinya.
Di waktu yang sama, yaitu pukul sembilan malam, Kevin dan Stella baru saja tiba di rumah Daniel. Kini mereka berdua sangat kecanduan dengan party. Selain itu, setiap malam selalu saja Daniel mengadakan party di rumahnya yang dimulai dari pukul tujuh malam hingga pukul empat pagi.
"Gak asik gak ada Nara," ucap Stella sambil meminum segelas cocktail yang dia pesan.
"Kalau ada Nara, emangnya dia pernah main sama lo disini? Yang ada, malah dia yang bawa lo balik ke asrama," timpal Kevin.
"Iya juga, sih." Stella kembali meneguk minumannya. "Marcel kesini, gak?"
"Gak tau, gak ngurus," jawab Kevin dengan mudahnya.
Setelah mereka berdua selesai berbincang dan meminum cocktail, Kevin dan Stella pergi ke ruang utama untuk menari dengan alunan musik yang cukup kenang. Tentu saja kini mereka berdua sudah berada di bawah pengaruh alkohol. Entah lah apa yang akan terjadi kepada mereka berdua nanti.
Di tempat lain, terdapat empat laki-laki dengan satu perempuan yang sedang duduk bersama di dalam salah satu ruangan yang terdapat di rumah Daniel. Ya, mereka adalah Mores, Daniel, Bryan, Steve, dan Casey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Relationship
RomanceDatang ke sebuah pesta di suatu malam, merupakan hal terburuk bagi Nara. Pertemuannya dengan pria yang terkenal dengan masalah besarnya di kampus membuatnya bingung. Bingung harus mengikuti perasaannya atau reputasinya. Laki-laki yang seharusnya Nar...