Chapter 28 : Our Secret Relationship

256 22 1
                                    

"Nara." Kedua tangan Mores menggenggam tangan lembut Nara. "Please, be mine..."

Seketika bibir Nara menjadi kelu dan tubuhnya mematung. Namun tampaknya alam mendukung Mores dan membuat suasana terasa lebih romantis karena banyaknya petasan indah yang menghiasi langit gelap di malam ini. 

"Mores..." 

"Please," ucap Mores menatap Nara dengan dalam dan penuh harapan. 

Perempuan cantik itu menghela napasnya sebentar. Nara memiliki waktu kurang dari satu menit untuk berpikir. Bagaimana ini? Apa yang harus Nara katakan? Apa yang harus Nara jawab? Bagaimana jika keputusannya salah? 

"Aku janji, gak akan ada yang tau tentang hubungan kita." Mores mencoba untuk menyakinkan Nara. 

"Kalau ada yang tau gimana?" Wajah Nara menunjukkan ekspresi yang khawatir. 

"Gak akan ada yang tau." 

Nara diam kembali, menundukkan kepala. Nara tidak bisa membuat Mores menunggu jawabannya lebih lama lagi. Hanya ada dua jawaban 'iya' atau 'tidak' tapi itu sangat sulit diucapkan. 

"Oke." Nara mengangkat kepalanya dan menganggukkannya dengan pelahan. "Let's start our secret relationship."

Senyuman rasa bahagia sekaligus rasa lega terukir di wajah Mores. Jawaban Nara sesuai dengan apa yang Mores inginkan. Perlahan laki-laki itu semakin mendekat dan langsung memeluknya tanpa ada aba-aba apapun. 

"Thank you, I love you." 

Perempuan cantik itu membalas pelukan Mores dan membenamkan wajahnya di dada bidang pria itu. Ya, Mores jauh lebih tinggi dari Nara. Tubuh pria itu benar-benar seperti atlet, karena Mores sendiri merupakan atlet baseball di kampus, selain itu Mores juga sering olahraga sehingga tubuhnya terlihat sangat sempurna. 

"I love you." Pada akhirnya Nara mengucapkan kata-kata itu. 

"Aku janji gak akan kecewain kamu," tutur Mores seraya melepaskan pelukannya dengan Nara yang kini adalah kekasihnya. 

Nara mengangguk pelan. "Aku percaya." 

Mores tersenyum hangat. Pria itu merapikan rambut Nara yang berantakan karena tertiup angin malam, kemudian menyelipkan sehelai rambut di belakang telinga gadis itu. Dimata Mores, Nara adalah perempuan sempurna. 

"Nanti malam, aku tidur di kamar kamu ya?" 

"Iya." 

Tiba-tiba saja Mores merasa ponsel miliknya bergetar. Dengan cepat dia segera meraih ponsel dari saku celana. Kedua matanya menatap nama 'Daniel' di layar ponselnya. Tampaknya Daniel menghubungi Mores. 

"Aku harus pergi, kamu jangan capek-capek ya," ujar Mores dengan lembut dan penuh perhatian. 

"Iya." Nara tersenyum hangat. 

Sebelum pria itu pergi, dia memberikan kecupan singkat di dahi Nara, lalu Mores pergi seraya melambaikan tangannya. Disisi lain, Nara diam mematung dan wajahnya perlahan menjadi merah. Ini adalah pertama kalinya Mores mengecup Nara di tempat umum, lalu penuh dengan perhatian, dan yang paling utama adalah sebagai kekasihnya. 

Gadis cantik pemilik rambut hitam panjang itu pun melangkan pergi. Nara terus berjalan dan beristirahat disebuah stand yang menjual Burger. Sang penjualpun adalah teman Nara, sehingga Nara dapat beristirahat disana seraya menunggu konser musik selesai. 

Tepat saat pukul sebelas malam, semua mahasiswa telah meninggalkan daerah panggung, karena konser musik telah selesai. Stand makanan dan minuman kembali dipenuhi oleh mahasiswa yang merasa lapar, termasuk dengan Stella, Kevin, dan Marcel. 

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang