Chapter 27 : Be Mine

205 17 3
                                    

Saat waktu menunjukkan pukul enam pagi, Nara dan Samuel kembali ke kamar asrama mereka masing-masing. Mereka berdua segera mandi dan bersiap-siap karena mereka harus berkumpul dengan para anggota organisasi untuk mempersiapkan acara malam ini.


Nara dan semua anggota organisasi sibuk mempersiapkan kebutuhan untuk acara malam ini. Mereka sibuk kesana kemari, saling berkomunikasi, memindahkan banyak barang, dan melakukan checking dibeberapa spot agar acara malam ini akan berjalan dengan lancar.

Kesibukan yang sedang dialami oleh Nara membuat dia tidak bisa bertemu dengan Mores dan teman-temannya. Jangankan bertemu, membaca pesan dan membalas pesan mereka sajapun tidak sempat. Nara tidak memiliki waktu untuk memegang ponsel.

Saat hari sudah mulai gelap, para mahasiswa dan warga kampus mulai berdatangan ke lokasi acara. Secara perlahan lokasi event mulai padat. Banyak makanan yang terjual di bazar, live music, mini game, dan masih banyak hal lainnya yang dapat dinikmati hingga nanti akan ada konser dari artis ternama yang diundang.

Ketika acara dimulai, Nara baru bisa terbebas dari jobdescnya. Kini gadis cantik itu pergi ke sebuah booth minuman soda. Nara membeli segelas softdrink dan meneguknya dengan semangat hingga ia merasa lega. Namun tiba-tiba saja sebuah tangan menepuk pundaknya dan membuatnya terkejut.

"DOORRRR!!!" Stella datang dan langsung mengagetkan Nara.

Nara terkejut bahkan dia hampir menumpahkan minumannya, kemudian menoleh dan menatap sahabatnya yaitu Stella. "Anjir, lo bisa gak sih jangan ngagetin gua?!"

"Hehehee...sorry..." jawab Stella dengan tertawa.

"Lo gak capek, Ra?" Kevin melontarkan pertanyaan.

Nara menatap Kevin dengan wajah datarnya. "Lo gak liat muka lemah letih lesuh gua ini?"

"Nanti selesai acara, lo tidur brutal, Ra," tutur Kevin.

Kevin dan Stellapun ikut memesan softdrink untuk mereka berdua. Nara sendiri hanya menatap kedua temannya, tetapi saat dia menoleh, dapat terlihat Mores, Danie, Brian, Steve, dan Casey. Entah mengapa tapi senyuman Nara tiba-tiba terukir saat ia melihat Mores. Laki-laki itu terlihat sangat-sangat tampan dan menggemaskan di mata Nara.

"Woy, lu kenapa senyum-senyum," ucap Stella seraya meminum softdrink miliknya.

Dengan cepat Nara berhenti senyum dan menatap sahabatnya agar Stella tidak curiga. "Enggak, itu tadi ada couple lucu."

"Lo sama Marcel gimana?" sahut Kevin.

Marcel? Seketika Nara menyeritkan dahinya dan merasa bingung dengan apa yang diucapkan oleh Kevin. "Marcel?"

Tangan Stella bergerak meninju perut Kevin dengan sikutnya hingga Kevin merintih sakit. Kini Stella kembali menatap Nara dan membuka mulutnya, "Maksudnya Marcel gak kesini?"

"Oh..." Nara bergegas membuka ponselnya dan melihat ruang pesannya dengan Marcel. "Dia kesini sebentar lagi."

"Oke..."

Mereka bertiga memutuskan untuk berjalan-jalan sebelum konser musik dimulai. Nara sendiri sebenarnya sudah tidak tertarik untuk menyaksikan konser musik, dia hanya ingin duduk, minum, dan beristirahat, jika bisa Nara ingin tidur nyenyak. Namun lain halnya dengan Stella dan Kevin yang memiliki semangat 45 untuk menyaksikan konser musik. 

"Marcell!!" teriak Stella memanggil nama Marcel ketika tubuh laki-laki itu sudah terlihat. 

Merasa namanya dipanggil, Marcel segera melihat siapa yang memanggilnya dan ternyata adalah Stella. Marcel pun berlari kecil menghampiri Stella yang kini bersama Nara dan Kevin. Yang pertama kali ditangkap oleh indera pengelihatannya adalah Nara. Perempuan itu sangat cantik, walaupun sangat terlihat sedang lelah. 

"Nara kenapa? Capek?" Marcel memberikan pertanyaan. 

"Iya, biasalah." Gadis cantik itu menunjukkan senyumannya untuk sedikit menyembunyikan wajah lelahnya. 

"Gak ikut nonton konser dong?" Laki-laki kembali bertanya dan dibalas anggukan kepala oleh Nara. 

Kevin yang melihat ekspresi kecewa Marcel, langsung menepuk pundak Marcel saat itu juga. "Yaelah, masih ada gua sama Stella." 

"Gua mau nemenin Nara istirahat aja," jawab Marcel. 

"Anjir lu, katanya lu mau berdiri paling depan pas nonton konser!" protes Stella. Ya memang benar, sebelumnya Marcel mengatakan kepada Stella dan Kevin bahwa dia akan berdiri paling depan untuk menyaksikan konser, jika bisa Marcel akan duduk di atas panggung. 

Melihat Marcel yang sepertinya sangat bersemangat menyaksikan konser, membuat Nara tidak tega jika Marcel harus mengorbankan kesenangannya hanya untuk menemani Nara beristirahat. "Gua mau balik ke asrama sebentar buat istirahat, lu nonton konser aja, Cel." 

"Serius, Ra? Gak mau ditemenin?" Lagi-lagi Marcel bertanya. 

"Santai saja, gua mau tidur sebentar di asrama, mumpung tugas gua nanti habis acara selesai." 

"Yasudah kalau gitu." 

Tak lama terdengar sebuah pengumuman dari pembawa acara yang mengatakan bahwa konser musik akan dimulai. Saat itu juga semua orang berbondong-bondong berlari ke arah panggung untuk menyaksikan konser. Disaat itu juga Stella menepuk-nepuk tangan Kevin dan Marcel dengan semangat. 

"AYO AYO!!!!" 

"Iya, ayo," sahut Kevin dengan sabar. 

"BYE, NARAAA!" teriak Stella lalu dia berlari ke arah panggung bersama Kevin. 

"Kalau butuh apa-apa, telfon gue ya," tutur Marcel. 

"Iya." 

Laki-laki itu pun ikut berlari menuju panggung, mengejar Stella dan Kevin yang sebentar lagi akan tiba di area panggung. Nara sendiri hanya menatap ketiga temannya hingga kini sudah tak terlihat karena kerumunan yang membuat area panggung sangat penuh. Kini sudah saatnya Nara mencari tempat untuk beristirahat. Sebelumnya dia memang mengatakan akan beristirahat di kamar asramanya, tapi rasanya malas sekali jalan kesana. Oleh karena itu Nara hanya berjalan dengan santai seraya mencari tempat yang nyaman. 

Suasana di area bazar makanan sudah tidak seramai sebelumnya, karena semua orang kini telah berada di area panggung untuk menyaksikan konser musik yang sebentar lagi akan dimulai. Kini kedua kaki Nara terus melangkah, tetapi tiba-tiba saja dia merasakan sebuah tangan menggenggam erat pergelangan tangannya. 

"Eh?" 

Belum sempat berbicara, orang itu menarik tangan Nara dan membawanya ke tempat sepi yang terletak di belakang stand-stand bazar. Awalnya Nara merasa panik, tapi setelah melihat tubuh pria yang menarik tangannya, Nara langsung mengenalinya dan hilang rasa paniknya. 

"Mores?" 

Laki-laki bertubuh tinggi dan berwajah tampan itu sedikit menundukkan kepala untuk menatap Nara. "Halo, boo." 

"Gua kirain lu nonton konser." 

Mores menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Gua tau lu gak nonton konser, karena gua liat lu kayak capek banget." 

Nara tersenyum seraya menghela napasnya, ucapan Mores tak ada yang salah, bahkan kini Nara ingin sekali memeluk Mores karena sudah sangat lelah, tapi rasanya gengsi untuk memintanya, terlebih mereka berada di ruang publik sehingga bisa saja seseorang melihat mereka. "Ya, gue capek banget." 

Tangan Mores bergerak untuk mengacak-acak rambut gadis yang berdiri di hadapannya. "Tapi tetep cantik."

"Mores..." 

Mores tertawa pelan, gemas sekali melihat Nara. Mau seperti apapun Nara, pasti tetap terlihat cantik dan menggemaskan di wajah Mores. Sepertinya laki-laki itu sudah jatuh terlalu dalam. Ini bahaya, Mores tau jika mereka bersama maka akan banyak masalah yang datang, tapi rasanya Mores tak masalah dan akan menghadapi semuanya asalkan bersama Nara.

"Nara." Kedua tangan Mores menggenggam tangan lembut Nara. "Please, be mine..."

-To Be Continue

Widiw digidaw udidaww akhirnya up ini sesuai jadwal wkwkwk

Doakan semoga seterusnya up dengan teratur ya, yaitu setiap hari Sabtu jam 7 Malam :D

Jangan lupa untuk vote dan komen, thank u ^^

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang