11. ѕυкα

78 13 0
                                    

(Masih di hari yang sama)

Karena kotor, Mikey mandi lagi dan kini ia baru keluar dari kamarnya setelah memasang baju. Ia mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Setelah kering, ia menatap cermin, tepatnya kearah rambut blonde nya itu.

"Apakah aku harus ganti gaya rambut?"
"Atau ku potong pendek saja rambutku ini?"

"JANGAN!" Protes seseorang yang mendengarkan gumam-an Mikey. Mikey menoleh ke belakang, ternyata itu adalah Sano Sinichiro, Abang kandung Mikey.

"Aku bosan dengan model rambutku ini." Ucap Mikey yang kembali melihat ke arah rambutnya.

"Nanti kau menyesal setelah potong rambut. Merengek seperti anak kecil." Sinichiro menatap malas atas sikap labil Mikey.

"BING SINICHIRI, IKI MINYISIL!
BING SINICHIRI, IKI INGIN RIMBITKI KIMBILI!
BING SINICHIRI, IWIGIWGWI-" Ucap Sinichiro sambil memonyongkan mulutnya. Namun karena kesal Mikey berlari menutup mulut sang abang.

(Kira-kira begini ekspresi Sano Sinichiro :v)

(Kira-kira begini ekspresi Sano Sinichiro :v)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BERISIKK!!!" Mikey sebal.

"Kau ini. Sudah ku bilang dari dulu, nanti saja potong rambutnya. Tunggu kau sudah dewasa." Jelas Sinichiro yang membuat Mikey bingung.
"Hah??? Dewasa? Nanti rambutku seperti Rapunzel lho."

"Bukan! Maksudnya tunggu kau sudah benar-benar matang dengan keputusanmu." Sinichiro memperbaiki penjelasannya sembari menepuk jidat.

"Oh.. Kau ini membuat aku salah paham saja." Mikey menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Haha... Maaf." Sinichiro tertawa receh.

"Oh ya. Bagaimana soal cewek yang kau ceritakan kemarin?" Tanya Sinichiro sambil duduk diatas kasur Mikey.

"Hm.. Aku masih bingung soal perasaan ku padanya. Aku suka dia, tapi sepertinya ia masih belum menganggapku sebagai pacarnya." Jawab Mikey yang akhirnya memutuskan untuk duduk disamping Sinichiro.

"Makanya, jangan langsung main tembak saja kemarin. Padahal kalian baru bertemu!"
"Hah? Bukannya kau yang menyuruhku untuk menembak kalau aku sudah jatuh cinta?"

Sinichiro kembali menepuk jidat. "Ya-Jangan saat pertama kali bertemu juga kali. Tentu saja ia belum punya perasaan padamu. Kau ini bagaimana sih?"

Sinichiro mendekatkan lagi dirinya dengan Mikey. "Ingat ini, Wanita itu-jarang langsung membuka hati kepada seseorang. Mereka perlu melewati proses dulu, baru bisa mencintai orang itu."

"Wah.. Kau bijak sekali ya bang Sinichiro. Padahal kau sendiri adalah fakboy."

"Heh.. Fakboy atau tidak fakboy itu tidak mempengaruhi kebijaksanaan seseorang. Tapi tergantung bagaimana mereka menyikapi semua nya lagi." Kini Sinichiro nampak lebih bijak, tidak seperti biasanya.
"Jadi, aku harus bagaimana sekarang?" Mikey meminta pendapat.

"Tetap saja dekati dia, pasti dia akan luluh. Jangan sampai ia diambil oleh orang lain."
"Aku sudah mengatakan pada teman-temanku kalau Miya adalah milikku. Jadi ku pikir dengan begitu, tidak akan ada yang berani mengambilnya."

IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo ManjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang