36. Ⓡⓔⓢⓜⓘ

35 5 0
                                    

Setelah sampai di kota kecil sekitar gunung Fuji, mereka pun jalan-jalan mengelilingi tempat wisata disana. Pemandangan begitu indah sebab sedang musim gugur. Mereka berpencar setelah foto-foto bersama untuk melihat-lihat tempat wisata itu. Tak lupa mereka menghidupkan handphone agar memberi kabar.

Rei bersama Aika pergi belanja disalah satu minimart untuk membeli minuman.

"Aika, kau ingin minum apa?" Rei sibuk memilih minuman dikulkas.
"Air mineral saja."  

Seseorang juga memasukkan sebotol minuman ke keranjang Rei. Gadis itu menoleh pada sang oknum, "Manjiro?!"

Laki-laki itu mengikuti mereka berdua sedari tadi. "Hahah... Kenapa terkejut seperti itu?"

"Um... Aku pikir kau pergi bersama yang lain. Dimana teman-temanmu?" Rei melirik ke luar toko.

"Mereka sedang mencari spot foto lain. Aku sudah lelah ikut dengan mereka. Serasa jadi artis dadakan. Lagian... Aku hanya ingin berdua denganmu." Mikey menggosok tengkuknya.

Rei melirik sejenak pada sang adik, "Aku tak bisa meninggalkan Aika sendirian. Kita jalan bertiga saja ya?"

Benar juga, tak mungkin mereka meninggalkan Aika sendiri. Mikey pun mengangguk setuju, "Baiklah."

"Halo Rei!!" Seseorang memanggil mereka disana. Ia adalah Hinata yang datang bersama Takemichi dan Naoto.

"Hai kalian!" Rei menyapa balik.
"Habis ini kalian mau kemana?" Tanya Hinata.
"Entahlah. Yang pasti tidak terlalu jauh dari sini. Takut tersesat. Hehe..." Jawab Rei.

"Pasti kalian mau berduaan ya?" Takemichi naif.

"Hahah... Tahu saja kau, Takemicchi." Mikey menepuk pundak Takemichi.

"Aika, apakah kau ingin jalan bersama Naoto?" Tanya Takemichi yang langsung melempar pertanyaan yang membuat Aika gugup. Ternyata cowok itu menyadari bahwa Naoto menyukai adiknya Rei. Hinata saja terkejut.

"Hah? J-jalan berdua?" - Aika.
"Sebentar saja kok. Biar kan kakak mu ini berdua sebentar dengan kekasihnya!" Bisik Takemichi, berharap Aika mengerti maksudnya.

Aika cemberut. Ia pikir Takemichi hanya ingin membantu kakaknya supaya bisa berduaan dengan Mikey. Memahami bahwa kakaknya berhak untuk bahagia, ia pun pasrah dengan keadaan.

"Um... Baiklah." Aika mengangguk.

'Eh? Aika menerima tawaran itu?' dari belakang, Naoto tersenyum senang.

'HOREEEEE!!!! HASTAG AKU INGIN SALTO!!!🤸‍♂️' - Batin Naoto.

"Terima kasih, Aika." Mikey merangkul si bungsu Miya. Aika hanya bisa memberi senyuman pasrah melihat orang-orang bucin dihadapannya. ☺👍

'Aku bersama orang ini... lagi.... Hadeh...' Aika hanya melirik Naoto. Ia benar-benar belum menyadari bahwa cowok itu sudah lama menyukai dirinya.


Setelah membayar minuman, mereka berpencar.

"Wah... Ternyata adik Hina menyukai adikmu ya?"
"Hah?! Dari mana kau tahu?!" Rei terbelalak.

"Tadi aku melihatnya tersenyum sendiri saat mendengar Aika menerima tawaran." Ternyata Mikey sempat melirik anak itu saat mereka berbincang-bincang di toko.

"Oh, Kau melihatnya. Ya... Naoto memang sudah lama menyukai Aika." Jelas Rei sambil meminum sebotol susu.

"Kau sendiri, sejak kapan kau menyukai ku?"

Rei hampir tersedak. "Eh? Aku? Um... Harus kah ku bilang?"
"Tidak ada kan salahnya kalau kita saling jujur?" Mikey membentuk senyum tipis di bibirnya.

IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo ManjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang