41. мєη∂α∂αк

36 2 0
                                    

"Dramanya sad ending. Aku kecewa berat!" Senju sambil menghempaskan diri di bangkunya. 

"Ingin rasanya aku memprotes ke penulis cerita," Hinata melipat kedua tangan didepan dada.

"Lihatlah, wajahku sampai sembab karena aku menangis semalaman," Rei menunjukkan wajahnya sembabnya yang masih sedikit membekas.

"Rei!" Panggil seseorang yang sedang berjalan masuk ke dalam kelas.
"Oh, Emma. Kenapa?"

"Apa benar Mikey dirumahmu semalaman?" Tanya Emma yang sedikit mengecilkan suaranya.

"APAAA???!!" Seru Hinata dan Senju.

"Iya." Jawab Rei sambil melirik ke arah Senju dan Hinata.

"Jadi kalian tidur bersama?!" Senju mendekatkan diri ke arah Rei.
"Iya."

Senju semakin mendekatkan wajahnya kearah Rei serta menyipitkan matanya. Ia mulai mengintrogasi.

"Kami hanya tidur bersama. Tapi tidak melakukan yang tidak-tidak kok. Serius!" Jelas Rei.

"Rei, walaupun Mikey adalah orang baik, tapi tidak baik kalau kalian tidur berdua, apa lagi kita masih... Ya... Terlalu muda gitu lho," Jelas Hinata dengan hati-hati.

"Aku setuju. Walau pun aku mengenal abangku yang satu itu, tapi itu tidak etis. Bukan bermaksud yang gimana, tapi aku hanya ingin kau berhati-hati, Rei," Nasehat Emma.

"Ya, aku tahu. Kami sadar pada batasan kami. Semalam aku nonton, kemudian menangis, dan Mikey bangun menenangkan ku. Lalu kami tidur. Itu saja. Kami tidak melakukan yang tidak-tidak kok," Jelas Rei lagi.

"Hm... Semalam aku melihatnya pergi terburu-buru dari rumah. Ia bilang mengadakan pertemuan dengan Touman, lalu tak kembali. Paginya—saat ia sudah pulang—aku bertanya dari mana saja dia semalaman?Dan ia bilang bahwa ia menginap dirumahmu." Emma menyentuh dagu.

"Mikey datang kerumahku dengan wajah penuh kekawatiran semalam. Apa Mikey ada bilang sesuatu tentang rapat itu, Emma?" - Rei.

Emma menggeleng, "Ia tidak bilang apapun."

"Kalian para anggota tidak ada diberi tahu ya?" Tanya Senju pada Rei si anggota Touman.

"Tidak. Aku pasti diberi tahu jika Touman ingin melakukan rapat besar. Berarti hanya petinggi saja yang rapat."

"Ngomong-ngomong kau masuk divisi berapa, Rei? Aku lupa menanyakan mu soal itu," - Senju.
"Bawahan bang Baji. Divisi 1." Senju mengangguk mendengarnya.

"Semalam Takemichi pun memberiku kabar bahwa ia sedang sibuk bersama Chifuyu dan yang lain. Masa iya, semua anak-anak divisi 1 rapat tapi kau tak diajak?" - Hinata.

"Kurasa hanya para kapten dan mata-mata yang rapat," Tebak Emma.

"Mungkin ada hubungannya dengan geng yang akan di hadapi Touman tanggal 31 Oktober nanti," Penjelasan Senju ada benarnya juga. Pasti ada apa-apa dengan geng itu.

"Perang Touman versus Valhalla... Tinggal 5 hari lagi, ya?"Rei melihat tanggal di handphone nya yang menunjukkan tanggal 26 Oktober.

"Ya. Benar." Senju mengangguk.

'Mencurigakan.'

...

Rei izin ke toilet tepat pada saat jam pelajaran ketiga. Setelah keluar dari toilet, Rei memutuskan untuk melewati jalan lain. Ia ingin berkeliling sejenak sebelum masuk ke kelas. Sekalian ia ingin bertemu Mikey kalau-kalau ia bertemu dengan cowok itu, menanyakan perihal hasil rapat Touman yang terus mengganggu pikirannya.

Rei menyadari ada seseorang yang juga mengikutinya. Rei menoleh, dan ternyata orang itu adalah Chifuyu.

"Chifuyu?"
"Hi, Rei." Chifuyu menunjukkan senyuman lebar.
"Kau kenapa tidak masuk kelas?"

IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo ManjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang