"Pasien sekarat, perlu operasi pengangkatan jantung. Namun, kita tidak memiliki penggantinya" Jelas perawat pada seseorang disebelahnya, yang nampaknya ia adalah dokter.
"Kita lihat saja..." Ucap Dokter yang tidak terdengar lagi ucapannya setelah memasuki ruang operasi.
"Jantung Rei yang kena, ya?" Takemichi menyimpulkan apa yang perawat tadi jelaskan.
"Tidak... Tidak mungkin!" Mikey berdiri menatap pintu ruang operasi yang tertutup rapat.
"Tenang, Rei akan baik-baik saja! Dia akan segera pulih" Draken berusaha menegarkan sahabatnya dengan suaranya yang terdengar bergetar.
"Mikey!" Emma datang bersama Hinata dan Senju.
"Takemichi, bagaimana Rei?" Hinata menanyakan pacarnya soal keadaan Rei.
Takemichi tidak membuka mulut. Namun tangannya bergerak menyentuh dada kiri. Mengisyaratkan bahwa jantungnya yang terkena tembakan tadi.
"HAH?! Hinata terkejut setelah mengetahui informasi tersebut. Emma melemah, ia terduduk dilantai.
"Rei... Tidak mungkin hal seperti ini terjadi padamu... Tidak mungkin!" Gumam Senju dengan tatapan kosong.
Mikey yang beberapa saat membeku, kemudian berjalan mendekati ruang operasi.
"Mikey, kau mau kemana?" Tahan Draken.
Mikey menoleh, lalu tersenyum. "Melakukan yang seharusnya aku lakukan." Jawab Mikey penuh teka-teki.
Tak lama kemudian seorang perawat datang dari arah lain berjalan cepat menuju ruang operasi Rei. "Permisi, orang lain dilarang masuk." Orang itu mengingatkan Mikey untuk tidak masuk. Orang itu pergi kedalam ruang operasi dan mengabaikan Mikey.
Awalnya Mikey ingin main terobos saja, lalu suara perawat terakhir tadi terdengar sedikit keras. Ia menempelkan telinga di pintu untuk menguping.
"Dokter—Dokter! Donoran jantung sudah sedia."
"Baik. Kita lakukan pemindahan sekarang!" Perintah sang dokter mengajak yang lain untuk bergerak. Sebelumnya mereka masih berusaha membuat Rei tetap bertahan hidup.'Ada harapan?' batin Mikey. Perasaan senang bergejolak dalam hati. Ia berbalik dan tersenyum.
"Ada harapan!" Ia mengatur nafas. "Miya akan selamat!" Jelas Mikey dengan sangat optimis. Padahal ia tahu sendiri bahwa hatinya juga penuh keraguan.
"Semoga Rei selamat!" Hinata berdoa disebelah Emma.
"Ayo semuanya. Kita berdoa untuk pulihnya Rei." Ajak Draken sambil berdiri di tengah ruangan.
Ketika yang lain berkumpul ditengah ruangan, Senju berdoa seorang diri di pojok ruangan. 'Tuhan... Kun mohon, kali ini saja. Kau kabulkan permohonan ku. Tolong selamatkan Rei, sahabatku!' Air mata terus mengalir di pipi Senju.
Tak lama kemudian, beberapa kapten lain yang tadinya mengejar Hanma dan Kisaki malah mendatangi tempat itu.
"Kalian menemukan mereka?" Tanya Baji.
Smiley menggeleng. "Kami tidak menemukan mereka. Tapi mata-mata kita melihat mereka berbelok ke daerah sini. Jadi, aku menyerah tugas ini kepada mata-mata kita."
"Cih! Apa kau tahu mata-mata kita tidak sebanding dengan Hanma?" Baji Emosi.
"Tenang Baji. Mata-mata yang kami kerahkan adalah yang terbaik." Mitsuya menahan Baji yang nyaris saja melayangkan bogem mentah kearah Smiley.
"Hanma dan Kisaki bukan orang bodoh, tau?!" Baji kelepasan.
"Baji? Kau tahu apa soal Kisaki?" Tanya Mikey. Seketika semua orang terdiam. Ya, mereka tahu bahwa Kisaki adalah mantan Moebius yang mungkin berbahaya bagi Touman. Ditambah lagi Hanma tadi membawa kabur Kisaki yang sedang pingsan. Hal ini menimbulkan kejanggalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo Manji
FanfictionSeorang gadis jenius bernama Miya Rei yang di cintai seorang pemimpin geng motor bernama Mikey alias Sano Manjiro. Namun geng tersebut menjadi sasaran permainan seorang manipulator. Begitu banyak kejanggalan yang bermain dibawah pijakan tanah kebaha...