⚠15+⚠
Masih dimalam yang sama.
"Nyaris bagus." seseorang berbicara pada Rider, ia adalah Hanma.
"Tapi Draken tidak mati!" Lanjut Hanma sebelum akhirnya menampar bocah itu.
PLAKKK!!!
Rider tumbang. Tak sengaja hoodie terbuka dan menunjukkan perut sixpack Rider.
Hanma terdiam membisu melihat perut Rider. "Hihih... Ternyata kau berolahraga juga ya."
Ia menendang perut Rider dan membuat bocah itu terlempar sedikit jauh. Rider menggigit bibir menahan rasa sakitnya.
Tak lama kemudian, Hanma melempar sebuah amplop bagaikan membuang sampah. Rider mengambilnya perlahan, sebelum akhirnya menyeringai melihat banyak uang didalamnya.
"Kalau Draken mati, akan lebih banyak uang untukmu. Tapi kau mengecewakan kami." Ucap Hanma. Sedangkan Kisaki hanya diam memandangi mata-matanya yang di siksa oleh Hanma dari jauh.
Rider berdiri, lalu menunduk hormat. "Terima kasih."
"Pergi." Perintah Hanma. Tanpa mengatakan apa-apa, Rider pergi menuruti perintah sang atasan.
Hanma menatap punggung bocah itu sebelum ia pergi. "Kenapa kau biarkan dia pergi? Kita belum selesai dengan dia." Tanya Kisaki.
Hanma menoleh kearah Kisaki. "Biarkan saja bocah itu beristirahat untuk hari ini, Kisaki." Hanma tersenyum lebar.
Kisaki menatap Hanma dengan intens. "Apa kau menyembunyikan sesuatu?"
Hanma yang sudah hapal dengan Kisaki pun tersenyum. "Aku berjanji padamu untuk mengatakannya diwaktu yang tepat. Tapi untuk saat ini, kau berjanjilah padaku untuk tidak menanyakan apapun." Hanma pergi melangkah keluar sembari menyeruput rokoknya.
Kisaki yang penasaran pun membuntuti Hanma. Ternyata pemuda kurus itu sedang membuntuti Rider.
Rider berjalan menuju rumahnya, melewati banyak persimpangan yang sempit. Tak lama kemudian, tiba lah Rider di sebuah jalan sempit dengan 2 tembok tinggi disisi kanan dan kiri.
Langkah Rider terhenti setelah seseorang menghadangnya. Hanma.
"Kenapa?" Tanya Rider yang tidak terkejut sama sekali. Ia memang sadar bahwa ia sedang di buntuti sejak tadi.
"Kau ini..?" Hanma mendekati Rider dan membuat bocah itu terpojokkan ke tembok.
"Apa yang ingin kau lakukan? Aku akan menghajarmu! Tak peduli kau bos ku atau bukan." Ancam Rider.
Hanma terkekeh. Ia mendekatkan kepalanya ke leher Rider. Menoleh kebawah, dan diam-diam tangan kanan nya memasuki dalam Hoodie hitam Rider.
Menyadari bahwa Hanma sedang meraba perutnya mulai dari bawah menuju atas, Rider meninju keras dagu Hanma. Dan membuat laki-laki itu terdorong ke belakang.
"G4y!" Protes Rider.
Hanma tertawa. "Aku tidak g4y kok♡."
"Jangan macam-macam denganku, atau aku akan membunuhmu!" Lagi-lagi Rider mengancam sambil mengepalkan kedua tangannya.
Hanma menggosok belakang kepalanya. Begitu santai seakan tidak melakukan kesalahan apapun, "Aku tidak bisa menahannya. Seketika kau tampak begitu menggoda, Rider."
Rider hanya diam, menatap jijik laki-laki di hadapannya.
Hanma menatap sejenak bocah itu dari atas sampai bawah. Tak lama kemudian, ia pun pergi menuju arah lain. Rider tidak bergerak dari tempat ia berada sebelum Hanma benar-benar menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo Manji
FanfictionSeorang gadis jenius bernama Miya Rei yang di cintai seorang pemimpin geng motor bernama Mikey alias Sano Manjiro. Namun geng tersebut menjadi sasaran permainan seorang manipulator. Begitu banyak kejanggalan yang bermain dibawah pijakan tanah kebaha...