8. вσcαн

92 15 4
                                    

TUK.. TUK.. TUK...

"Kak! Bangun! Sudah pagi!" Aika tak berhenti mengetuk pintu Rei sampai akhirnya Rei membuka pintu itu.

"Kenapa sih? Ini kan hari Minggu. Kenapa harus cepat bangun?" Rei menggosok matanya. Tanpa pikir lagi, Aika menarik tangan Rei menuju dapur dilantai bawah. Rei duduk dibangku meja makan dengan mata yang masih buram.

"Selamat pagi!" Sapa orang yang ada dihadapannya.

Rei tidak tahu siapa orang itu. Walaupun ia masih sangat mengantuk, ia tetap merespon orang itu. "Temannya Aika ya?"

Salah seorang yang lain terkikih melihat tingkah Rei. "Pfftt... Ternyata ia lebih parah darimu, Mikey." - Draken.

Mikey dan Draken baru datang 15 menit yang lalu untuk mengunjungi Rei. Melihat Rei yang dipanggil tak kunjung turun, akhirnya Aika pun menjemput Rei ke lantai atas.

"Bukan, kami temanmu!" Ucap Mikey yang juga tertawa kecil. Untuk sejenak Rei terdiam.

"Oh."

Rei berdiri menjauhi meja makan, lalu berjalan menuju tangga. Tanpa diduga, ia malah membaringkan diri ditangga untuk melanjutkan tidurnya.

"Astaga kak!" Rei yang melakukan itu tapi Aika yang merasa malu.

"Wah.. Ternyata ia kelelahan." Mikey menghampiri ditempat Rei berada.

"Apa yang ia lakukan semalam?" - Draken.
"Ya mana aku tahu, aku hanya mengantarnya pulang semalam." - Mikey.
"AKU TIDAK BICARA DENGANMU, KENDET!!"
"TAPI WAJAHMU MENOLEH PADAKU! MAKANYA AKU JAWAB, GEDE DONGO!!!"
"$^$*^*&&^%^(!%*("
"^*^(^&&^&$(((!&(^(%"
"%^&$!^&*)%&(%&"
....

Aika be like :

(Draken pun mengalah)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Draken pun mengalah)

..

"... Aku duluan tidur semalam. Tapi kurasa ia mengerjakan artikelnya sampai subuh." Jelas Aika yang menyelesaikan masakannya. Ia membuat sarapan untuk 4 orang.

"Oh, dia juga bekerja ya." Mikey mengerti keadaan Rei.

"Boleh aku bawa ia keatas?" Tanya Mikey pada Aika. Aika mengangguk.

"Hoi, Mikey. Jangan berlama-lama!" Ucap Draken dengan wajah datar seperti biasa.

"Ho'oh." Mikey menggendong Rei ala Bridal Style menuju kamarnya.

Perlahan ia membaringkan tubuh Rei agar tidak bangun. Diselimutinya lah gadis itu. Tak lama kemudian ia berlutut untuk menyamakan posisinya dengan Rei dan merapikan helai demi helaian surai hitam panjang itu.

Ia tersenyum dan membatin.

'Aku harap bisa melakukan ini setiap pagi bersama mu.'

Ia mengecup dahi Rei dengan lembut. Kemudian pipi, dan akhirnya bibir.

IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo ManjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang