60. ℓєѕ ∂αη 'ѕωєєт'

28 4 0
                                    

Berdasarkan hasil rapat guru-guru kemarin, ujian akhir kelas 3 dilaksanakan lebih cepat dari yang dijadwalkan sebelumnya. Sedangkan waktu untuk mereka belajar jadi lebih mepet.

(Oh ya. Ngomong-ngomomg, Rei sekarang menggunakan wig seperti rambutnya yang dulu. Jadi, saat orang-orang melihat Rei, vibes nya kembali seperti dulu lagi. Seperti melihat Rei yang mereka kenal.)

"REI!! KAMI TIDAK SIAP UN!! BISA KAH KAU MENJADI GURU LES KAMI?? KAMI MOHON!! " Ucap Pehyan sambil berlutut memohon supaya Rei jadi guru les mereka.

"Benar Rei!! Kami tidak mengerti satupun materi yang di berikan guru selama ini! Tolong jadilah guru kami!!" Hakkai juga ikut berlutut.

"Eh... Ga perlu berlutut... " Rei merasa tidak nyaman.

"Rei!!!" Seseorang berlari ke hadapannya. "Aku sangat benci matematika!! Tolong bantu lah aku... Aku ingin lulus semua mata pelajaran! Tolong ajarin aku!! " Senju juga ikut berlutut di hadapannya bersama Pehyan dan Hakkai.

"Benar Rei.. Kalau bisa, kau ajari semua kapten Touman yang dungu-dungu ini." Draken datang bersama Mikey yang sedang membawa sekantong dorayaki.

"HEH?? MEMANGNYA KAU TIDAK DUNGU?!" Pachin protes.

"Aku hanya tidak paham di beberapa mata pelajaran saja ya. Aku tidak seperti kalian YANG TIDAK PAHAM SEMUA MATA PELAJARAN!" Ejek Draken yang meninggikan suaranya diakhir. Dan dimulailah perdebatan yang tidak perlu.

"Mau?" Mikey menawarkan dorayaki kepada Rei.

"Terima kasih." Rei antusias mmengambil satu dorayaki.

"Hei... Kau belum membuatkan ku dorayaki lho." Tagih Mikey dengan wajah cemberut ala bocil yang sangat menggemaskan.

"Iya iya... Nanti sore aku akan membuatkan mu dorayaki. Kau juga bisa melihatku membuatnya, atau pun membantu. happ—" Jawab Rei sembari melahap kembali dorayaki ditangannya.

"Nahh... Gitu dong!" Mikey senang dengan ekspresi seperti biasa. Seorang bocah sedang kegirangan. Rei gemas melihatnya.

"Hei Rei! Mau kan jadi guru kami!" Tanya Pachin. Rei mengangguk sambil mengangkat jari jempol sebagai ungkapan setuju.

"YEYYY!!!" 

Sore setelah pulang sekolah mereka semua berkumpul di ruangan kelas Rei. Sudah Rei duga, pasti semua teman-temannya datang minta diajari materi pelajaran. Kecuali Yuzuha, karena Hakkai bilang bahwa kakaknya ini adalah tipe orang yang suka belajar sendiri.

"Ibu guru! Tolong jelaskan setiap materi menjadi lebih simpel!" Yamagishi mengangkat tangan.
"Setuju!" Kazutora juga mengangkat tangannya.

"Um... Baiklah.." Rei merasa sedikit aneh karena dipanggil dengan ibu guru. Tapi tidak masalah, itu hanya untuk sementara waktu.

"Hari ini kita akan belajar sejarah. Kita akan memulai dari materi awal." Semua teman-teman Rei membuka buku materi awal.

Rei menjelaskan materi-materi menjadi sangat mudah dipahami oleh teman-teman nya yang bisa dikatakan dungu. Lagi pula, ia menjelaskan materi yang kira-kira akan keluar saat ujian nanti.

"Wah... Kenapa kau tidak jadi guru les saja kemarin Rei? Dari pada kau harus menjadi bawahan Kisaki?" Tanya Mitsuya saat Rei berjalan disebelahnya.

"Kisaki memberiku uang dua kali lipat lebih banyak setiap kali bertugas. Sedangkan tugas yang aku selesaikan lebih banyak dibandingkan sebulan aku mengajar banyak murid yang entah-entah langsung membayar uang les atau tidak. Disaat itu aku juga perlu uang lebih cepat untuk mencari rumah sewaan." Rei kembali teringat masa lalu. Ia juga teringat apa saja yang ia keluarkan menggunakan uangnya, yaitu menyewa rumah, membayar setiap tagihan, bahkan membayar ayah mereka dua kali lipat lebih banyak supaya tidak stand by dirumah. Karena kalau sedikit, ayah mereka bisa mengamuk. Makanya uang Rei lebih cepat habis.

IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo ManjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang