65. вєяαηgкαт ✈

40 4 0
                                    

Pengumuman kelulusan sudah diumumkan. Para petinggi Touman, Mizo Middle Five group, sahabat-sahabat perempuan Rei mendapatkan nilai ujian yang sangat memuaskan. Semuanya lulus dengan nilai tinggi-tinggi. Dan tentu saja, sang guru les mendapat nilai tertinggi di sekolahnya.

Semuanya senang dan bangga bukan main. Untuk merayakan kelulusan itu, mereka mengadakan pesta di markas rahasia Touman, tepatnya dimalam hari mulai pukul 6 sore, karena disitu juga ada lapangan yang cukup luas untuk mereka mengadakan bakar-bakar daging disana.

Dimarkas ini pula, Rei memberitahu kepada petinggi Touman bahwa ia mengikuti pelatihan sebagai seorang agen rahasia. Awalnya semuanya tidak percaya, namun tidak ada yang tidak mungkin apalagi bagi Rei. Gadis itu bisa meraih apa saja yang ia bisa raih. Rei meminta mereka merahasiakan ini dari siapapun. Rei juga bilang kepada ketiga sahabat ceweknya akan pelatihan ini.

Hingga, tak terasa hari berjalan begitu cepat. Besok Rei harus pergi ke menuju tempat pelatihan dimana ia akan melakukan studi dan pelatihan sebagai agen.

Ia tidak mengabadikan momen-momen, ia ingin menikmati waktu bersama teman-teman sepuasnya.

Malam ini, Chifuyu sengaja membawa gitarnya, supaya Rei bisa bernyanyi untuk mereka semua. Dan Rei mengabulkan permintaan temannya ini. Selain bernyanyi, mereka bercanda. Sungguh menyenangkan.

Sudah pukul 11 malam, semua pulang kerumah masing-masing. Mikey menolak untuk berpisah dengan Rei malam ini. Ia ingin menghabiskan waktu bersama Rei sampai pukul 12 berkeliling kota Tokyo.

"Miya... Mungkin saat kau sudah pulang kembali ke Tokyo, bentuk kota ini sudah berbeda. Maka, ingatlah setiap jalan dan gedung yang sering kita lewati." Ucap Mikey dari bangku depannya kepada sang gadis yang duduk dibelakang sambil memeluk pinggang Mikey.

"Tentu saja, aku ingat setiap detil kota ini." Jawab Rei yang nyaris samar-samar karena terpaan angin.

Setiap kali Rei melewati tempat yang pernah ia kunjungi, memorial berputar di otaknya bagaikan dokumentasi video klip lama. Ia tersenyum tipis mengingat semua itu.

Akhirnya, Mikey mengantar sang gadis pulang kerumah. Mikey tak langsung pulang, ia stuck di tempat.

Rei sadar bahwa cowok satu ini tidak ingin berpisah dengan dirinya walau sementara waktu.

"Manjiro..." Tegur Rei pada Mikey yang malah melamun sedih di atas motornya. Mikey menoleh setelah lamunannya terpecah.

"Mau tidur bersamaku?" Tawar Rei.

Mikey segera turun dari motornya. "Ya!" 

Masuklah mereka ke dalam rumah. Tampaknya Aiko dan Aika sudah duluan tidur. Untung saja Rei memegang kunci cadangan sehingga bisa masuk kedalam rumah. Tanpa kunci pun Rei bisa masuk, ia selalu punya akal untuk menyelinap.

Rei dan Mikey berada diatas tempat tidur yang sama, berbagi selimut untuk menghangatkan diri. Kehangatan semakin bertambah ketika keduanya ini saling berpelukan.

"Manjiro... " Panggil Rei yang lalu menoleh pada cowok itu.

"Kenapa sayang?" Suara Mikey terdengar lembut sekali.

Rei terdiam sejenak. Lalu kembali menyandarkan kepalanya bawah dagu laki-laki berambut blonde ini. Sedangkan Mikey menyandarkan dagu dipucuk kepala Rei.

"Aku ingin terus seperti ini... Setelah menikah."
"Miya... Aku janji itu akan terjadi setelah kau pulang dari studi mu."
"Aku akan lulus dengan cepat. Aku usahakan." Rei berjanji. Sedangkan Mikey menghelus pelan kepala Rei.

"Aku selalu mendukungmu, sayang. Apa pun rintangan yang kau hadapi disana, doa ku menyertaimu."

"Terima kasih, Manjiro. Huamm..." Rei menguap. "Selamat malam, Manjiro. Aku mencintaimu."
"Selamat malam. Aku juga mencintaimu."
"Aku sangat mencintai mu." Sahut Rei.
"Aku lebih mencintai mu."
"Aku sangat sangat sangat mencintaimu."
"Aku sangat sangat sangat sangat sangat mencintaimu."
"Hehee.. Baka. Ayo tidur." Rei tertawa lalu mengajak Mikey untuk menjemput mimpi masing-masing.

IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo ManjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang