Chapter 18

965 95 209
                                    

Keluarga Kim (keluarga dari Jaejoong istri Yunho ) 

Kim Yong Gyu - Kepala keluarga Kim - Ayah Jaejoong 

——

Kim Jaewoon - Putra pertama Kim Yong Gyu

Nyonya Joohyun - Istri Kim Jaewoon 

Kim Kihyun - Putra pertama Kim Jaewoon (lebih tua dari Luhan) 

Kim Mingyu - putra kedua Kim Jaewoon (lebih tua dari Luhan) 

Kim Woohyuk - Putra kedua Kim Yong Gyu

Nyonya Shoo - istri Kim Woohyuk 

Kim Baekhyun - Putri tunggal Kim Woohyuk (lebih tua dari Luhan) 

Kim Seong Wu - Putra tunggal Kim Woohyuk (seusia dengan Luhan) 
















*********



***







Lampu di halaman barat kediaman Jia semuanya menyala sepanjang malam. 

Seungho dan Seulong ingin menanyakan apa yang terjadi, namun pintu dijaga ketat oleh penjaga, sehingga nyamukpun tidak bisa masuk. 

Tapi untuk dapat menanyakan tentang apa yang dikatakan di dalam, itu akan lebih sulit lagi. 

Di dalam ruangan, Kai menuangkan secangkir teh untuk Luhan dan berkata, "Adik bicaralah dengan perlahan.” 

Sehubungan dengan urusan militer, keluarga Jia memiliki Yunho, Jaejoong dan Kai, dan Luhan sama sekali tidak pernah terlibat dalam masalah seperti itu. 

Para Nona Muda tumbuh di tempat yang jauh dari pertempuran, dan mungkin bahkan keluarga besar di Ibukota Cha tidak akan dapat memahami taktik militer, karena urusan militer seringkali tidak akan sesederhana seperti yang terlihat di permukaan. 

Bahkan sebagian besar pejabat tidak dapat membedakannya, apalagi Luhan. 

Tapi apa yang dikatakan Luhan, semua terdengar sangat masuk akal, sehingga Yunho dan istrinya tidak bisa tidak saling melirik. 

“Singkirkan tentara keluarga Jia dan bangkitkan kembali tentara Keluarga Kim." 

Jaejoong berkata, “Tapi tentara keluarga Jia semuanya sangat tangguh dan tentara Keluarga Kim ..." Berbicara tentang tentara Ayahnya sendiri, Jaejoong merasa agak sedih, "Bagaimana bisa dibandingkan dengan tentara keluarga Jia?" 

“Meskipun tentara Keluarga Kim sudah tersebar (tidak berada di militer lagi), yang menjadi poin pentingnya adalah mereka belum tercemar (tidak ada mata-mata atau penyusup).” Luhan berkata, “Sudah ada pengkhianat dalam pasukan keluarga Jia milik Ayah dan dengan membawa pasukan semacam ini ke dalam pertempuran, bagaimana kita bisa yakin kalau tidak akan ada yang menusuk Ayah dari belakang." 

Saat kata-kata itu diucapkan, ketiganya terdiam. 

Memiliki pasukan yang mengalami hidup dan mati dan dibesarkan dari seorang prajurit menjadi pengkhianat, memang sesuatu yang tidak diinginkan oleh semua orang. 

Yunho berkata, "Ayah juga memikirkan tentang apa yang dikatakan LuLu." 

Kai dan Jaejoong melihat Yunho pada saat yang bersamaan. 

Lavender's BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang