Chapter 32

1.1K 103 91
                                    

Ketika Luhan mencapai kamar pengantin yang disebutkan oleh pelayan itu, dia merasa lidahnya terikat. 

Tujuh atau delapan orang bisa tidur di tempat tidur itu dan bantal-bantalnya ditutupi oleh selimut lembut, dengan keseluruhan berwarna merah cerah. 

Biasanya memang kamar pengantin akan selalu semeriah itu, tapi apa artinya memiliki ‘lukisan musim semi' yang ditempel di dinding kamar pengantin?  (Lukisan musim semi: gambar mengarah ke hubungan antar pria dan wanita) Dan ada juga maksud dari berbagai pembakar dupa yang ada di sekitarnya. 

Luhan berkata, "Lebih baik aku mencari tempat lain untuk tidur.” 

“Ada apa Furen (Nyonya)?” Pelayan itu bertanya, "Tolong sampaikan apa yang membuat Furen tidak puas dengan ruangan ini. Pelayan tua ini akan menginstruksikan yang lain untuk mengubahnya.” 

(Mulai dari sini aku akan pakai kata Furen untuk memanggil Luhan oleh para pelayan bukan Nyonya) 

Sehun melirik pelayan tua itu, "Omong kosong apa yang kau tempelkan di dinding? Turunkan itu." 

"Ini tidak bisa dilakukan.” Pelayan tua bersikeras, "Semua ini sangat berarti, bagaimanapun juga ini adalah bagian dari pernikahan Yang Mulia dan Furen. Aku mendengar bahwa kalian berdua belum memasuki kamar pengantin. Karena saat ini adalah yang pertama kalinya, akan selalu ada rasa ragu. Pelayan tua ini sudah lama mencari ini.” 

Luhan, ".......” 

Para pelayan di kediaman Pangeran Oh Peringkat Pertama terlalu langsung (blak-blakan) dalam berkata-kata. 

Meskipun dia bukan wanita muda yang pemalu dan lembut, ketika mendengar kata-kata yang langsung seperti itu, Luhan akan tetap memerah. 

Sehun meletakkan belati di tangannya dan menatap pelayan tua itu. Matanya sepertinya bisa membunuh orang lain saat dia berkata, "Terima kasih banyak Hyojin." 

“Tapi kau tidak perlu mengajariku." Dia mengertakkan gigi, "Aku juga tahu caranya." 

Hyojin terkejut dan segera berkata, “Tapi tidak ada kata akhir untuk belajar." 

Luhan mengguncang lengan bajunya dan pergi. Ini adalah percakapan yang benar-benar tidak bisa dia dengarkan. 

Dia telah mengalami perjalanan panjang dengan para prajurit dan kuda. 

Ketika Luhan datang, dia tidak menunjukkan sisi halus dan terlebih lagi Long Ye benar-benar tempat yang luar biasa. Para pelayan di sini memperlakukannya dengan sangat hormat tapi panggilan ‘Oh WangFei' masih membuatnya agak malu. 

Lagipula dia tidak terbiasa mendengarkannya. 

Bahkan saat makan malam, Hyojin juga secara khusus memasak beberapa lauk ringan sesuai dengan rasa masakan dari Ibukota Cha, Pageo untuknya. 

Siang ini, Sehun pergi dan kemungkinan besar dia juga sangat sibuk setelah sampai disini, tidak seperti Pageo. 

Sehun kembali ke Liang Agung dengan status ‘Pangeran Oh Peringkat Pertama’ jadi dia disibukkan dengan urusan resmi. 

Setelah mandi, langit sudah gelap dan Luhan kembali ke kamar pengantin. 

Bukannya dia bersedia datang ke sini, tetapi selain kamar pengantin ini, tidak ada kamar lain yang disiapkan untuknya di kediaman Pangeran Oh. 

Shuhua dan Eunji datang untuk melayaninya dan Namjoo dan Sohyun juga dipromosikan menjadi pelayan peringkat atas. 

Saat Shuhua menyisir rambut Luhan, dia berkata, "Sebelum datang ke Long Ye, pelayan ini berpikir bahwa pelayan ini tidak terbiasa dengan daerah dan orang-orang di sini, pelayan ini juga merasa sedikit takut. Tapi aku tidak menyangka bahwa setelah datang, aku merasa nyaman. Orang-orang di kediaman Pangeran Peringkat Pertama memperlakukan Nona Muda dengan sangat hormat." 

Lavender's BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang