UM--7

1.9K 53 3
                                    

Hallooooo!!!
Nih cerita sepi banget sih :(
Pengen banget ada yang komen.

Happy Reading!!!

****

Berdua-duaan disebut khalwat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berdua-duaan disebut khalwat. Hal yang paling dihindari, dan paling di benci.

Jika ada keramaian, berkumpul lah, jangan menyepi. Beramai-ramai itu lebih baik, menghindari dari fitnah setan dan pandangan orang lain.

Rasulullah SAW telah melarang tindakan khalwat ini dalam hadits shahih dengan bersabda, "Janganlah seorang laki-laki itu berkhalwat (menyendiri) dengan seorang wanita kecuali ada mahram yang menyertai wanita tersebut." (HR. Bukhari & Muslim).

Tak hanya itu, Baginda juga bersabda dalam hadits riwayat Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim. Al-Hakim kemudian menyatakan bahwa hadits ini shahih berdasarkan syarat Al-Bukhari dan Muslim. Pendapat ini disepakati pula oleh Adz-Dzahabi, "Ingatlah, bahwa tidaklah seorang laki-laki itu berkhalwat dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan."

"Ustadzah!" teriak Bilal sembari melihat ke segala arah. Ia tak melihat ada siapapun disini.

Bilal berjalan hingga ke pojok ruangan, ia tetap tidak menemukan seseorang. Ia berbalik arah berniat untuk keluar dari ruangan.

"Ustadz Muda?" sapa seseorang memastikan.

"Ustadzah, dari manakah gerangan?" tanya Bilal, ia mengerutkan keningnya tat kala orang yang dicarinya berdiri tepat di hadapannya.

"Sedari tadi saya disini Ustadz, Ustadz mengikuti saya?" tanya ustadzah tersebut.

"Saya hanya penasaran mengenai apa yang terjadi saat tak sengaja melihat Ustadzah tergesa-gesa." jawab Bilal jujur.

Raut senyum terpampang nyata di wajah ustadzah itu. Ia sepertinya menyembunyikan sesuatu.

"Jika memang tidak terjadi apa-apa, saya permisi." pamit Bilal. Ia pun melangkah menuju pintu keluar.

"Tolong!" teriak ustadzah tadi saat Bilal sudah hampir mendekati pintu keluar.

Bilal berbalik arah, ia melihat ustadzah tadi berteriak dengan pakaian yang tak seperti pertama mereka bertemu, berantakan.

"Kenapa Ustadzah?" tanya Bilal yang menatap ustadzah itu penuh tanya.

"Tolong saya! Siapapun tolong saya!"teriak ustadzah tadi berulang-ulang.

Bilal ingin mendekat, tapi ia urungkan. Bilal kembali berjalan keluar berniat memberitahu Rara.

"Ustadz Bilal?" sapa ustadz Roni yang terlihat tergesa-gesa menuju ruang guru.

"Ada apa Ustadz?" tanya ustadz Roni.

"Tolong, saya tidak mengerti apa yang terjadi pada Ustadzah itu." ucap Bilal menunjuk kearah ustadzah tadi.

Ustadz Muda √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang