Haaaay!
Yang masih baca sabar ya nunggu update-an yang lama wkwkwk
Happy Reading!!!
****Pernikahan, merupakan salah satu ibadah untuk menyempurnakan separuh agama. Di dalam setiap agama, menikah merupakan hal yang sangat istimewa. Begitu pula islam, manusia diciptakan untuk berpasang-pasangan. "Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)." (QS. Az Zariyat: 49).
Perihal pernikahan harus disebarluaskan supaya tidak terjadinya fitnah. Berbeda dengan khitbah, yang harus disembunyikan terlebih dahulu. "Gunakan cara rahasia ketika ingin mewujudkan rencana. Karena setiap pemilik nikmat, ada peluang hasadnya." (HR. Thabrani).
Berita mengenai rencana Bilal untuk mengkhitbah Putri sudah terdengar di seluruh penjuru Aşkım Nur. Ada yang turut berbahagia, ada pula yang tidak percaya.
Banyak santriwan dan santriwati tidak menyukai Putri. Ia dikenal sebagai ustadzah yang suka menghukum dan sombong. Mereka tidak menyangka jika pemilik pesantren bisa jatuh hati pada Putri.
"Kenapa berita ini bisa tersebar Ra?" tanya Bilal pada Rara yang juga tak percaya.
"I don't know Bil, aku akan tanyakan ini pada Putri. Kalau bukan aku atau kamu yang menyebarkan hal ini, pasti Putri atau Roni. Hanya kita berempat yang mengetahui hal ini." kesal Rara. Ia benar-benar tidak percaya, rencana yang mereka rahasiakan bisa tersebar begitu saja.
"Ya, aku akan bertanya pada Ustadz Roni. Tapi Ra, aku tidak yakin dia yang menyebarkannya." ucap Bilal.
Rara seperti berpikir sejenak, "Tidak ada orang lain lagi yang patut kita curigai Bil." ucapnya.
Bilal menghela nafas kasar, "Kalau begitu kita adakan pertemuan saja. Tentukan juga tanggal untuk mengkhitbah Ustadzah Putri." ucapnya yang sudah pasrah dengan apa yang terjadi.
"Bil." Rara menatap iba sepupunya itu. Ia tahu ini bukan kemauan Bilal. Ia juga sedang memikirkan rencana untuk menunjukkan kebenaran.
Tepat ba'da dzuhur, Bilal mengajak Roni untuk menemaninya ke asrama ustadzah. Seperti yang sudah direncanakannya dengan Rara, ia ingin mengadakan pertemuan untuk membahas tanggal mengkhitbah.
"Baik langsung saja pada inti permasalahan hari ini." Bilal menatap semuanya dengan serius. "Siapa yang sudah menyebarkan rencana saya untuk mengkhitbah Ustadzah Putri?" tanyanya. Putri menundukkan kepalanya, ia tidak berani menatap mata sang pemilik pesantren.
"Iya, saya yakin yang menyebarkan berita tersebut salah satu diantara kita." ucap Rara. Selanjutnya, tidak ada yang berbicara. Semuanya terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadz Muda √
Fiksi UmumSEQUEL : CINTA SETELAH AKAD SUDAH LENGKAP CERITA INI MENGANDUNG 100% UNSUR KEBAPERAN DAN SELF-IMPROVEMENT, HATI-HATI DALAM MEMBACA!!! Muhammad Bilal Brawijaya Suryaputra, pewaris harta Reza Suryaputra ini memutuskan untuk membangun karirnya dari nol...